Ndoro Kakung

Putri seorang tokoh nasional berencana maju dalam kontes pemilihan wali kota di daerahnya. Tantangannya, warga lokal belum cukup mengenal sang putri lebih dekat. Relasi dengan anak muda kotanya pun belum cukup terjalin erat.

Bagaimana strategi personal branding di media sosial untuk meningkatkan awareness dan menarik perhatian audiens, terutama dari kalangan anak muda?

Membangun personal branding bisa dimulai dengan membuka lebar profil sang putri.

Di media sosialnya, misalnya, sang putri dapat mulai membagikan konten-konten tentang perjalanan hidupnya, termasuk tantangan, impian, dan nilai-nilai yang diyakini. Tujuan langkah ini untuk membuatnya lebih terhubung secara emosional dengan audiens.

Selanjutnya, produksi sebanyak-banyaknya konten yang jujur dan autentik tentang hal-hal ringan dalam kehidupan sehari-hari, seperti momen bersama keluarga dan gagasan-gagasan yang ingin diwujudkan. Transparansi dapat membangun rasa kepercayaan.

Penggunaan konten berupa video dapat menghadirkan kepribadian dan emosi dengan lebih baik daripada tulisan atau gambar. Video singkat yang mengangkat isu-isu penting atau memberikan pandangan pribadi bisa sangat menarik.

Bekerja sama dengan influencer lokal yang populer di kalangan anak muda dapat membantu menjangkau audiens yang lebih luas dan mendapatkan dukungan dari komunitas daring.

Bagikan juga konten yang memberikan nilai tambah kepada audiens, seperti informasi mengenai pemerintahan, isu-isu sosial, dan kiat berpartisipasi dalam proses demokrasi.

Kenali platform media sosial yang populer di kalangan anak muda kota, seperti Instagram, X, atau TikTok, dan fokuslah pada platform tersebut untuk meraih perhatian yang lebih besar.

Ikuti tanda pagar dan topik yang sedang tren di platform tersebut, dan kaitkan dengan visi dan misinya. Hal ini dapat membantu kontennya muncul dalam hasil pencarian yang lebih banyak.

Ajak anak muda di kota untuk berpartisipasi dalam kampanye online yang melibatkan mereka secara aktif, seperti kontes gambar, kuis, atau tantangan yang mendukung visi kampanye.

Pastikan tampilan profilnya menarik dan sesuai dengan pesan kampanye. Gunakan desain grafis yang estetis dan konsisten untuk membangun citra yang kuat.

Membangun personal branding memerlukan waktu dan konsistensi. Penting untuk terus mengikuti perkembangan tren dan kebutuhan audiens serta fleksibel dalam mengadaptasi strategi bila diperlukan.

Apa yang harus dilakukan jika publik, misalnya, mengorek masa lalunya yang tak semuanya cemerlang?

Jika memang punya kekurangan di masa lalu, membantah bukan keputusan bijak. Sebaliknya, akui masa lalu itu dengan jujur. Jangan mencoba menyembunyikan atau menyangkalnya. Transparansi dapat membangun kepercayaan dengan publik.

Paparkan konteks yang lebih dalam mengenai situasi dan keadaan saat itu. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan atau tindakan yang diambil.

Ceritakan bagaimana pengalaman masa lalu telah mengajarkan pelajaran berharga dan membantu pertumbuhan pribadi. Ini dapat menunjukkan bahwa yang bersangkutan sudah berubah dan berkembang dari pengalaman di masa lalu.

Tekankan bagaimana dia berusaha untuk berubah menjadi lebih baik. Ceritakan pencapaian dan upaya yang telah dilakukan untuk memberikan dampak positif kepada masyarakat.

Bagikan kisah-kisah inspiratif tentang bagaimana dia membantu orang lain atau masyarakat. Taktik ini dapat mengalihkan perhatian dari masa lalu yang kurang baik.

Bandingkan masa lalu dengan pencapaian dan kontribusi yang telah diraih sejak saat itu. Cara ini dapat membawa perubahan positif dalam hidup yang bersangkutan.

Ajak publik untuk memahami bahwa manusia memiliki kesalahan dan kelemahan. Jelaskan bagaimana sang calon berusaha mengatasi hal tersebut.

Melibatkan ahli komunikasi atau konsultan reputasi dapat membantu dia merumuskan counter narration yang efektif dan sesuai dengan situasi.

Sebelum tim sukse bekerja, jelaskan kepada publik tentang visi sang calon untuk masa depan yang lebih baik. Bicarakan bagaimana yang bersangkutan ingin berkontribusi dan membuat perbedaan positif dalam masyarakat.

Usahakan menjaga sikap tenang dan profesional saat merespons pertanyaan atau komentar dari publik. Hindari konflik atau debat yang tidak perlu.

Membentuk atau mengubah persepsi publik harus dilakukan dengan hati-hati dan dipertimbangkan. 

Tujuan utamanya tetap memberikan pemahaman yang lebih utuh kepada publik dan membangun reputasi yang kuat berdasarkan perubahan dan pertumbuhan sang kandidat.

Ada usul lain, Kisanak?

Tagged: Pilkada, wali kota