Coelho Pecas Ndahe

November 8, 2011 § 122 Komentar

Dari sungai konon kita bisa mendengarkan suara-suara. Lenguhan sapi, kokok ayam jantan, teriakan pedagang sate, klakson kendaraan, juga keriangan dan kepedihan. Dari sungai pula, seorang perempuan merasa yakin hidupnya akan baik-baik saja seandainya ia punya teman.

Saya mengetahuinya malam itu saat Jakarta disiram gerimis setengah hati dan sebuah surat elektronik masuk ke kotak surat. Saya terpana. Pengirimnya seorang sahabat yang sudah lama tak bersua.

Apakah gerangan yang membuatnya meluangkan waktu mengingat saya dengan menulis surat pada dinihari? Adakah yang genting?

Pertanyaan itu bukan datang dari ruang hampa. Berbelas purnama tinggal di episentrum kekuasaan membuat dia berada dalam ruang dan waktu yang begitu jauh dari jangkauan saya.

Selama ini kami hanya sesekali bersua di beberapa tikungan kesempatan. Itu pun cuma sebentar. Selebihnya kami hidup di jalan masing-masing. Yang sunyi … « Read the rest of this entry »

Where Am I?

You are currently browsing entries tagged with paulo coelho at Ndoro Kakung.