IPDN Pecas Ndahe

April 6, 2007 § 142 Komentar

Kebanyakan dari kita tak tahu apa yang sesungguhnya terjadi di Institut Pemerintahan Dalam Negeri, Jatinangor, Jawa Barat. Kecuali mereka yang memang pernah menuntut ilmu di sana, para pengajar, siapa yang mengenal sudut-sudut gelap di lorong-lorong kampus itu?

Saya tidak. Mungkin sampean juga.

Maka, setiap kali ada mahasiswa di sana yang meninggal karena dianiaya oleh seniornya, kita tersentak. Kita heran dan bertanya-tanya: ada apakah gerangan di IPDN?

Paklik Isnogud hanya menggelengkan kepala ketika saya mengajaknya bercakap-cakap tentang fenomena kekerasan di lingkungan pencetak para calon pamong, pejabat, birokrat, orang-orang yang akan mengurus sebagian hidup kita itu.

“Tak setiap pertanyaan ada jawabannya, Mas,” kata Paklik. “Kita ini cuma manusia, yang selalu punya keterbatasan. Karena itu, saya juga tak tahu apa yang sesungguhnya terjadi di sana.”

“Kalau menurut saya sih, pokoknya ada kekerasan, Paklik. Penganiayaan. Kesewenang-wenangan.”

“Kesewenang-wenangan? Ah, boleh jadi itulah bibit yang terus tumbuh dan semakin besar di sana, Mas. Dan, ketika kita sadar, semuanya sudah terlambat. Bibit itu sudah memboyot dan nyaris mustahil ditebas dalam satu kali ayunan kapak.”

“Mengapa kesewenang-wenangan terjadi, Paklik? Kenapa seorang yang berkuasa bisa berbuat sekehendaknya terhadap diri orang lain?”

Paklik terdiam sejenak. Ia menyalakan rokok lintingannya, lalu menyesap sedikit gelas kopinya.

“Seorang yang dipertuan — seorang bos — mungkin seorang yang mendapat previlese untuk jadi kanak-kanak kembali, Mas. Seperti bocah balita, ia biasa minta dilayani dengan telaten.

Dan seperti balita, dialah pusat perhatian. Ia juga boleh marah sampai sekeras-kerasnya, bila perlu menyepak, memukul, seakan-akan orang lain itu karung pasir yang tergantung di langit-langit ruang latihan petinju.

Raja Henry II dari Inggris di abad ke-12, misalnya, biasa menjatuhkan diri ke lantai bila sedang marah besar, dan melampiaskan emosinya dengan menggigit-gigit permadani yang terhampar bila kehendaknya tak terpenuhi Dan ia menjelaskan tabiatnya itu dengan kalem, “Aku adalah putra kemarahan: kenapa aku tak boleh mengamuk? Tuhan sendiri mengamuk bila Ia sedang murka.”

Dengan kata lain, Henry II sedikit menyamakan diri dengan Yahwe, yang Maha kuasa dalam kitab Perjanjian Lama. Agaknya memang begitulah sosok seorang yang dipertuan: ia sekaligus bermain dengan mimpi kanak-kanak dan dengan mimpi jadi Tuhan.

Ada sesuatu dalam jiwa orang-orang yang bergabung di dalam suatu kehidupan bersama yang tampaknya memungkinkan hal itu terjadi. Eli Sagan, yang membuat uraian menarik tentang apa yang disebutnya “masyarakat-masyarakat majemuk” di Buganda, Tahiti, dan Hawaii, dalam At the Dawn of Tyranny, menyebut satu nasihat yang diucapkan untuk seorang raja baru: “Siapa saja yang memandang rendah kehormatan Tuan, bunuhlah, sebab semua petani adalah ibarat padi-padian — siapa yang membabatnya, memilikinya.”

Tak heran bila kesewenang-wenangan berlangsung dengan lancar dan mengerikan. Raja yang berkuasa di Dahomey, sebuah monarki yang maju dan canggih strukturnya di pantai barat Afrika, tiap kali bangun tidur merasa bersyukur atas tetirahnya tadi malam.

Untuk menyatakan rasa syukur itu, ia menyuruh sembelih dua orang budak setiap pagi. Raja Buganda di Afrika, Mutesa, pada suatu malam bermimpi ketemu ayahnya yang telah mangkat. Dalam keadaan cemas oleh mimpi yang dianggapnya buruk itu, esoknya ia suruh gorok leher 500 orang rakyat.

Penyembelihan manusia yang seperti itu tampaknya tak cuma perlu buat memuaskan hati seorang raja. Pengorbanan itu juga tak cuma untuk melayani kehausan para dewa akan darah. “Dalam masyarakat-masyarakat majemuk yang lebih maju,” tulis Sagan, “kemampuan untuk membunuh secara ritual seorang manusia lain itu tampaknya, apa boleh buat, suatu atribut yang diperlukan, dan juga suatu pengesahan yang tak bisa dipungkiri, bagi kekuasaan yang tertinggi.”

Kenapa demikian, memang tak sepenuhnya bisa dijelaskan. Sagan berbicara tentang “masyarakat-masyarakat majemuk”, complex societies. Ia berbicara tentang masyarakat yang tak lagi bisa disebut primiif, yang tak menggunakan lagi sistem pertalian keluarga dalam mengatur kebersamaan: suatu masyarakat yang sudah punya birokrasi tersendiri yang mulai lengkap.

Masyarakat semacam ini, dalam konsep Sagan, adalah masyarakat peralihan. Sifatnya sementara: sebuah jembatan besar antara masyarakat primitif di hutan-hutan dan masyarakat arkais seperti dalam kerajaan Mesir kuno. Keadaan karena itu belum stabil, dan yang meruyak adalah pelbagai bentuk kecemasan.

Orang cemas akan masa silam yang primitif, yang menenggelamkan individualitas dalam kungkungan keluarga, tapi orang juga cemas untuk mulai berdiri sendiri. Dalam kegalauan itu sang bapak, sang raja, tampil dan berseru, “Awas!”

Sang raja juga sebenarnya tokoh yang gentar. Dan Eli Sagan mencoba menjelaskan kenapa kesewenang-wenangan bisa terjadi dalam keadaan jiwa seperti itu: ketakutan itulah yang menyebabkan sebuah masyarakat, sampai hari ini, memerlukan korban. Ketakutan menyebabkan agresi.

Dengan melihat orang lain runtuh, sebuah kelompok dalam masyarakat agaknya akan merasa sedikit lebih enak. Pada saat orang-orang yang dianggap “kuat” di sebuah masyarakat merasa cemas akan daya kemampuan mereka sendiri, pihak yang tak berdaya pun diinjak. Hitler mengirim Yahudi ke ruang gas, dan orang kulit putih menyisihkan orang hitam dari hidup yang patut.

Jika kehidupan masyarakat selalu merupakan peralihan, jika perubahan selalu terjadi, adakah itu berarti kecemasan akan selalu bersama kita? Juga kesewenang-wenangan dan sikap aniaya yang terbit dari dalamnya?

Eli Sagan tak menjawab jelas. Ia hanya menunjukkan bahwa di mana pun, di Barat dan di Timur, di Afrika ataupun di Eropa, bentuk-bentuk tirani tak pernah dapat terhindarkan dalam sejarah perkembangan manusia.”

* Sebuah penghormatan untuk Cliff Muntu dan mereka yang meninggal karena kekerasan di IPDN …

§ 142 Responses to IPDN Pecas Ndahe

  • avatar mathematicse mathematicse berkata:

    Turut berduka atas kejadian ini…

  • avatar anakperi anakperi berkata:

    bahkan kesewenang-wenangan pun diwariskan pada janin-janin pemerintah…. njijiki!!

    turut berduka…

  • avatar yati yati berkata:

    😦 sekolah pencetak pendendam…

    turut berduka…

  • avatar abi_ha_ha abi_ha_ha berkata:

    Setau saya, semua sekolah plat merah yang berseragam lalu dengan (sok) disiplin ala militer memang subur budaya kekerasannya, mungkin supaya kuat mental ketika terjun sebagai aparatur pemerintah.
    Kuat mental untuk tidak malu nyolong dan korupsi.

  • avatar Herman Saksono Herman Saksono berkata:

    Dijajah terlalu lama ternyata membuat luka yang dalam ya ndoro?

  • avatar cyn cyn berkata:

    tutup aja ih skolanya *pelampiasan kemarahan*
    ganti dengan skola yg ngajarin perjuangan tanpa kekerasan ala mahatma gandhi

    ga menyelesaikan masalah dan ga sesimple itu ya?
    hehehehehe.. *sambil senyum miris*

  • avatar pria nggedebus pria nggedebus berkata:

    suatu siang di bulan maret tahun 2012

    penduduk:
    katepe saya kadaluarsa.. saya mau perpanjang katepe.

    alumni ipdn:
    telat berapa lama?!

    penduduk:
    18 hari.

    alumni ipdn:
    kalo gitu push up dulu deh.. 18 kali ya!!

    penduduk:
    lho kok bisa?

    alumni ipdn:
    situ enak cuman disuruh push-up!
    saya dulu pake dipukuli segala..

    dialog tersebut adalah semacam parodi saja.. mudah2an tidak pernah(/akan) terjadi di saat melayani kepentingan warga.

    turut berduka atas kejadian yg menimpa Cliff Muntu..

  • avatar peyek peyek berkata:

    Selalu bikin diri mau misuh-misuh, dua kata saja “Bubarkan IPDN”

  • avatar balak6 balak6 berkata:

    IPDN bakalan ganti nama lagi neeh…

  • avatar venus venus berkata:

    SAYA MARAH!!!! BENAR-BENAR BARBAR, MEREKA ITU !!!

  • avatar mas trie mas trie berkata:

    pertama, rektornya diganti yang radikal tapi bener
    kedua, dosen yang ga bener di mosi
    ketiga, habiskan tiga generasi ga beres ini, IPDN buka lagi pendaftaran 4 tahun kemudian
    keempat, masukin dosen dosen galak itu ke Darut Tauhid ato pusat rehabilitasi ya ga papa

  • avatar Budi Rahardjo Budi Rahardjo berkata:

    Apa memang perlu sekolah STPDN/IPDN ini?

  • avatar Yoki Yoki berkata:

    Gak heran kekerasan masih solusi jitu di negara ini…wong tempat pendidikan buat “pengmimpin” nya aja begitu 😛

  • avatar jeng_nink jeng_nink berkata:

    kasian ya, Ndoro
    Moso arek pinter2 cuma untuk diantemi, digebuki lan disepaki trus mati..
    Miris donk orang tua dan guru2 sekolahnya

  • avatar ariss_sukoharjo ariss_sukoharjo berkata:

    Hmm…sebenere ‘lingkaran setan’ ing Indonesia ki opo yo ? Kemiskinan ? Pendidikan ? opo SQ-ne sing penting di rekonstruksi ? Lha wong menungsone dho asu kabeh…

    Gini aja lah, daripada IPDN dibubarkan, lebih baik negara Indonesia-pun bubarkan saja, titik. Gitu aja koq repot

  • avatar aristokrat_ aristokrat_ berkata:

    My Opinion about IPDN

    Saya rasa, semua personal baik intra maupun internal di IPDN itu sendiri lah yg salah. Mengapa ? Yah, anda bisa rujuk pada tulisan2 di internet dan media massa. Salahnya iklim senioritas, kurangnya management educational, controlling dari pihak2 tertentu, dan kebodohan serta kebobrokan moral. Ada yg bilang semua pangkal dari segala masalah di Indonesia ini berakar pada tatanan Orba ( katanya ), sehingga menghinggapi berbagai komponen masyarakat.

    Pemerintah sekarang ? Lha… DPR-nya saja mikirin gengsi, nggak mau kalah dengan Tukul, tentang pengadaan laptop. Oke, laptop masuk dalam RAPBN, tapi mbok yo mikirin rakyat yg disorientasi, kejahatan external sih lumrah saja, tapi ini….di dalam lembaga pendidikan dalam negri lagi ???? mosok institut kok kayak jagal. Alah…saya jg bingung. Ini yg goblok tuh siapa ?

    Kalau mau dibubarkan IPDN, ya…bubarkan saja lah ! O ya, nurut sama ariss_sukoharjo, lebih baik Indonesia bubar aja lah….udah banyak yg kacau, semaput. Toh pemerintah jg semakin edan, dan masyarakatnya-pun ikut2an gila !!!

    Our’s rotten…citizen !!!

  • avatar clukindahose clukindahose berkata:

    jika sistem tidak bisa berubah.. menurut saya praja disetiap tingkatan harus ditempatkan pada asrama sekolah yang berbeda-beda.
    misal seluruh praja tingkat 1 di jakarta sedangkan tingkat 2 dibandung… atau yang lainnya.

    semoga KEBUSUKAN ini bisa cepat berakhir.

  • avatar ndok ku ndok ku berkata:

    saya mendukung kekerasan di IPDN, paling-paling kan lulus lansung jadi KORUPTOR, nak kalo ketangkep entar saya gantian gebukin pake rel sepur….
    ya… itung-itung di kampus IPDN (INSTITUT PREMANIA DOGOL NIAN) sasana tinju … heheheee….
    itu juga kan preman kampus….. coba keluar dari kampus kan kayak monyet kegatelan…

  • avatar andrias ekoyuono andrias ekoyuono berkata:

    turut berduka atas kejadian yang menimpa cliff…

    anyway, kenapa sih pake IPDN ? keperluan PNS calon pamong kan bisa diambil dari recruitment terbuka, sudah banyak kok universitas yang punya fakultas FISIP khususnya jurusan Ilmu Pemerintahan.

  • avatar Any Any berkata:

    wuekss………indonesia gitu loh..yang bukan militer lebih militer dari militer….lebih arab dari orang arabnya sendiri…
    ngapain seh kita bayar pajak buat subsidi institut kayak gini ??????!!!!!!!!!!!

  • avatar trie trie berkata:

    gak heran, lha wong lulusannya kan bakal jadi kepala polisi pamomg praja, yg kerjaannya nggebuki pkl itu *bubarkan IPDN!!!*

  • avatar stres stres berkata:

    kerjaan anak2 IPDN: jalan2 di BIP, di mall bandung, gandengan cewek cowok … check in …
    ga boleh makan di warteg:krn ingin meng-eksklusifkan diri
    aborsi ..
    dan bangga wawancara di TV”kami sebagai calon abdi masyarakat …”
    sapa yang mau di pimpin ma orang2 geblek, pengecut, jahiliyah kaya gitu! PRESIDEN TEGAS! jgn mencla mencle … sok sibuk dengan kegiatan luar negeri tapi dalem negeri musibah, trus menerus
    BUBARKAN IPDN!
    NGAPAIN DIGAJI … NGABIS2IN ASET NEGARA AJA.
    gedung IPDN mending ganti dengan PESANTREN, anak2 yang udah terlanjur kuliah di karantina aja … di pedalaman!
    rektornya penjarain
    amit2!

  • avatar firman firdaus firman firdaus berkata:

    bernas kang…jadi pada dasarnya, mereka itu orang-orang yang butuh ditabalkan kekuasaannya? kasihan ya…

  • avatar Yono Yono berkata:

    Sedihhh….
    Peringatan dari yang Maha Kuasa sudah begitu mencolok mata, kok manusia masih saja sommmbooong. Kalau di dunia ketidakadilan dan kesewenang2an tidak ada penyelesaian, tunggu saja pengadilan Allah yang Maha Adil!

    Dikampus pencetak “pemimpin” kok berlaku hukum “hommo homonilupus, billum omninium kontra omnus”.

    Pertanyaannya adalah: Adakah yang masih benar dengan IPDN? Sudah dibiayai negara, siswanya gratis, digaji lagi, kok seperti …..BUBARKAN IPDN TITIK….

  • avatar Mudjianto Mudjianto berkata:

    Brur,
    tulisan ente ndak orisinil. seharusnya ente cantumin bahwa ente menyalin/menyadur dari catatan pinggirnya Goenawan Muhammad. buat yang ndak tahu kan seolah olah itu emang genuine hasil corat coret ente, padahal…..

    belajarlah untuk respek thd karya orang lain brur, sebab, jika tidak, mimpi endonesa menjadi lebih baik akan tetap tinggal mimpi.

    salam,

    maaf, saya tidak menulis, saya hanya mengeposkan percakapan saya dengan paklik isnogud. siapalah saya ini. mana berani saya mengklaim diri sebagai penulis. aha, jadi paklik yang menyadur? mungkin saja. kenapa tidak? toh ketika bercerita, paklik mungkin saja mengutip karya siapa saja. lah wong namanya juga cerita. kerjaan saya hanya mengirimkan ceritanya ke laptop, eh blog … 😀

  • avatar tukang ketik tukang ketik berkata:

    kekerasan tidak membawa manfaat.
    satu film yang menggambarkannya :
    green street hoolingan
    Hasilnya NOL.

    Usul, mungkin IPDN tidak perlu dihilangkan. Biarkan jalan terus agar terbentuk manusia2 pemberani supaya bisa dipekerjakan sebagai sekuriti, centeng dan debt collector.

  • avatar Biho Biho berkata:

    Bubarkan!

  • avatar deena, medan deena, medan berkata:

    untung aja kami ini orang ga punya, klo ga kan adikku kemarin jadi masuk ke ipdn, 90jt boooo… mana nyampe disana disiksa lagi, ngalah2in budak pemerintahan jadul!
    satu kata aja, “bubarkan ipdn”! ga berprikemanusiaan, pantesnya alumninya kerja di rumah potong hewan aja..
    Jadi deh adikku selamat..
    Pak SBY, itu tuh yang perlu diperhatikan, jangan sibuk dengan urusan yang ga penting!

    Turut berdukacita buat Cliff Munthu, dan semoga TUHAN memaafkan semua kesalahan para senior yang telah menyiksamu.

  • avatar theplayer theplayer berkata:

    dari wawancara dengan salah satu TV swasta dan ‘pejabat tinggi IPDN’:

    wartawan: “Apakah Anda bisa menjamin bahwa hal ini tidak akan terjadi lagi?”

    pejabat IPDN: “Wah, ya, kalau menjamin nggak bisa, dong. Dalam hidup ini kan segala kemungkinan bisa terjadi…”

    *gubrak*

    malam itu saya bermimpi sang pejabat IPDN berbicara dengan berapi-api dan penuh wibawa: “Saya pastikan hal seperti ini tidak akan pernah lagi terjadi di kampus IPDN. Jika sampai terjadi lagi, saya SIAP untuk mengundurkan diri!”

    walah. lha kok cuma mimpi? 😦

  • avatar rebel rebel berkata:

    Selalu aja ada korban…
    Apa mungkin masih adanya 3 huruf yaitu PDN (Pembantaian Di jatiNangor)Apa bedanya STPDN dan IPDN tetap menggunakan 3 huruf tsb.

    Mungkin 1 Kata “Bubarkan IPDN” gak usah pakai ganti nama

    Didedikasi buat para korban kekerasan di STPDN/IPDN

  • avatar ario dipoyono ario dipoyono berkata:

    turut berduka atas kematian praja IPDN, mungkin senior yang menganiaya sering liat tukul jadi Puas… Puas… klo dah bunuh orang

  • avatar Hendra Hendra berkata:

    Lulusan dari IPDN hanya ada dua:
    a. Masuk kuburan, atau
    b. Masuk Penjara

    Pilih mana?

  • avatar dee dee berkata:

    Adik saya baru masuk sekolah ini tahun ini. Angkatan termuda. Angkatan yang sedang disiksa. Angkatan yang ditugaskan membawa bagasi senior2 mereka ketika mereka akan kembali ke kampus dari daerah. Tapi adik saya sejauh ini tidak mau bercerita apa saja yang dialaminya di sana. Walaupun orang tua saya mendapat kabar anak si anu masuk rumah sakit, dadanya bocor. Anak si anu masuk rumah sakit karena tulang rusuknya patah. Adik saya tidak mau menjawab kalau ditanya apa yang terjadi padanya.
    Kenapa keluarga kami membiarkannya masuk sekolah itu? Ironis bagi saya yang tidak setuju, tapi fenomena status sebagai pns di daerah masih memegan peranan. Dari 14 calon praja yg diterima pada tahap I, berikutnya pemda bisa menambah anggaran untuk ‘menggaji’ 40 calon praja berikutnya yg tidak lain tidak bukan adalah anak wagub, ponakan sekwilda, anak anggota dprd dll dll. Kebetulan adik saya bukan anak siapa-siapa, ayahnya juga pendiunan pns (non ipdn/stpdn/apdn) yang punya obsesi salah satu anak lelakinya masuk ipdn (abang saya tidak mau, saya perempuan jelas tidak mau).
    Apa sekolah ini harus dibubarkan?
    Saya tidak bisa menjawab. Saya juga punya kepentignan menajga masa depan adik saya.
    Tapi mekanisme masuk sekolah ini memang menyedihkan. 60jt, 90jt, 100jt dengan defense mechanism “setelah ini, kami tak perlu lagi memikirkan anak ini nyari2 kerja” karena begitu resmi dilantik, mereka udah dapat pangkat dan golongan dan digaji setiap bulan. Praktis orang tua ga perlu mikir biaya kuliah dll dll.
    Tapi birokrat2 yang bertugas mereksrut inilah yang bermain. Bahkan setelah nyetor juga belum tentu diterima karena ada pemain lain di atas yg lebih berkuasa. Halah, saya juga tidak mengerti mengapa di daerah2 ini demikian bangga dengan status pns ini. Sampai saya sedih, sepupu saya tidak berani memperkenalkan calon suaminya ke keluarga besar karena calon-nya itu bukan pns meski pekerjaannya sekarang adalah creative director di biro iklan di daerah tempat tinggalnya.
    Lha kok saya jadi curhat disini?
    Saya cuma prihatin. Saya cuma bisa bilang ke adik saya mudah2an angkatan dia bisa mendobrak tradisi kesewenang2an yg gak penting itu. Saya selalu menekankan saat dia jadi senior, jangan coba2 nyuruh adik2 angkatannya membawa2 barang dia..kalau temannya berbuat demikian ya dia jangan. Setelah kejadian ini, saya kembali mengingatkan untuk dia dan angkatannya menghentikan kesewenang2an itu. Kompak dan bersatu. Mudah2an akan membawa perubahan, toh kita tidak boleh pesimis kan, ndoro?

    –saya yang baru mau belajar ngeblog–

  • avatar gunawantw gunawantw berkata:

    buat yang mau protes pembubaran IPDN.

    http://demo.kukuhtw.com/ipdn

  • avatar Yoyok Yoyok berkata:

    pingin berkarier sebagai sekuriti?
    masuk aja IPDN
    pingin berkarier sebagai debcolector yang ditakuti?
    masuk aja IPDN
    pingin berkarier sebagai tukang pukul andal?
    masuk aja IPDN
    pingin berkarier sebagai bodyguard sangar ?
    masuk aja IPDN
    ingin lihai dalam smack down?
    masuk aja IPDN

    sekolahnya gratis,
    makan minum sepuasnya gratis,
    pake’ baju juga gratis,
    keluar di gaji, bisa korupsi uang rakyat lagi.
    enaaaaaak tenaaaannnnn ‘kan.

    walaupun sedikit kena pukul dan tinju,
    setelah jadi senior ‘kan bisa gantian balas dendam
    memukul dan meninju….
    pokoke’ enak lah.

    didukung lembaga resmi dan besar lagi,yang bahkan hampir tak tersentuh.
    trus kurang apa lagi brur.

    selamat deh buat pak rektor, dan IPDN-nya
    yang telah memberikan andil kepada negeri tercinta ini.
    moga bisa mendidik para muridnya agar berkarier dengan cemerlang di bidangnya.

  • avatar mat japra mat japra berkata:

    Berantem sama geng gue aja nyok
    udah lama deh nih ketupat condet kagak di pake
    jadi pengen masuk IPDN deh,
    mo tau pukulannya sekeras apa, dan apa efeknya di badan gue.

    orang kok kerjaannye berantem mulu, mukulin orang mulu, matiin orang mulu, udah gitu beraninye kroyokan lagi ja elaaaaaaaa. malu ama seragamnye tu, kalo berani ye lawan kite kite deh neeee. ente bise ape gue layanin.

    setan lu semueeee dajjal. rektornye dajjal.
    sini gue jajal pukulan lu lu pade yang katanya bikin jantung si cliff muntu jadi item, dan same bikin juniornya pade kluar masuk rume sakit lantaran tangannye pate sama luke dalem.

    gue gibeng pake sarung bonyok lu.

    Ah setan lu pade. gregetan ane nih. berantem aje deh yok.
    bangsat semue lu pade.

  • avatar cukus kumir cukus kumir berkata:

    Kasus IPDN itu karena bentuk ke-PENGECUTAN-an para praja senior; soale kalo senior itu jantan, mestinya nggak menganiaya para yunior yang memang masih ‘kencur’….atau mungkin juga ada oknums pengelola kampus yang memang ingin membentuk IPDN menjadi pencetak calon pejabat pemerintahan yang tidak punya nurani….
    O ladalah ….kasian bangsaku….

  • avatar go to hell IPDN go to hell IPDN berkata:

    STPDN/IPDN (Sekolah Tukang Penggal Dalam Negri ato Institut Penjahat & Penyamun Dalam Negri) yg mencetak orang2 sangar abis gitu KORUPSI & makan uang rakyat. udah enak sekolah gratis di bayar lagi. (sarang penyamun nich jack)

    Fuck Off STPDN/IPDN
    Jancukan STPDN/IPDN

  • avatar agung agung berkata:

    semoga para petinggi negara kita yang mau mendengarkan nuraninya berbuat yang sebaik-baiknya untuk memperbaiki ipdn.
    yang salah harus dijatuhi hukuman setimpal.
    semoga presiden sby benar-benar melakukan yang benar.

  • avatar arie daey arie daey berkata:

    berdasarkan profile IPDN di friendster (karena STPDN.ac.id sedang UnderConstruction) kebanyakan para praja merasa dimusuhi oleh media dan masyarakat yang menyalahkan (baca: BrainWashing Effect) pencapaian yang hebat! saking hebatnya mereka blm sadar kalo kematian seseorang itu hal serius!?
    kenapa juga para praja tersebut tidak bisa merubah nasib sistemnya sendiri yang di hujat kanan kiri?. terkhir, mari kita sadarkan dengan cara apapun. salah satunya mengisi public comment yang disediakan oleh pihak friendster.com untuk tiap2 profile!
    tolong mereka! di > http://www.friendster.com/12612764

  • avatar ipdn letek tipik ipdn letek tipik berkata:

    semoga Allah segera memberi azab kepada mereka.
    aamiin

  • avatar aku bingung aku bingung berkata:

    walah walah, ipdn pancen Iku Pancen Dalan NangNeraka
    liat http://www.asiabersama.com/datuk

  • avatar yoskaresmus yoskaresmus berkata:

    tukang ketik ki nggatheli tenan…lu jangan merendah kan professsi seseorang dong…ak jga security nih, ak jg pnya temen debt collector..apa jelek, mungkin kalo u disandingkan dgn temenku itu lu ga ada ape-apenya masalah ketaatannya…minta maaf segera atau aku sumpahin lu ga akan tentram dan bahagia selamanya…marah nih

  • avatar Expact Child Expact Child berkata:

    Bukannya budaya bangsa dan agama kita memang begitu? contoh aja ketika anak kecil disunat, TIDAK SAKIT, padahal sakitnya minta ampun, tapi tentunya TIDAK SAKIT karena sunat memang TIDAK SAKIT dan kalau merasa sakit itu banci…

    kalau kita berterus terang dianggap bodoh, lebih baik menyembunyikan perasaan yang sesungguhnya, sekali lagi memang budaya kita begitu…

    Orang Indonesia (lihatlah Bapak Bapak birokrat berkulit dan berbibir hitam karena kebanyakan rokok kretek), lebih suka dihormati atas dasar takut daripada dihormati karena dasar respek. Bodoh memang bangsa ini. Tidak heran dijajah oleh Belanda sampai 350 tahun…

    Bangsa ini juga gila materi, tiap hari belanja konsumtif, kartu kredit bisa punya sampe beberapa buah dan herannya (atau mungkin gobloknya).. bayarnya cuma sekedar nyicil… nggak sadar tuh lama lama kegulung bunga kartu kredit?? apalagi kartu kredit bank asing, 39% setahun…

    Kebodohan dan ketamakan harta ini disadari betul oleh Belanda. Tertera jelas dalam tulisan dan foto di Rijksmuseum Amsterdam. Narasi dan foto ketika Kesultanan Palembang digempur oleh kapal uap bersenjata milik Belanda. Kenapa gara-garanya? Gara gara Belanda dikontak oleh Sultan Jambi, minta tolong. Rupanya Sultan Jambi ini ada sengketa tanah dengan Sultan Palembang… ya sudahlah diadu domba abis oleh Belanda. Tentu salah PENJAJAH, kalau bukan salah PENJAJAH maka anda banci… tapi sama seperti sunatan yang TIDAK SAKIT; kayaknya yang bodoh memang orang Indonesia deh…

    Turut berduka cita atas meninggalnya Cliff… Bubarkan saja IPDN, percuma cuma mendidik para birokrat lagi (dan merokok kretek yang baunya minta ampun), mendingan jadi investment banker (dan minum champagne dan makan caviar), heheh:)

  • avatar ma'ul ma'ul berkata:

    ada solusi ga???

    kita perlu solusi

  • avatar maruria maruria berkata:

    Negeri berduka lagi
    Pabriknya pamongpraja saja sudah bobrok
    Hasilnya pun bobrok
    No wonder negeri kita ya masih aja bobrok
    entah sampe kapan

  • avatar Expact Child Expact Child berkata:

    Ada solusinya, bubarkan militerisme dan biasakan budaya apa adanya, nggak perlu menutupi perasaan dll…

    Dasar persoalannya adalah perbedaan budaya dan agama. Bisa dibaca di Hofstede, Gerrit; Culture and Organization Behavior, Software of the mind…

  • avatar boreog boreog berkata:

    waduuuh, tiap kali lihat tayangan TV kekerasan IPDN rasanya mau muntah, nendang dada pake ancang-ancang, sakit jiwa kaliiii

    turut berduka cita

  • avatar boreog boreog berkata:

    hoeeeek… rasanya mau muntah tiap kali lihat tayangan TV kekerasan IPDN. Nendang dada pake ancang-ancang…puas…puaaas.
    sakit jiwa kaliiii.Kelihatan otaknya lagi ga di kepala

  • avatar Tukang Koran Tukang Koran berkata:

    Ini terinspirasi sekolah itu: http://www.geocities.com/ipdnjaya/ Lumayan buat nakutin copet

  • avatar arie daey arie daey berkata:

    oke, setelah langkah2 yang diambil pemerintah terakhir terlihat serius….saatnya mempelajari fenomena ini. dan hanya sebuah analisa yang mengarah pada mantan president SOEHARTO! dalam orde barunya yang kuno, jiwa kepimpinan pada masa itu di percaya hanya dapat di peroleh setelah mendapat proses militer. ya, memang sih jadi tegas-sehat-berwibawa (karena juga melakukan seleksi fisik dan mental) dan akhirnya dalam proses tersebut terjadi penciptaan tuhan kedua yaitu SENIOR!!! segala tenaga dan pikiran dikerahkan senior untuk membentuk karakter yang diharapkan, hasilnya? Tuhan yang sesungguhnya lah yang berhak menentukan. konsep yang dimiliki tuhan jadi-jadian tadi ternyata gagal di dunia yang terus maju meskipun dia mencoba bertahan. itulah orde baru yang kuno, hampir semua pimpinan saat itu harus merasakan militer, ato malah purna TNI! bisa kok kita lihat, walikota, Gubernur, sampai Ketua KONI, dan ups…Mr.President!. namun sekarang, perlahan tapi pasti kita bisa ucapkan selamat tinggal militer! militer sudah ada batas dan tempatnya, masyarakat sipil jangan mau di milterkan dan militer jangan di sipilkan mentah-mentah dalam menata bangsa ini! ini harus jelas! karena militer mempunyai tuhan yang berbeda dengan masyarakat sipil….korupsi? pasti! tapi lebih baik kalo dikatakan sesaji untuk tuhan jadi-jadian tadi.

    INDONESIAAA!!!!!!!!!!

  • avatar Inmas Inmas berkata:

    Dengan adanya peristiwa IPDN kemaren paling tidak lumayanlah buat nakut-nakutin anak2 ku yang bandel…”ayo kalo kamu nakal dan nggak nurut..,ntar mama sekolahin kamu di IPDN ya …!!!”…hihihi…

  • avatar STPDN???damn!! STPDN???damn!! berkata:

    Ganyang IPDN !!!!!!!!
    sekolah gak bener!!!percuma makan duit rakyat klo cuman latihan smack down!!terus klo dah lulus jadi penyiksa rakyat!!makin berani korupsi!!!soalnya dah dididik tahan banting di ipdn!!!namanya keren!!!!tapi isinya brengsek!!!fuck it!!!jangan teruskan kelangsungan IPDN / stpdn/ SEKOLAH TINGGI PENUH DERITA NEH… kalo gak mau INdonesia yang dicintai ambruk dalam 10 tahun lagi!! eh,,,sekarang aja dah hampir ambruk—gara2 pejabat yang mentingin perutnya sendiri!! makan aja tuh uang haram!!biar anak cucu-nya pejabat serakah bisa hidup nyaman di NERAKA JAHANAM!!!!
    Turut berbelasungkawa…….

  • avatar wiyarto wiyarto berkata:

    Turut berduka cita yang sedalam dalamnya
    Himbauan kepada para orang tua murid IPDN, bahagiakah anda mengirim anak yg anda dambakan kelingkungan yg tidak punya hati???, yang akan menghasilkan anak yang sewenang wenang,menange sendiri,ringan tangan dll(mengirim anak kelingkunan primitip akan menghasilkan anak primitip).
    Sebelum impian anda hancur berantakan oleh tangan biadab lebih baik para ortu memanggil pulang anak2nya toh kampus itu 1 th akan diliburkan (kata lain dari tdk menerima murid baru)
    Ada waktu 1 tahun untuk mengembalikan mental speritual anak anda seperti yg anda cita2kan “Lebih baik hidup cukup asal direstui oleh yg diatas”.Jangan hancurkan cita2 anda sendiri demi impian yang jelas2 menyesatkan.

  • avatar arif kurniawan arif kurniawan berkata:

    ipdn emang dibubarkan saja, karena skolah yg dibiayai negara itu hanya mencetak manusia-manusia yg tak bermoral
    turut berduka cita atas meninggalnya cliff muntu

  • avatar luv luv berkata:

    lebih baik koreksi diri kita masing-masing, semua manusia g ada yag sempurna. semua punya salah

  • avatar luv luv berkata:

    lebih baik koreksi diri kita masing-masing, semua manusia g ada yang sempurna. semua punya salah

  • avatar anclung anclung berkata:

    Eh, ngomong2 mantan pacar SMU ku sekolah di sana lo! Gak penting ya…..? Heran juga lulusan nya mo jadi peg neg sipil, belajarnya militer gitu! Digebuk kin rame2 lagi! Sepertinya lebih penting otaknya yang cemerlang dech dari pada otot kuat balung wesi! Ngeri juga ya kalo ada sanak saudara dan handai taulan kita yang lagi belajar di sana, hi….. takut….

  • avatar ayas ayas berkata:

    IPDN ??????
    Bubarkan?????
    lanjutkan??????
    lebih baik diswastakan saja dan orientasikan pada akademiknya, prestasinya, teknologinya, dan yang baik-baik lainya.
    udah gitu aja lagi pusing nih mikirin IPDN (Institut Penganiayaan Dalam Negeri)

  • avatar lovely lovely berkata:

    bubarkan aje deh IPDN, kan sekarang banyak tuh di perguruan tinggi terkenal yang punye jurusan ttg ilmu pemerintahan, lagian di IPDN badan doank yang digembleng otaknya kaga……apa untungnya coba,mendingan bayarin utang negara daripada subsidi sekolah kaya ginian…

  • avatar mota mota berkata:

    IPDN=Institut Pemukulan Dan Nendang
    jadi kekerasan itu kayaknya biasalah
    so… wajar..
    kan lulusan sana hanya ada 3
    1. PNS dunk ( tapi paru2nya + jantung bermasalah, biasalah nendang n’ mukulnya kelewatan )
    2. pengangguran ( soalnya harus lari ga tahan )
    3. cari aja di kuburan

  • avatar ade_yk ade_yk berkata:

    IPDN itu institut pemerintahan dalam negeri apa Institut Petinju dalam negeri nich……………….

    sekolah yang militer aja gak pernah or jarang ada kabar sampai meninggal akibat dianiaya lah ini kok sekolah aparat pemerintaha kok malah banyak yang meninggal.

    sistemnya donk dibenerin, praja2 disana tuch mau sekolah and ingin jadi orang bukanya mau setor nyawa.

    gila bener………………..

    nyawa praja2 cuma dihargai sama bebas biaya pendidikan dan jaminan kerja pns.

    jadi pengen misuh2 kalau lihat, baca, and dengar masalah tentang IPDN…………..

    tobat.tobat…………….

  • avatar MASNAR MASNAR berkata:

    IPDN (Institute Pelampiasan Dendam Ndiri(sendiri))

    lama2 koq gak jelas nih sekolahan ya, katanya calon penguasa tapi koq gitu…?

  • avatar so sad so sad berkata:

    Luv said “lebih baik koreksi diri kita masing-masing, semua manusia g ada yang sempurna. semua punya salah

    alumnus IPDN mas?! saya ndak mau koreksi diri sendiri lha wong saya ndak pernah mukulin orang. ndak nyambung tauk komen sampeyan itu sm artikel ndoro ini.

    *uuh bersungut2 smpe taringnya keluar semua

  • avatar why... why... berkata:

    ya 4JJ I..Tuhanku
    negeri ini tak lagi terpilih untuk berjaya
    Engkau murka dan kami penuh tanya
    apa sebenarnya penyebab semua ini??

    setiap hari nonton televisi, aku lihat,dengar dan menyimak berita..lantas mana yang bagus dan menentramkan hati?..IPDN makan korban lagi..belum selesai lumpur lapindo..dan sudah dianggap hilang pesawat adam air….

    teman2 sekalian….
    satu hal yang pasti di Indonesia,semua kejadian, kebobrokan, kejahatan kemanusiaan,konspirasi, semua selalu berulang…
    kita seperti orang yang bodoh yang terjatuh di lubang yang sama berkali-kali. gak pernah mau belajar dan gak belajar dari pengalaman….

    gak habis fikir kalo ada yang membela seorang pembunuh, menutup-nutupi kejahatan orang, pura2 gak tahu padahal tau,inget dosa paaaaaak…..ya 4JJ I
    astaghfirullah…….betapa sombongnya hamba-mu ini ya 4JJ I….

    ya…betapa sombongnya kita semua…
    kita korupsi tapi teriak2 gantung koruptor.
    kita memutar balikkan fakta atas pesanan orang2 tertentu..
    anak2 IPDN gak ada yang mau ngomong seolah dibungkam oleh kekuatan yang besar dan kuat..
    Subhanallah….ada yang lebih kuat dan besar dari sang Maha perkasa Dan Maha kuasa..????
    ada yang lebih kamu takuti dari pada 4JJ I…Tuhanmu, Pencipta dan yang memiliki Kuasa untuk mencabut nyawamu sekarang juga,detik ini juga….????
    kita sadar gak sih pada saat kita berbohong kepada publik kita juga tengah membohongi Sang Maha Tahu…yang bisa saja menurunkan kuasanya ke Dunia dalam bentuk apapun..?????

    Jangan sombong,….kita kecil dalam pandangan-Nya…
    tantanglah Dia kalau berani…dan sang petir pun akan menghanguskanmu…….
    Bahkan Firaun hingga kini dijadikan contoh agar kita tau keberadaan-Nya..sementara saat ini seolah kita meniadakan keberadaan-Nya….

    aku bergetar membayangkan apa yang akan terjadi kepada pembunuh, konspirator, dan pembohong publik itu semua..
    segeralah minta perlindungan dan ampunan buat kita yang

    “belum terlambat……”
    mereka …..mungkin “sudah”………

  • avatar ie-be ie-be berkata:

    manusia memang tidak ada yg sempurna tp cobalah untuk menjadi yang sempurna…

  • avatar Dion.SS Dion.SS berkata:

    Masyarakat memang harus marah dalam kasus IPDN. Sistem yang berlaku memang harus dibongkar habis. Tapi lebih dari itu, rasanya kita perlu “mawas diri lebih jauh”. Masyarakat kita sejauh ini memang masih “mendewakan”….masih semlengeren…thd: MATERI – PANGKAT/KUASA – FORMALITAS. Perilaku MUNAFIK kita besarrrrr banget. Itu sebabnya sekolah yg mampu menawarkan “mimpi” “kemapanan”…..diserbu habis. Walaupun di sana diinjak-injak.., ditempilingi….dilecehkan…. POKOKE MULYO bondo ndonya…Habis itu kan BALAS dendam….ganti nempilingi…ganti MALAK…(mengembalikan setoran toh…!). Sama TUHAN saja kita MUNAFIK koq …lha itu…senenge…”seragam” semuci-suci…ning ora suci….! Malah mau diFORMALKAN…pakai apa itu ? PERDA gitu toh ?……Edoannn tenan ! urusan dengan TUHAN YME mau diawasi, diatur-atur ! lha yang ngawasi sing ngatur lalu siapa ?….ada2 azaaaa. tapi karena bodohnya bangsa ini…kok ya ada yg masih manut miturut sama BANDIT2 eh..sorry BADUT-BADUT…..

  • avatar anti-ipdn anti-ipdn berkata:

    JANCUUUUUKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK IPDN….sekolah gathel….gapleki, Jancuk cuk cuk cuk…

    Bubarkan Saja……gak berguna, bubar…Bubar…

    Jancuk !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

  • avatar bunga_indahsari bunga_indahsari berkata:

    Luv said “lebih baik koreksi diri kita masing-masing, semua manusia g ada yang sempurna. semua punya salah”

    Hihihi … ya bgni ini tulisan alumni STPDN/IPDN yg anti kritik n pecundang abis … lari dr kenyataan …

    Maknya gw blg …..

    BUBARKAN IPDN SEKARANG JUGA !! Karena :

    1. 3 praja jelas mati karena disiksa ama seniornya.

    2. 37 praja mati karena sebab yg gak jelas (baca: mati disiksa tp sempet ditutup2in).

    3. 9 praja pembunuh wahyu hidayat ternyata “sempat” lolos dr jerat hukum n smpt kerja d instansi pmerintah, klo cliff muntu gak meninggal, jelas bgt mrk lepas dr hukum.

    4. 5 praja senior yg membunuh cliff muntu di barak DKI Jkt sebenarnya korban juga .. krn pd dsrnya mrk hnya melanggengkan tradisi. Mereka bgt karena mrk dulu dibegituin ama seniornya yg skr melenggang krja jd PNS dgn muka tebal n ngrasa gak berdosa.

    5. IPDN sbenarnya hanya mendidik org utk jd pengecut, krn mreka hanya brani ama adik2nya yg jelas2 gak akan ngelawan (baca: pecundang bgt) kyk gt mo mimpin kita2.

    6. Gak keitung Praja yg kabur krn gak tahan disiksa … tp yg pasti buanyak.

    7. Sy br tauk bhw, biaya kul 1 org praja didanain ama APBD daerah asalnya, jd lembaga IPDN “diamanati” oleh daerah asal praja spy praja itu lulus n bs berbakti pd daerah asalnya. Tp trnyata jelas bgt kalo lembaga IPDN tdk bs melaksanakan amanat itu. Buktinya mati2 bgt dgn tenangnya mrk bilang “kecolongan” …. hihihi gak lucu bgt d.

    8. Gak nyambung bgt, PNS dididik kyk tentara .. kakak gw yg alumni Akabri aja gak gitu2 amat ama juniornya n dia ikutan kesel jg liat kelakuan anak2 IPDN yg sok Bruce Lee kesiangan itu.

    Jd jelas, kalo IPDN tuh gak berguna bgt n kebutuhan pamong praja masa depan sbnernya bisa dipasok dr lulusan Fisip Univ2 negri n swasta.

    Luv .. elo itu yg harus buru2 bertobat n dukung jg dunks pembubaran IPDN .. ya luv ya … ditunggu postingnya …

  • avatar Lovely Peace Unicorn Lovely Peace Unicorn berkata:

    tobat.. bentar lagi kiamat.. hidup damai kenapa? heh mahasiswa IPDN!! Setan aja bosen ama lu kali…!!!

    Cinta, Damai, anti Kekerasan untuk yang berani Hidup!
    Berani mati udah kuno…. Berani hidup baru gentle,,,!

    Harey “Lucky Unicorn”

  • avatar M@RS M@RS berkata:

    gw miris banget klo liat tayangan di beberapa station TV Swasta yg udah berani nayangin IPDN, emosi memang jadi yg pertama melihat para yunior digebuki, ditendang bahkan ada yg dipukul dibagian berbahaya seperti ulu hati dan dada, ingin rasanya kita ada disana membawa senapan M16 dan mengahajar habis para senior atau tukang pukul tersebut, apakah ini gambaran sekolah yg dibiayai oleh uang rakyat mencetak kader preman, bagaimana nanti bila mereka sudah menjadi pejabat negara yg ada uang gaji bawahan pasti dikorupsi dech…..menurut gw Rektornya dulu digantung terus dibakar karena dia tahu semua kejadian tersebut….tapi tetap UUD yg bicara…payah dech…….. Kiss

  • avatar Lovely Peace Unicorn Lovely Peace Unicorn berkata:

    Kekerasan = N D E S O

    Kekerasan = K A M S O

  • avatar Lovely Peace Unicorn Lovely Peace Unicorn berkata:

    SBY telek…

  • avatar KiGe KiGe berkata:

    well…

    emank…
    klo dipandang dari semua sudut…
    mau dari sudut atas, bawah, samping, kiri, kanan….
    negri tercinta kita ini cukup mengecewakan dibidang pendidikan…

    yah…
    terlepas dari tu semua…
    mengomentari soal ipdn…
    siapa sih yang gak kecewa..
    ngeliat sebuah lembaga pendidikan yang diharapkan melahirkan calon2 pemimpin yang mempunyai idealisme baik dan mampu memimpin dengan arif dan bijaksana…

    malah didik dengan pemahaman brutalisme…
    aduh…
    kayaknya dah banyak deh Preman dijalanan tuh…

    klo kekerasan seperti itu masih terus berkembang disebuah lembaga pendidikan (seperti layaknya dan pantesnya disebut IPDN)… waduh… otak lulusan -lulusannya bakal jarang2 dipakek tuh…

    pemikiran bahwa semua bisa diselesaikan dengan jalan apapun termasuk dengan kekerasan aQ pastikan udah melekat di otak..

    udah deh..
    gak usah di perpanjang..
    cuma bubarin aja deh..

    nanggapin soal comment luv..
    “semua orang pernah berbuat salah”
    dan pantas di hukum kan…

    kita nyuri mangga tetangga aja pasti dapet hukuman..
    apa lagi klo sampai menyangkut nyawa…

    dude…
    bukan masalah kecil ini loohh….

    kekerasan dan daya nalar pembunuh seperti itu kok jadi tradisi di lembaga pendidikan sih..
    sungguh mengecewakan….
    dan sepertinya itu bakal terus berlanjut….
    sebelum ada tindakan tegas untuk membubarkan IPDN…

    cuma itu tambah2an buat comment yang udah masuk yang menyetujui dibubarkannya ipdn..
    yang lain sudah cukup bagus..

    saya cuma menambahkan sedikit..

  • avatar sunshine sunshine berkata:

    KAMPUNGAN!!

    kampungan banget buat orang2 yg masih pake kekerasan, terutama buat org2 yg lg menempuh pendidikan.
    mau jd apa para birokrat masa depan kl belajarnya aja pake kekerasan n prinsip bales dendam ma junior.
    mending diajarin GA KORUPSI! itu baru sy setuju!!

    BUBARKAN IPDN!!

  • avatar ERIBAS ERIBAS berkata:

    Bubarkan IPDN,
    alasannya:
    1. Di setiap beladiri maupun militer, meskipun ada hukuman tetap tidak bermaksud mencederai dan menghantam bagian yang vital. Bahaya ini tidak mungkin kalau tidak dikenal oleh orang di IPDN, mulai dari rektor sampai oknum pembunuh.
    2. Watak feodal dan haus kekuasaan telah tumbuh subur di IPDN. Diperkuat dengan tanda bahwa pengurus sekolah ini tidak ada yang peka dan berhati nurani. Masak cuma pak Inu yang berani mati bersaksi demi kebenaran.
    3. Ditemui pula sel dan kuburan di halaman IPDN. Hal ini melengkapi pembenaran akan pola tingkah yang salah disana.
    4. Belum lagi masalah ‘pemerasan’ bagi ortu yang anaknya terhukum, menjadikan bukti bahwa ‘kebenaran’ tidak bisa lagi dikawal di lembaga ini.
    5. Bagaimanapun perbaikan proses yang ada di IPDN, tidak akan berarti kalau SDM pelaksananya masih yang itu juga.
    6. Jadi untuk tidak membuang waktu dan menyebabkan distorsi penyelidikan yang ada, IPDN sebaiknya dibubarkan saja. Semua mahasiswa yang tersisa di pindahkan ke perguruan tinggi lain dan tidak ada penerimaan lagi.
    7. Sejarah kelam penjajahan terhadap manusia di dalam IPDN harus diakhiri. Mulai menata sejarah baru yang penuh peradaban.

    Toloong, tutup saja.

    dari: wanita, Karateka DAN IV yang tidak menyukai kekerasan tak beradab.

  • avatar KiGe KiGe berkata:

    dee april wrote :

    “Apa sekolah ini harus dibubarkan?
    Saya tidak bisa menjawab. Saya juga punya kepentignan menajga masa depan adik saya.
    Tapi mekanisme masuk sekolah ini memang menyedihkan. 60jt, 90jt, 100jt dengan defense mechanism “setelah ini, kami tak perlu lagi memikirkan anak ini nyari2 kerja” karena begitu resmi dilantik, mereka udah dapat pangkat dan golongan dan digaji setiap bulan. Praktis orang tua ga perlu mikir biaya kuliah dll dll.
    Tapi birokrat2 yang bertugas mereksrut inilah yang bermain. Bahkan setelah nyetor juga belum tentu diterima karena ada pemain lain di atas yg lebih berkuasa. Halah, saya juga tidak mengerti mengapa di daerah2 ini demikian bangga dengan status pns ini. Sampai saya sedih, sepupu saya tidak berani memperkenalkan calon suaminya ke keluarga besar karena calon-nya itu bukan pns meski pekerjaannya sekarang adalah creative director di biro iklan di daerah tempat tinggalnya.”

    maaf sebelumnya saya salah dan lancang bicara..
    saya cuma bisa do’akan adik kamu gak menjadi korban yang berakhir di liang lahat atau malah jadi salah satu pembunuh yang berkeliaran di ipdn..
    saya gak tau kenapa kamu harus bingung..
    lebih baik kamu bicara kan ini dengan orang tua kamu..
    apa yang mereka inginkan..
    dan apa yang mereka harapkan..
    dari seorang anak…

    setiap orang tua tentunya mau anaknya membawa suatu kebanggaan di keluarga (termasuk orang tua saya)…
    ma’af..
    kebanggaan buat keluarga saya adalah…
    saya menjadi mapan dengan kehidupan yang layak dan moral serta pandangan hidup yang baik…
    bukan sebuah pangkat dengan di sertai dengan sejarah2 yang…
    yah.. bisa dibilang cukup anarkis..
    puluhan or ratusan juta..
    sudah…
    sudah pernah di keluarkan orang tua saya…(orang tua saya orang susah loh.. bener2 susah… banyak utangnya…)

    tapi gak patokan buat mereka untuk menyia2kan kehidupan
    n masa depan anaknya.. emank apa sih pandangan ortu kamu soal ipdn…

    cuma mau bilang…
    ketenangan dalam menjalani hidup ini bukan pangkat dan harta…

    dunia ini cuma biasan surga..
    dunia ini gak ada apa-apanya…

    note : “Tapi birokrat2 yang bertugas merekrut inilah yang bermain” ….adik kamu calon birokrat selanjutnya… …itu masa depan adik kamu…

  • avatar tukang pukul tukang pukul berkata:

    anda jangan cuma berkomentar…… kalau anda tidak pernah tau apa yang terjadi sbenarnya di IPDN,kalau anda ingin tau sbenarnya anda masuk ja jadi PRAJA IPDN anda pasti akan merasakan “betapa hidup tu perlu diprjuangkan” tidak hanya ngomong doang

  • avatar abi_ha_ha abi_ha_ha berkata:

    quote: …“betapa hidup tu perlu diprjuangkan” tidak hanya ngomong doang.

    Taruh identitas saja tidak berani kok bisa bilang “diperjuangkan” segala? banyak salah ketik pula!

    Kenapa bos? buru-buru ngetiknya di warnet? takut ketahuan booth sebelah kalo cuma calon koruptor KTP kelas kecamatan yang hanya berani bunuh orang dengan sistem keroyokan?

    mbelgedhes kabeh!

  • avatar eka eka berkata:

    turut berduka bwat cliff n orang2 sebelum cliff…
    harusnya praja IPDN jg dibekali dgn pndidikan kerohanian yang lbh….. biar moral terjaga n tetep berpegaang teguh pd ajaran agama masing2…. shgga ga ada yang namanya kekerasan… aborsi…. whateverlah yang ga seharusnya dikerjakan oleh seorang praja calon pemimpin bangsa…
    atau…. bubarkan saja IPDN !!!!!!!!!!!!!

  • avatar adrian adrian berkata:

    “Kalau anda ingin tau sbenarnya anda masuk ja jadi PRAJA IPDN anda pasti akan merasakan “betapa hidup tu perlu diprjuangkan” tidak hanya ngomong doang”

    Makasih…
    udah pernah tuh…
    bubarin ipdn aja yah..

    memang hidup perlu di perjuangkan…
    hidup layaknya manusia yang punya hak untuk hidup sebagai manusia…

  • avatar Hari Hari berkata:

    kalo tuhan ijinkan aku. tentu aku ingin hidup di luar negeri aja, negara ini kok tambah kacau saja, usulku jangan luluskan mereka biarkan tetep sekolah de IPDN kita biayai bersama entar mereka kan lama lama habis dengan sendirinya.

  • avatar icha icha berkata:

    IPDN = Institut Preman Dibiayai Negara !!!

  • avatar susila susila berkata:

    “anda jangan cuma berkomentar…… kalau anda tidak pernah tau apa yang terjadi sbenarnya di IPDN,kalau anda ingin tau sbenarnya anda masuk ja jadi PRAJA IPDN anda pasti akan merasakan “betapa hidup tu perlu diprjuangkan” tidak hanya ngomong doang”

    hidup memang perjuangan bung, tapi mestikah kita membunuh orang, menghilangkan jejak dengan menyuntikan formalin ke tubuh orang yang sudah tidak bernyawa.

    bukankah KOLOR aja dibelikan dari rakyat.

    hewan aja ketika dikasih makan tuannya, akan berbuat baik dan nurut pada tuannya.

    yang membiayai IPDN itu rakyat,
    makan, minum, pakaian dll, dll itu pake uang rakyat,
    ya seharusnya nurut dan berbuat baik pada rakyat.

    nggak usah sombonglah,,,
    berkata jujur aja kok susah.

    bertobat aja, moga Tuhan mengampuni.
    dari pada ntar berbalik pada dirinya sendiri,
    antah itu pada anak anda,
    istri anda,
    atau cucu anda,
    baru ketika itu anda sadar,
    ohhh dulu aku pernah membantai, menganiaya dan membunuh orang, sekarang aku sendiri yang terkena.
    itulah balasannya.
    dan kalaupun di dunia ini lepas dari jerat hukum,
    pasti diakhirat kelak akan ada balasanya.
    maka bertobatlah dan berbuat baiklah,
    tidak malah sibuk membela diri.

  • avatar _-me-_ _-me-_ berkata:

    apapun yang terjadi pada ipdn saat ini dan saat-saat yang telah lalu memang sangat disesali , tapi sekarang bukan saatnya untuk menghujat,,,

    Jika Memang bubarnya IPDN dapat menjadi jalan terbaik, kenapa ga ??? memang harus ada yang dikorbankan agar negara bisa lebih jaya ‘kan ???

    kLo memang ga bisa/mw dibubarkan minimal, ipdn harus diubah segala sistem dan pemikiran yang telah berakar disana.

    solusi yang dapat ditawarkan untuk ipdn dapat dianalogi seperti ini,,,
    ‘Kalo memang mencabut akar pohon sulit untuk dilakukan untuk menghilangkan kebusukan yang menjalar didalamnya, maka menebang batangnya dapat menjadi salah satu solusi yang dapat ditawarkan,dan tak lepas dari pemberian pupuk yang baik dan pengawasan terhadap pertumbuhan pohon tsb,,dengan harapan pohon tersebut dapat kembali tumbuh menjadi pohon besar dan rindang yang melindungi makhluk hidup yang ada dibawahnya dari teriknya cahaya matahari yang semakin mengeringkan bumi ini akan hawa kedamaian yang ada.’

  • avatar Pak Camat Pak Camat berkata:

    hua hua hua.. siapa yang mo bikin KTP?.. Push up dulu sama gw tendang dulu.. trus setor duit. gw masuk IPDN nyogok bupati dan ke atasnya…. gw jadi Suka Seks bebas dari IPDN. gw juga suka ngajar anak buah di kantor kecamatan gw, karena udah kebiasaan di kampus. Senior Setan!!.. Dosen juga tutup mata kalau junior di hajar.. Kampus Neraka banget Disini.. gw ga percaya untuk kedepannya nanti IPDN bakal baik. Mending bubar aja..

    ttd Alumni IPDN

  • avatar Gendhuk Nicole Gendhuk Nicole berkata:

    IPDN …. ?
    – Gak loecoe ah, praja…? omon koson !!!
    lebih mirip sansak yang diseragami negara
    kaya badoet pakai pangkat
    lebih BUAZ ‘N ZADIZ dari macan

    IPDN Bubar…?
    – Gak loecoe ah,
    biar pada mati smua dan masuk penjara aza, nanti juga
    bubar sendiri

    Love IPDN… HAJAR TRUZ sampe bonyok ‘n koit.

  • avatar Tomb Gentho Tomb Gentho berkata:

    Seandainya di Indonesia ada 1.000 IPDN, niscaya akan habislah calon-calon koruptor di negeri ini, karena mereka akan saling membunuh dan membantai.
    Yang kuat membantai yang lemah, calon koruptor yang lemah akan mampus sebelum jadi koruptor dan calon koruptor yang kuat akan mampus di penjara.
    Tambah terus jumlah IPDN…………

  • avatar Wonk_Thezoo Wonk_Thezoo berkata:

    Asu diklambeni.

  • avatar mamang mamang berkata:

    Buat anak IPDN terutama seniornya yang pada bangke2 semua,
    selamat udah bunuh anak orang mudah-mudahan anak kalian bisa hidup tenang atas perbuatan kalian. moga-moga kalau kalian masih bisa punya anak, anak kalian tidak mengalami hal serupa tapi kayaknya hal itu sulit cz banyak orang yang teraniaya yang akan nyumpahin kelakuan2 bejat anda2 semua dan yang perlu diingat adalah doa orang yang teraniaya itu sangat manjur tunggu aja beberapa hari, bulan, tahun yang akan datang dan yang kedua kalau dilihat dari tayangan tv udah kebanyakan pukulan dan tendangan pada telor anda, kemungkinan besar anda(oknum-oknum yang melakukan) gak bisa punya anak meskipun punya pasti anak anda gak bakalan mau punya orang tua pembunuh.

  • avatar hey hey berkata:

    semua yg marah itu lebih buas dpd ipdn nya sendiri. ipdn yg mati 37…yg hidup 20.000…… rasionya bgm? ternyata masih lebih banyak di aceh dan di jkt, khan/! lebih setuju indonesia saja yg bubar. gitu aja kok repot… truss semua ikut amerika saja. saya sendiri tak ikut yg gak bubar… bingung??? bubar aja yg bingung…truss kita buat generasi baru yg gak gak mudah bingung dan gak mudah marah ngadepin berita apapun. hidup pak harto !!!!

  • avatar hey hey berkata:

    he..he…he..he…klo msh bingung, yuk rame-rame belajar di ipdn. gak afdhol en gak valid klo gak ngrasain sendiri. emang berita di indonesa bisa dipercaya?? Hidup Gus Durrr!!!

  • avatar hey hey berkata:

    yak apa….pak lik. ikutan yg mana?

  • avatar ERIBAS ERIBAS berkata:

    Setelah saya lihat perkembangan Tim evaluasi IPDN, kok saya pesimis kalau analisisnya bisa mengena, karena:
    1. Pak Ryas waktu sebelum diangkat jadi ketua Tim benar benar lantang menyuarakan agar IPDN dibubarkan saja bila tidak diperbaiki pengawasannya. Sekarang frame berfikir beliau sedikit berubah.
    2.Tim alumni dan praja di IPDN semua bangga terhadap almamater mereka dan bertahan untuk tidak dibubarkan. Setelah semua kecelakaan kekerasan yang terjadi, dan bersikap menutup nutupi kejahatan, masih saja mereka bangga dengan alamater mereka. Bahkan diganti seragam saja tidak mau, apalagi dilarang memplonco adik kelasnya.
    3.Apa yang salah pada orang IPDN? Adalah rasa bangga mereka akan IPDN yang membuat mereka hebat, bisa lolos dari maut, dan bisa jadi PNS. Mereka merasa sebagai juara sejati, jagoan sejati. Come on, sadar bung. Kesatria tidak menyiksa orang, tidak memukul bagian tubuh orang yang berbahaya untuk mendidik seseorang.
    4. Pada perkelahian full body contact, kedua pihak bisa mempertahankan diri sesuai naluri dan kemampuan berkelahi mereka. Pada ‘perkelahian sepihak’ di IPDN, pihak junior tidak diijinkan mempertahankan diri secara naluriah, tapi akan lolos konon katanya bila orang tuanya “menyogok”. Ini bukan sikap kesatria.
    5. Sudahlah, makin hari makin diperlihatkan oleh alumni dan praja IPDN, sikap bahwa mereka orang spesial yang tidak ada samanya dengan ditempat lain. Makin yakin dan lantang saya menyuarakan, tutup saja IPDN.

    Pak Presiden, tutup saja IPDN. Kalau mau latihan ala militer, panggil saja mereka untuk melatih mahasiswa baris berbaris dan ketangkasan bela diri.

  • avatar windy windy berkata:

    saya benar benar kecewa dengan hal ini,,mengapa lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan pemerintah ini malah menjadi ajang kekerasan senior terhadap juniornya.
    pendapat saya lebih baik IPDN di bubarkan dan digati lembaga baru yang lebih baik,karena menjadi birokrasi tak harus melelui IPDN,,,,

  • avatar dewo dewo berkata:

    Liat tayangan Metro TV barusan ga???
    Ternyata Selain Institut Premanisme Dalam Negeri, IPDN tu Institut Prostitusi Dalam Negeri juga lho… so ga usah heran kalo denger berita banyak PNS yang selingkuh… lha wong waktu masih sekolah uda di ajarin buat gituan si…

  • avatar jono jono berkata:

    gimana kalau kita pukuli aja alumni ipdn angkatan 99 s/d 2007?

  • avatar bargas bargas berkata:

    1. IPDN bubarkan, udah tidak sesuai dg pendidikan Akademik (Kedaluwarso) krn di Universitas jg byk Fak. FISIP, I. Pemerintahan
    2. Menghabiskan uang rakyat/ APBN
    3. Mendidik Karekter yg bobok

  • avatar irajuniarta irajuniarta berkata:

    Gambaran KedatanganNya yg sudah smakin dekat, dan gambaran generasi muda pembawa TRANSORMASI BAGI BANGSA, yg diketahui si iblis & berusaha menghancurkannya dgn cara yg tak lazim…kasus IPDN, kasus pembantaian anak2 skolah di colorado, jepang, rusia, kampus Virginia Tech, Amish school..dll

    Just BEWARE…n KEEP DE FAITH!

  • avatar _-me-_ _-me-_ berkata:

    IPDN….
    ternyata menyimpan sejuta misteri…
    semakin banyak masalah yang terungkap…

    huhuhuhu….
    menakutkan….
    kenyataan apa lagi akan terkuat dari kuat tembok IPDN ???

    tutup IPDN, Why not ???

  • avatar normen normen berkata:

    apa yang anda-anda sekalian katakan ttg kejelekan terhadap IPDN salah besar..anda semua tidak tau apa yang terjadi dan kami alami di lembaga yang sangat kami banggakan tsb. bagi anda semua respon negatif saja yang dapat anda sampaikan krn terbuai dengan berita media cetak, terutama elektronik yang selalu memutar2 dan memutar rekaman yang tidak penting untuk di publikkan di masyarakat indonesia. harusnya anda2 yang merespon di blog ini merespon bagaimana kinerja kami di lapangan, di wilayah, kelurahan, kecamatan dan dinas2 di pemerintah daerah anda2 sekalian tinggal. apakah pernah alumni IPDN memberikan pelayanan buruk pada masyarakat, kalau ada tunjukkan! bagi kami, pendidikan di IPDN memberikan kamipelajaran bagimana berdemokrasi,bernegara, dan siap memberikan pelayanan prima pada masyarakat. kami sadar pembinaan yang kami alami di IPDN sangat tdk baik bagi masyrakat u di contoh tp itu akan membuat kami selalu siap menghadapi tantangan negara indonesia yang berdemokrasi ini, dimana masyarakat sudah bebas untuk menyuarakan pendapatnya, dan masyarakat tidak segan2 untuk bertindak fisik yang menjurus anarkis bila kehendaknya tidak dituruti. hal tersebut bukan berarti kami akan selau bertindak secara fisik tp kami siap untuk meredam tindakan2 anarkis. kami memiliki ilmu pemerintahan yang dapat kami terapkan pada negara indonesia agar negara kita bangkit menjadi negara yang besar dan kembali di percaya negara internasional. untuk itu jangan memandang IPDN sebagai pencetak lulusan yang buruk, koruptor dan selalu mengandalkan kekerasan. anda SALAH!!?

  • avatar wombat muntu wombat muntu berkata:

    hmmm… prihatin luar biasa. Kalo lihat gaya anda tentara aja kalah… apa mungkin budaya kekerasan yg sekarang timbul dinegara kita juga and ikut andil? atau barangkali kita sering lihat betapa bebalnya para pamong / pejabat kita juga akibat mereka keseringan digebukin waktu di IPDN dulu? Menurut saya IPDN itu lebih mirip enclave yang tertutup dan memang betul… makanya tidak heran banyak kasus kekerasan dan kasus lainnya yang mengarah ke tindakan kriminal tidak pernah diekspose. Kelihatannya para pejabat di IPDN nyaman betul dengan duit 100 M dari apbn… hmmm. Lalu bagaimana anda bisa terangkan ke saya bahwa ada 35 orang meninggal secara tidak wajar? Anda bereaksi mirip dan hampir serupa dengan reaksi para pejabat kita…. MENYALAHKAN atau MENCARI KAMBING HITAM!
    Asal anda tahu saja media juga tidak cari sensasi, ada bukti permulaan yang cukup bahwa di kampus anda memang ada budaya kekerasan … AKUI SAJALAH!!
    Kita rakyat Indonesia butuh pemimpin yang mau mengakui kesalahan..bukan pemimpin yang cuma bisa cari kambing hitam.

    Wombat Muntu

  • avatar hey hey berkata:

    HEBAT brur normen. brur betul2 orang yg berkomitmen sangat kuat.dikala para pecundang menyumpah serapahi almamater anda, tapi rupanya anda tetap mencintainya. ini bukti dan wujud dari cinta tanah air yg kuat. kalo indonesia punya 20.000 orang seperti anda maka indonesa pasti tdk jadi bubar. jadi HIDUP IPDN !!! tak lupa hidup pula GUS DURR!

  • avatar hey hey berkata:

    tambahan catatan : pasti ada seseuatu yang sangat hebat mengapa merekka orang2 ipdn begitu membela dan mencintai almamaternya yg tdk kita temukan lagi ditempat lain di negara kita indonesa tercinta ini yg tdk jadi bubar karena masih ada brur normen dan sodara sodaranya semua. Hidup …….INDONESIA !!!!!!!!!!!!!!!

  • avatar hey hey berkata:

    tambah lagi catatannya : kalo dihtung2 berarti masing2 kabupaten/kota di indonesa ini jumlah lulusan ipdnnya tdk lrbih dari 10 gelintir, sementara pegawainya rata2 5.000 orang. jadi perbandingannya 1 : 500. apa sudah merepresentasikan lulusan ipdn ya, pns kita itu? jadi skrg sy hdup lagi PAK HARTO saja !

  • avatar ZEUS ZEUS berkata:

    wah nek ora nang sekolahan, ora nganggo sragam tek antemi sisan ndasi ngasih pecah…..!gemagusan, arogan lha wong sekolah ya dibiayai neng rakyat. kok gembelengan…hayoo sapa sing ora trima tulisanku iki? tak enteni nang njaba

  • avatar KiGe KiGe berkata:

    normen wrote :
    1. bagi anda semua respon negatif saja yang dapat anda sampaikan krn terbuai dengan berita media cetak, terutama elektronik yang selalu memutar2 dan memutar rekaman yang tidak penting untuk di publikkan di masyarakat indonesia.

    “ma’af.. yang tidak penting ya…
    hihihi… lucu…”

    2. alumni IPDN memberikan pelayanan buruk pada masyarakat, kalau ada tunjukkan!

    “alumni IPDN memberikan pelayanan baik pada masyarakat, kalau ada tunjukkan!”

    ehm… saya tambahkan sedikit kalimat yang saya kutip dari salah satu artikel jawapos (saya jujur loh bukan kata2 saya.. tapi saya setuju)

    “Jika benar lulusan IPDN adalah lulusan-lulusan terbaik, tentu kondisi birokrasi kita sudah efisien, efektif, dan bebas korupsi. Kenyataan yang kita temui di tubuh pemerintahan, birokrasi kita justru menjadi penghambat pertumbuhan.”

    3. pendidikan di IPDN memberikan kami pelajaran bagimana berdemokrasi,bernegara, dan siap memberikan pelayanan prima pada masyarakat.

    “kalau bisa.. tolong donk jelaskan.. demokrasi yang anda pelajari dan yang anda terapkan itu demokrasi yang seperti apa.. jangan menyebut kata berdemokrasi dan bernegara terlalu sering yah.. kalau gak tau maksudnya..”

    4. dimana masyarakat sudah bebas untuk menyuarakan pendapatnya, dan masyarakat tidak segan2 untuk bertindak fisik yang menjurus anarkis bila kehendaknya tidak dituruti

    “ooo… ternyata kumpulan2 orang penakut yah… berani yah menyatakan bahwa masyarakat kita anarkis.. hehehe.. khayalan tingkat tinggi… persiapan menghadapi mimpi ya… ”

    5. kami memiliki ilmu pemerintahan yang dapat kami terapkan pada negara indonesia agar negara kita bangkit menjadi negara yang besar dan kembali di percaya negara internasional.

    “duh capek deh njelasinnya.. ini2 aja pembelaannya… BUKTINYA MANA?? Sejak berubah nama menjadi IPDN pada tahun 1990 hingga tahun 2006, IPDN meluluskan 10.038 Praja Muda dan tersebar di 27 provinsi… gak ada hasilnya.. dengar yah… di mata internasional… sistem pemerintahan di indonesia ini gak pernah salah… tapi oknum2 yang mengaku2 INGIN mengembangkan indonesia ini menjadi negara yang besar di mata internasional ini yang jadi sorotan tajam.. hu…uuhh.. kesel gw..!! diem aja deh lo klo gak tau ngomong apa…!!”

    6. kami sadar pembinaan yang kami alami di IPDN sangat tdk baik bagi masyrakat u di contoh tp itu akan membuat kami selalu siap menghadapi tantangan negara indonesia yang berdemokrasi ini.

    “nah tu.. sadar juga yah… tapi kayaknya pembinaan IPDN bukan buat negara yang landasannya demokrasi deh.. gini aja deh.. tunggu perang dunia ke-3.. trus indonesia kebagian jatah perang… nah.. baru deh kalian dilulusin.. bagus tuh… tahan tonjok, tahan tendang n tahan banting.. kalian aja deh yang dikirim ke medan perang…. biar nyata gitu berbakti kepada indonesia..”

    o.. iya.. ni gw kutip dari comment salah satu praja di salah satu web site.. n gunain id SAVITRI…

    ======================================================
    Originally Posted by S4ViTr1 View Post
    Saya koq tidak simpati sama sekali dgn kebanyakan pendapat yg ada disini….

    Coba renungkan apa yg saya tulis dibawah:

    “Cacat raga dan jiwa, bahkan hilang nyawa, hanyalah ekses belaka, itu lebih tersebab oleh kelemahan segelintir orang…..

    Tak ada yang namanya korban….Yang ada hanyalah orang-orang lemah yang layak untuk kalah.

    Orang-orang yang tak siap menjalani laku disiplin sesuai kemauan kelompok andalah orang-orang malang, orang-orang sial…yang layak disingkirkan…..”

    Renungkan…terus marilah kita berkaca, bagaimana takutnya amerika thd korea utara…Trus renungkan bagaimana sistem di korea utara…

    Hanyalah kekuatan mental, jiwa dan raga lah, yang bisa membuat kita menjadi bangsa yang besar….

    Sayangnya, saya tidak menemukan mereka yang berkekuatan mental, jiwa ataupun raga di thread ini….

    Maju terus IPDN, hanya segelintir orang lemah tak tahan uji lah yang menginginkan mu surut….

    ========================================================

    tau apa sih dia soal hidup…
    pandangan sempit seperti ini mungkin yg di ajarkan di IPDN… ruaaaarrrr biasssaaaaa…!!!!!

    hey hey hey…
    buat kamu ya hey..
    keliatan banget deh kamu pecundangnya…
    sebelum normen muncul..
    haiiihh…
    omongan gak jelas…
    commen kamu gak berlandaskan apapun..

    eh sekarang..
    lantang dan nyaring…
    lucu…

    klo mereka bilang ada yang mereka banggakan…

    iya ada..
    pola pikir yang ditanamkan semenjak memasuki ipdn…

    pola pikir mereka yang sempit yang berpikir bahwa mental dan raga yang mereka miliki yang harusnya ada di indonesia ini…

    kebanggaan terhadap IPDN dan menganggap yang lemah adalah sampah yang patut disingkirkan…

    yang menganggap bahwa karna adanya 20.000 orang seperti mereka ada, indonesia ini gak jadi bubar…

    sungguh….
    sakit jiwa kalian semua…..

  • avatar Ning Clekunik Ning Clekunik berkata:

    HARUS diakui bahwa tidak semua yang di IPDN adalah BURUK…

    menurut berita di TV: diakui oleh perancang bangunan IPDN bahwa rancangan bangunan kampus IPDN meniru Westpoint…. weleh…weleh…weleh… opo tumon sekolah sipil niru2 sekolah militer??? karepe piye???

    menurut saya: sekalian aja niru Sekolah Sihir Hogwarts, biar muridnya pinter kayak Hermione dan Harry Potter. guru2nya cerdik pandai seperti Mc Gonnagal, Snape, Sprout. kepala sekolahnya tegas seperti Dumbledore…. dan punya fasilitas rumah sakit handal karena dokternya seperti Madame Pomfrey……
    PASTI HEBOHHHH…..

  • avatar _-me-_ _-me-_ berkata:

    menanggapi pernyataan normen…
    saya hargai pendapat anda,,,
    tapi….
    masih ingatkah anda pribahasa
    “karena nila setitik, rusak susu sebelanga”
    sebuah pribahasa yang biasa tetapi itulah yang ternyata sangat di pegang teguh oleh masyarakat indonesia pada umumnya,,,

    masih bisa bilang kalo berita2 dimedia itu ga’ penting…???
    kematian satu praja saja bisa mengahancurkan segala nama baik dan “kerja keras” di balik tembok ipdn itu apalagi kenyataannya yang meninggal hingga 35 orang, uhk….tak terbayangkan reaksi-reaksi yang timbul akibatnya.

    kebanyakan orang lebih mudah mengingat 1 kesalahan seseorang daripada 5 kebaikan yang pernah dilakukannya.
    jadi tidaklah mengherankan jika seseorang mendengar nama ipdn maka yang terbayang dan terucap adalah segala penyiksaan, kekejaman atau mungkin kematian.

  • avatar bunga_indahsari bunga_indahsari berkata:

    Alo KiGe … Bunga bantuin Yaah …

    Mengutip Normen : (n bunga lsg comment).. ^u^

    1. anda semua tidak tau apa yang terjadi dan kami alami di lembaga yang sangat kami banggakan tsb. bagi anda semua respon negatif saja yang dapat anda sampaikan krn terbuai dengan berita media cetak, terutama elektronik yang selalu memutar2 dan memutar rekaman yang tidak penting untuk di publikkan di masyarakat indonesia.

    He he he … ya ini neh omongan alumni(ato praja aktif) IPDN yang ngaggap kita2 neh d dunia luar gak tauk apa2 n gampang diboongin … dipikirnya kita2 ini guoblok apa gak tauk. Normen pikir dia lebih tauk krn dia idup disana … ya memang kami gak tauk karena km n institusi gila kamu memang hobinya nutup2in borok sendiri .. CCCUUIIHH !!!

    2. harusnya anda2 yang merespon di blog ini merespon bagaimana kinerja kami di lapangan, di wilayah, kelurahan, kecamatan dan dinas2 di pemerintah daerah anda2 sekalian tinggal. apakah pernah alumni IPDN memberikan pelayanan buruk pada masyarakat, kalau ada tunjukkan!

    Ok, nih gw tunjukin, KTP aslinya cm 5rb, jadi 20rb, hrsnya jadi sehari jadinya bs 3 bln, klo mo cepet byr 20rb. … silahkan km cek … semua daerah ngalami yg begini … km peka gak seh ama yang begini. kamu sadar gak klo gr2 soal begini bnyak rakyat miskin yg gak nerima Bantuan Tunai yg 300rb itu hnya karena gak mampu bikin KTP. Melek donk !!

    3. bagi kami, pendidikan di IPDN memberikan kamipelajaran bagimana berdemokrasi,bernegara, dan siap memberikan pelayanan prima pada masyarakat.

    Oh iya jelas … jam 10 mlm hrsnya pda tidur ato blajar mlah jadi ajang pukul memukul, yang dihantem gak boleh ngelawan, cb klo yg dihantem protes misalnya… apa yg terjadi ama dia? .. itu yg namanya demokrasi??
    hrusnya waktu belajar malah dipake guling2, hantem2an, yg dihantem itu pihak yg lemah pula (junior yg takut ma seniornya) .. pengecut bgt… itu bernegara?? jd menurut pelajaran km d IPDN, boleh penguasa nindes org yg lemah ?? Ngasih pelayanan yg prima ke masyarakat ??? Cuiiihhh .. cb km liat PKL2 itu, mereka tuh dipungutin ama Pol PP yg jaga tiap mlm, Prima dr sebelah mana? Normen? km punya otak gak seh ??? klo nyongor mikir dulu !!!

    4. kami sadar pembinaan yang kami alami di IPDN sangat tdk baik bagi masyrakat u di contoh

    Ya sudah kalo km sadar tidak baik ya BUBARIN AJA dunks !!

    5. tp itu akan membuat kami selalu siap menghadapi tantangan negara indonesia yang berdemokrasi ini, dimana masyarakat sudah bebas untuk menyuarakan pendapatnya, dan masyarakat tidak segan2 untuk bertindak fisik yang menjurus anarkis bila kehendaknya tidak dituruti. hal tersebut bukan berarti kami akan selau bertindak secara fisik tp kami siap untuk meredam tindakan2 anarkis.

    Ha ha ha jd ini pembenaran kekerasan d IPDN … biar siap menghadapi “tindakan anarkis” … km itu yg anarkis !!! ngaca dunks … urusan kyk gt udah ada petugasnya sendiri .. kita punya Polisi n TNI … km belajar gak kayak beginian .. jangan2 nanti km mo bikin angkatan ke-5 kyk PKI dulu lagi … isinya angkatan alumni IPDN yg dipersenjatai … NAJIS TEUING !!!

    6. kami memiliki ilmu pemerintahan yang dapat kami terapkan pada negara indonesia agar negara kita bangkit menjadi negara yang besar dan kembali di percaya negara internasional.

    Ooh iya … negara besar yg pemerintahnya gak peka ama rakyatnya, yg “demokrasinya’ dgn menutup mulut rakyat yg lemah dengan anarki, yg nilep2 duit pas bikin KTP, yg brantentem mulu ama pedagang kecil, yg ngancurin UKM dgn pungli …

    7. untuk itu jangan memandang IPDN sebagai pencetak lulusan yang buruk, koruptor dan selalu mengandalkan kekerasan. anda SALAH!!?

    Bgmana tidak??? lulusannya penjahat semua … bgmana kita gak mandang buruk … ampun d Normen … bunga yg cewek aja jd pengin muntah baca comment km …

    ========================================================
    S4ViTr1 nulis : (sorry KiGe, bunga copy dr km … ^u^)

    1. Tak ada yang namanya korban….Yang ada hanyalah orang-orang lemah yang layak untuk kalah.

    Kasian bgt org lemah … kt agama (agama manapun) kita gak milih terlahir sbg org kuat ato org lemah, yg kuat seharusnya menolong yg lemah. S4ViTr1 malah ngajak org2 lemah utk kalah … duuh sengsara bgt ya jd org lemah …

    2. Orang-orang yang tak siap menjalani laku disiplin sesuai kemauan kelompok andalah orang-orang malang, orang-orang sial…yang layak disingkirkan…..”

    Ini neh, benih2 otoritarian … senengnya menyingkirkan yg lemah. Ati, S4ViTr1 kecanduan marxisme …

    3. Renungkan…terus marilah kita berkaca, bagaimana takutnya amerika thd korea utara…Trus renungkan bagaimana sistem di korea utara…

    Yaaahhh ini lagi .. acuannya Korea utara, S4ViTr1 tuh picik banget ya, liat gak seh klo Korea Utara tuh hanya besar militernya aja, rakyatnya minus semua. Pemimpinnya seneng proyek mercusuar tp rakyatnya klaparan. Kt sapa Amerika takut ma Korut, buktinya hnya ditawarin makanan aja Korut dah nyerah g akan nglanjutin program nuklirnya. mendingan Iran yg gak bergeming diiming2in ini itu. lagian dr sejarah, wajar klo Amerika waspada (bukan takut) ama korut krn, secara resmi PERANG KOREA BELUM BERAKHIR sampai sekarang. Sekarang ini status mereka hanya GENCATAN SENJATA. S4ViTr1 belajar sejarah SMP lagi ya …. kasian bgt ya org2 yg picik itu … ya kyk S4ViTr1 ini

    4. Hanyalah kekuatan mental, jiwa dan raga lah, yang bisa membuat kita menjadi bangsa yang besar….

    Tanpa dada retak tentunya …. n bernafas …

    5. Sayangnya, saya tidak menemukan mereka yang berkekuatan mental, jiwa ataupun raga di thread ini….

    Ya ini kita brani nulis karena tekad kita majukan Indonesia kuat non …. mengabdi sm negara itu bukan cm jd PNS …. (ini lagi piciknya S4ViTr1)

    6. Maju terus IPDN, hanya segelintir orang lemah tak tahan uji lah yang menginginkan mu surut….

    Ya … mau terus IPDN .. supaya Indonesia jd negara Komunis Sosialis .. berazaskan Marxisme …

    THX KiGe …

  • avatar gsh gsh berkata:

    Kelihatan tuh yg lulusan non IPDN, gaya bahasanya aja bar-bar pake ngumpat segala, emang loe pikir yg jadi rakyat tuh cuma loe? gue juga rakyat, dan seluruh alumni IPDN juga rakyat,berarti kami gak cuma pake uang loe tapi uang kami juga, ya gak?

  • avatar KiGe KiGe berkata:

    hai gsh…

    ini mungkin keseratus kalinya saya baca commen praja IPDN yang mempermasalahkan bahasa penyampaian kritik soal IPDN yang dukung untuk membubarkan IPDN…

    kenapa gak jawab aja kritikannya…
    jangan cuma bahasa penyampaiannya yang dibahas..

    rakyat yah…
    ngerasa sipil ya…
    so jangan bersikap terlalu bersikap sok militeris dunk…

    yang militer aja gak segitu2 nya…

  • avatar dewi dewi berkata:

    semoga Allah SWT memberikan ketabahan, kesabaran dan keiklhlasan untuk keluarga yang meninggal dari pertama sampai cliff, dan untuk yang pernah melakukan penganiyayaan dari dulu sampai sekarang semoga Allah membukakan hati dan disadarkan akan semua yang telah dilakukannya. bagaimana nasib negara ini jika calon pejabat di pemerintahannya mempunyai karakter pecundang, beraninya main keroyok dan ngumpet di lorong sudut ruangan. sadarlah wahai para calon pemimpin, bukankah setelah pensiun anda akan kembali menjadi rakyat biasa. sadarlah….sadar….

  • avatar hey hey berkata:

    he..he…hee..hey..hey…hey…
    hidup hanyalah sekedar fatamorgana belaka…he..he…hey…hey…
    dan mati adalah takdir yang masih tertunda.. he..he..hey..hey…
    janganlah saling cerca mencerca…
    apalagi indonesa bubar truss ngiut kehendak amerika.. he..he..hey..hey..
    dan jangan pula ikut imam samudra….
    silakan hidup dengan prisip anda semua…
    dan tanggung jawab ada di pundak anda..
    he..he…hey…hey..hey
    (buat sdr cliff muntu, wahyu hidayat dan lain lain yg mati karena terpaksa, semoga Tuhan menerima anda)

    • avatar ekoms ekoms berkata:

      janganlah kita terpecah hanya gara-gara hal seprti itu. karena lebih baik kita menyatukan apa yang jadi perbedaan. untuk keluarga besar IPDN mungkin tidak mau untuk mengakui sepenuhnya karena tidak semua mendapatkan apa yang diberitakan. tahun demi tahun berbeda. masa demi masa membawa perubahan. untuk yang bukan keluarga besar IPDN jangan menunjukkan iri pada IPDN. lebih baik berkaca lebih dalam lagi supaya tidak asal menulis kata-kata yang kamu tidak tau kebenarannya. yang megetahui hanyalah allah semata.kita masyarakat indonesia hanya bisa berduka….

  • avatar Karty Karty berkata:

    E…ladalah…
    yo ngono kuwi…
    ngono kok endonesa kon maju!!!
    angel ancene nek wis mendarahdaging koyo ngono kuwi…
    saiki susahe koncoku yo sekolah neng kono,trus piye??
    ape dibubarno??
    padahal bapak lan ibune wis berharap banyak…
    trus nek ditutup bocahe mulih,ibune nangis…pak e???

  • avatar herman herman berkata:

    jangan sampai ipedeen itu dibilang sebagai institut pembunuhan dalam negeri, dimana ketegasan hukum untuk semua ini…………?turut berduka cita.

  • avatar helen helen berkata:

    dulu nya aq pengen kali masuk estepedeen tapi setelah dengar2 adanya kasus pemerkosaan disana aku jadi urungin niat ku karena aku ga mau lah keperawanan ku hilang karena teropsesi jadi peenes atau calon birokrat pemerintah….ih jijik de masuk sekolah gituan..syukur lah sekarang aku lebih enjoy kuliah di kedokteran UGM, buat teman2 pikir2 ya masuk ke sekolah penindasan itu..jaminan masa depan tidak berguna apabila masa depan kita sudah duluan rusak disana…..turut berduka cita buat smua teman2 yang pernah mengalami kekerasan disana bahkan yang kehilangan nyawa..rest in piss….(oktora)

  • avatar ad ad berkata:

    Pada dasarnya manusia menginginkan segalanya serba terjamin dan serba tersedia tanpa perlu bersusah payah….
    salah satu cara yang ditempuh masuk IPDN
    yang katanya bisa menjamin lulusannya lansung jadi pejabat pemerintahan
    yang katanya lagi sekolah gratis tanpa dipungut biaya
    yang katanya lagi dapat gaji meski masih sekolah

    Jadi biarpun ongkos masuknya puluhan bahkan ratusan juta meski tonjokan dan tendangan mereka terima meraka akana tetap bertahan dengan alasan mereka sudah memiliki masa depan yang jelas (jadi PNS).
    Mungkin ini salah satu alasan kenapa para oraja IPDN selalu tutup mulut ketika diwawancara yang bermacam-macam
    Takut kehilangan masa depan mungkin…..hihihi
    heran masih ada orang orang picik yang masih berpikiran macam ini
    Memang jadi PNS bisa menjamin masa depan kita???
    Brapa sih gaji PNS?
    Wong gaji PNS itu di dapat dari utang sana-sini

    Apakah ilmu pemerintahan hanya bisa di dapat d IPDN???
    Bukankah di Universitas2 lain juga ada?
    So apa yang menjadikan alasan tetap diberdirikannya IPDN???

    Kalo hanya nambahin utang negara
    kenapa tidak dibubarkan saja???
    Masih banyak lembag2 pendidikan lain yang berkapasitas mendidik calon tenaga pemerintahan…….

    That’s all
    dedicated for Cliff Muntu
    GBU

  • avatar abdi negara abdi negara berkata:

    emang pada goXXXk semua nich komentar,
    biar aja nih dipukulin…. yang penting pegawai negeri nggak sperti lo cuman pengangguran yang bisa cuman cari kelemahan orang lain…… enakan lagi kalo dah jadi senior disana… bisa dapet setoran and bisa ngeXXX yunior2 cewek sesuka gue, gratis… tanpa ada perlawanan and puuuuuuuuaaaaaaasss

  • avatar Kens Kens berkata:

    Yah, komentar dari adbi negara ( 21 APRIL 2007) nih membingungkan. Ada 2 kemungkina. satu, ia memang keluaran Institut Preman dan Ngawuran (IPDN)atau Sekolah Tinggi Preman dan Ngawuran (STPDN) ato yang kedua, ia cuma seorang yang suka memperjelaskan suasana, jadi kayak parodi (bukan Pardi lho.) Jadi, kenapa juga dibubarkan dan kenapa juga dirubah sistemnya, sementara Mbah dalang dan parogo-parogonya yang berkepentingan dengan sekolah Taman kanak-kanak itu (maaf, ngapunten, disini IPDN saya samakan dengan TK) tetap ada. Lha gimana, kalo Mbah dalang dan parogonya lagi seneng ma Pangkur dan Sinom, terus disuruh ngganti Dhandanggula ma orang yang sama sekali nggak tahu macapat. lah rak ya lucvu. Paling dhalangnya ngganti dan bilang, ini mas saya ganti menurut kesukaan sampeyan, tapi nggantinya ya jadi lagunya ADA band (setengah hati), lha wonng kita juga nggak tahu.
    Wis ngene ae, Kalo mau diganti, ganti wae semuanya, kalo perlu, semua petinggi lan pejabat di IPDN di periksa pikiran, hati, dan moralnya, lalu baru diganti. Kalo gitu pasti bersih. oalah… nggak malu apa pasang pin KORPRI kalo mentalnya cuma kayak gitu.
    Wis digaji, sekolah nggak mbayar, calon camat, tapi ma rakyat ko sombong (bukan sombong 25 ato durex lho). Tapi ni bukti, banyak pejabat yang keluaran dari STPDN tu kalo di masyarakat sombong, ngroso pinter, nggak mau ngalah, n suka memaksakan kehendak peh dia lulusan STPDN. Jadi kemaki, cemlolo, lan ra ngilo githoke dhewe. padalah, isih akeh sing luwih pinter daripada dia. Oalah.. To..to. Lah kamu tu cuma Sardi, parto, darsono, Sukir, Kiswanti, Legino, Sisri, ugimin ja kok katroknya minta ampun (mas Thukul, matur nuwun atas kata-kata KATROKnya). Nuwun.

  • avatar pisan pisan berkata:

    yang pake kata PRAJA emang serem2;liat aja polisi pamong PRAJA, PRAJA IPDN,
    mereka koq nggak malu sekolah gratis, makan gratis, gak ada prestasi, situsnya aja undercontruction, kog kerjanya breantem; pengecut lagi….

  • avatar silvia silvia berkata:

    lebih baik di siksa neraka daripada masuk sekolah ini.

    siksa neraka pantas karena punya dosa,
    sementara di sekolah ini, yang tak berdosa pun di siksa.

    salut buat mereka smua yang udah menyiksa.
    mungkin mereka merasa bangga.

    turut berduka kepada smua korban-korban..

  • avatar hey hey berkata:

    nha..lak ya ngono rek-rek !! para barudak sadayana..all of you…torang samua basudara jo… jadi ngapain saling mencerca… mendingan kita iuran buat beli jamu ramuan sari rapet madura… ntar dijamin beres dan rapet : lumpur lapindo di sidoarjo, truss para praja ipdn, utamanya yang pada koar-koar di tempat ini, semuanya termasuk saya termasuk pak lik yg punya tempat, biar nggak nambah dosa trus meneruss… yg sudah ya sudah … semua instropeksi masing-masing… gitu aja koq repot ya mbah gus durr…hidup kita semua yang masih hidup …!! hey..hey..hey..heeeeeeey……

  • avatar Wahyuni Wahyuni berkata:

    Hai anak-anak IPDN terutama yang merasa “Senior” or “alumni” IPDN, coba berbesar hati lah untuk suatu perubahan kearah yang lebih baik, biarkan “yuniormu” bebas berbicara dan merdeka (Sekarang udah 2007 bukan Zaman penjajahan lagi) jangan jadikan IPDN penghasil “robot-robot Hidup” yang didoktrin untuk jadi “Monster Hidup”
    Kalau emang IPDN harus tetap ada Kami tunggu “PRESTASIMU” (jangan hanya mukul doang)

  • avatar SUDARSO.S,SSTP SUDARSO.S,SSTP berkata:

    Saya Purna Praja Angkatan XIII. pada tahun 2003 saya tingkat III (Nindya Praja). pada saat itulah SCTV gencar menayangkan “Kekerasan dibalik Tembok STPDN”. tapi mengapa SCTV tidak menayangkan VCD itu secara keseluruhan? karena opini yang ingin dimunculkan hanya “KEKERASAN” yang mendatangkan keuntungan milyaran rupiah. coba sesekali saudaraku setanah air mampir di instansi-instansi pemerintahan yang ada Purna Praja nya (alumni STPDN), apakah saat berhadapan dengan masyarakat mereka juga mempraktekkan kekerasan? jangan hanya mendiskreditkan lembaga, tapi mari kita tilih fakta lapangan bagaimana Purna Prajanya!!!!!!!

  • avatar nila nila berkata:

    Sudahlah, jangan cuman menyalahkan mas..seakan-akan gak ada praja yang baik, ingat..Itu hanya oknum!!!
    Kami hanya orang biasa, abdi negara. Kami masuk kesana untuk masa depan, Allah saja maha pemaaf bagi umatnya.

    Kita berdoa saja, sistem pendidikannya bisa berubah total, amien..

  • avatar hey hey berkata:

    he….he….hey…hey…. dewo… digoleki.. bhre … he….he….hey!!!

  • avatar eneg IPDN eneg IPDN berkata:

    IPDN kampus BIN … !

  • avatar Masahiswa Masahiswa berkata:

    Emang IPDN sistemnya keterlaluan!!!! Orde baru sekali gitu lho, sistem feodal.

    Untuk sharing saja aku nih masih kul d STAN (Sekolah TInggi AKuntansi Negara),pendidikannya di bawah Depkeu. Meskipun sama-sama pendidikan kedinasan tapi sistem disini bagai langit dan bumi bila dibanding IPDN.

    Kami antara senior dan yunior adalah sama saja ga ada tingkatan “kasta” sama sekali. Setiap sore hari temen2 dari tingkat 1,2, or 3 biasanya pada maen bola bareng-bareng, PS-an, main dotta bareng2, etc. Mereka seperti pengganti keluarga kami saat jauh dari kampung halaman.

    Apalagi pendidikan di STAN dapat dikatakan nyantai abis, bayangkan kami cuma masuk kuliah paling pagi jam 8 pagi dan paling sore harus pulang jam 17.30, tergantung jumlah SKS kita. Kalu cuma 21 SKS aku kuliah nya sehari rata2 cuma 4 jam saja dan itu selama 4 hari seminggu, 3 hari lain aku libur dan tidur2an di kos2an.

    Di sini jarang sekali ada pukul2an, kalaupun ada itu cuma antar individu karena perselisihan individual dan itupun segera di damaikan oleh temen2 lain.

  • avatar den koplax den koplax berkata:

    sekolah yg banyak mudaratnya daripada manfaatnya…
    bubarkan saja lah…

  • avatar mr. x mr. x berkata:

    buat ank stan, jan sok2_an lah!!!!!!!!! np, iri ya ma ipdn?????

  • avatar takur_bLew takur_bLew berkata:

    bwt yang ngaku2 abdi raja pd tgl 21 April,, anda ngomong pake RAHANG gak????? anda manusia atw BINXXX seh?????

  • avatar nindya nindya berkata:

    sy sdh 3 thn di ipdn, sy msh hdp koq.. bwt mhsiswa jgn iri dgn praja!! anda2 cm bs mghina praja, sdgkan anda tdk bs menilai diri anda. anda blg bhw praja putri bs d pke, tp bknnya bag dr anda byk yg jd AYAM KAMPUS?????????

  • avatar rembo rembo berkata:

    Seks Bebas di IPDN, kenapa cewek-cewek disana gak pada hamil???

    Jawabnya Praja IPDN pelirnya dah pada pecah kena tendang jadi walau mereka berzina, gak menghasilkan pembuahan.

    selamat berpesta seks di IPDN

  • avatar care care berkata:

    saudara2q sebangsa dan setanah air…
    apakah dengan qt berkomentar seperti di media2 qt sudah yakin n tahu betul keadaan dan model pendidikan di ipdn??
    atwkah jangan2 qt cuma ikut2an j,biar bisa dikatain g’ ketinggalan….
    atwkah sakit hati karena pernah di kecewakan ipdn..??

    seharusnya dalam keadaan bangsa yang serba carut-marut seperti skr ini,kita harus lebih bijak dalam berbicara…
    jangan hanya langsung percaya sama pemberitaan, tp qt liat dulu pokok permasalahannya….

    tiap permasalahan pasti ada pangkalnya dan juga ada sebab akibatnya…dan marilah qt beri solusi yang terbaik yang tidak merugikan berbagai pihak….

    sekarang marilah qt sama instropeksi n saling mengingatkan…

    untuk kejayaan bangsa indonesia,,,

  • avatar Arya Dwi Pangga Arya Dwi Pangga berkata:

    Dasar IPDN Katrok!!!! Ndesso!!! sok hebat juga… Huh suruh mikul genjer aja mereka itu…

  • […] Rebranding Indonesia When we read, hear or think about Bali, a certain impression or perception will flash in our mind and heart. The perception was built over time from news or stories about Bali and from our personal experiences when visiting various places in the island, and the interaction that we have with the people and its culture. It’s like savings. Good stories and nice experience related with Bali will add savings in the memory bank, and strengthen the image. Bad stories and terrible experience about the island will withdraw the savings and weaken the image. The balance will determine people’s perception towards Bali.Another example is the bad news we received recently about deadly violence culture at IPDN (the Institute of Public Administration). The news has withdrawn huge savings in people’s memory banks about IPDN, which balance was already negative because of previous death incidents. However, the suspension of the rector and the establishment of an inter-departmental team that will start reforming IPDN in two months time, have added savings to the memory bank. The balance, however, is still negative. […]

  • avatar parmadi parmadi berkata:

    Saya tetap bangga sekolah disini!!
    orang-orang diluar hanya tahu jeleknya saja
    tp tak apa
    itu hak mereka

  • avatar IRFAN 15 IRFAN 15 berkata:

    Kasian lembaga IPDN di caci maki terus2an,sebenarnya ken yang salah sistemnya,knp kampusnya harus dibubarkan??? menurut saya IPDN ga perlu di bubarkan, sistemnya aja yang diperbaiki,ken ga semua prajanya jg salah.pasti jg lah ada praja yang baik.”masa gara2 2 ekor nyamuk kelambu harus di bakar??”ken ga lucu.dan bagi yang komentar bahasanya yg sopan,jngn dinampakan kali syiriknya,orang syirik ken tandanya ga mampu.urus diri sendiri dulu baru maki2 orang,ok friend?!!!!!!

  • avatar jabon jabon berkata:

    Sistem di IPDN harus diubah…..

  • avatar adhi adhi berkata:

    KISAH NYATA PNS

    3 Kali Gagal di Seleksi CPNS Membuatku Semakin Termotivasi dan Akhirnya Berhasil
    Sampai sekarang PNS adalah profesi yang sangat diidam-idamkan oleh kebanyakan orang di Indonesia. Terbukti, setiap kali pemerintah membuka pendaftaran CPNS, peserta yang mendaftar selalu membludag.
    Menjadi PNS memang nikmat sekali rasanya. Wajar jika ribuan orang rela berdesak-desakan demi mendapatkan kursi PNS.
    Saya Akan Berbagi Cerita Nyata Dengan Kalian Semua, Kisah Sukses Seorang PNS.
    Mohon maaf mengganggu waktu dan rutinitas ibu/bapak,saya cuma bisa menyampaikan melalui KOMENTAR ini dan semoga bermanfaat, saya seorang honorer baru saja lulus jadi PNS tahun 2012 yang lalu, dan Saya ingin berbagi cerita kepada anda, Bahwa dulunya saya ini cuma seorang Honorer di SD Negeri 1 BEKASI TIMUR, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 5 kali mengikuti ujian, namun hasilnya nol bahkan saya sempat putus asah, namun teman saya memberikan no tlp Bpk DR.SULARDI,MM beliau selaku kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian Kepegawaian di BKN pusat Jl. Letjen Sutoyo No. 12 Jakarta Timur 13640 dan saya pun coba menghubungi beliau dan beliau menyuruh saya mengirim berkas saya melalui email, Satu minggu kemudian saya sudah ada panggilan ke jakarta untuk ujian, alhamdulillah berkat bantuan beliau saya pun bisa lulus dan SK saya akhirnya bisa keluar,dan saya sangat berterimah kasih ke pada beliau dan sudah mau membantu saya, itu adalah kisa nyata dari saya, jika anda ingin seperti saya anda bisa,Hubungi Bpk DR.SULARDI,MM no HP Beliau: 0859-3298-8133 siapa tahu beliau masih bisa membantu anda untuk mewujudkan impian anda menjadi sebuah kenyataan.
    Sedikit Tambahan Bahwa tanggal 02 Desember 2014 kemarin saya melakukan komunikasi pembiciraan kepada beliau untuk bisa meluluskan adik saya sebagai CPNS ke PNS.
    Memang Pemerintahan Sudah mengeluarkan kebijakan mengejutkan, yakni melakukan moratorium penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Selama 5 Tahun & Masalah Ini Sudah Saya Sampaikan Kepada Bpk DR. SULARDI,MM Beliau Hanya menyampaikan kepada saya selama kita masih berdiri diatas kaki sendiri maka tidak ada kata mustahil selama kita masih memiliki keyakinan & kerja keras untuk mencapai tujuan hidup ini. Walaupun selama 5 tahun tidak penerimaan CPNS, tetapi itu bukan hal yang bisa buat kita terjatuh, apapun itu. Dan beliau berkata selalu ada jalan selama kita mau melalui jalan itu, Terakhir Penyampaian beliau ke saya bahwa selama kamu Atau Teman, dan keluarga kamu membutuhkan saya UNTUK memasukkan Kamu sebagai PNS maka saya akan siap membantumu dan saya akan selalu ada pada posisi dimana tidak akan ada yang bisa menghalangi keputusan/kebijakan saya.

    -Terimakasih kpada Orang Tua, Saudara-saudaraku; Tetap mensupport aku

    -Terimakasih untuk khususnya Bpk DR.SULARDI,MM beliau selaku petinggi BKN PUSAT,dan dialah membantu kelulusan saya selama ini,alhamdulillah SK saya tahun ini bisa keluar.anda ingin LULUS seperti saya silahkan anda hubungi nomor Bpk DR.SULARDI,MM No Hp 085-756-190-217

    Salam & Terimakasih

Tinggalkan komentar

What’s this?

You are currently reading IPDN Pecas Ndahe at Ndoro Kakung.

meta