Tubuh Pecas Ndahe
Januari 6, 2015 § 38 Komentar
Ini cerita tentang perempuan dan kerinduan padanya. Ini perihal sosok yang tak pernah habis ditulis dalam bentuk prosa, sajak, puisi, syair, fotografi, dan sebagainya.
Cerita I:
Your soul
is beautifully
written.I’ve plagiarized
you
in every poem.
Cinta Pecas Ndahe
Oktober 18, 2008 § 62 Komentar
Pagi baru saja pergi dan siang datang membawa panas. Kabut lesap ditelan cahaya. Matahari Oktober memamerkan sinar yang berdenyar-denyar membakar kulit jangat.
Lelaki pecinta bumi dan bidadari senja menggelandang ke timur, menantang matahari. Tangan mereka saling menggenggam, bergandengan bagaikan bintang dan rembulan dan yang berdekatan di jantung rimba malam.
Sejak pertemuan dinihari yang menggetarkan itu, mereka tak pernah berpisah lagi. Seperti daun dan ranting. Seperti pelangi dan hujan. Seperti kemarau dan lengas. Bila hati saling bertaut, rindu yang ditabalkan berpendar-pendar. Udara wangi melati.
“Ceritakanlah kepadaku tentang cinta,” tiba-tiba bidadari senja berkata.
“Cinta? Aku tak tahu,” jawab lelaki pecinta bumi.
“Ayolah, kamu pasti bisa,” bidadari senja meminta.
Lelaki pecinta bumi terdiam. Sejenak kemudian dia teringat sebuah sajak kecil tentang cinta karya Sapardi.
mencintai angin harus menjadi siut
mencintai air harus menjadi ricik
mencintai gunung harus menjadi terjal
mencintai api harus menjadi jilat
mencintai cakrawala harus menebas jarak
mencintaiMu(mu) harus menjadi aku …
Cinta mungkin memang tak mudah. Barangkali ia juga bukan sesuatu yang final. « Read the rest of this entry »