Tikus Pecas Ndahe

Februari 7, 2008 § 20 Komentar

Hari ini kita memasuki Tahun Baru, Tahun Tikus [tanah], menurut kalender Cina.

Apakah ini pertanda tikus-tikus makin banyak berkeliaran dan berjaya?

“Semoga tidak, Mas,” kata Paklik Isnogud dengan sedih. “Sebab, tikus-tikus yang menggerogoti lumbung ibarat koruptor yang mengerat kas negara.

Korupsi bukanlah kejahatan biasa. Ia adalah kejahatan yang bagaikan karat, menghancurkan peran negara: bangunan yang seharusnya jadi penjaga kepentingan bersama itu pun rapuh, retak, dan rusak.

Jika seorang wali kota bisa disogok oleh pengusaha real estate hingga bersedia meniadakan sebuah taman yang diperlukan khalayak ramai, bila seorang hakim bisa disuap agar memenangkan sebuah perkara untuk kepentingan si penyuap, yang sebenarnya terjadi ialah runtuhnya hampir seluruh konstruksi res publica.

Memang bisa saja ada solidaritas di antara para koruptor: seorang pemimpin proyek pembangunan bisa mengajak petugas di pelbagai instansi lain untuk menyulap biaya agar bisa masuk ke kantong mereka semua.

Tetapi pada dasarnya, sebuah proses disintegrasi nasional di situ tak terelakkan: mereka yang seharusnya menjadi perekat kepentingan orang banyak ternyata hanya melayani kepentingan sendiri.

Gong Xi Fat Choi … “

§ 20 Responses to Tikus Pecas Ndahe

Tinggalkan komentar

What’s this?

You are currently reading Tikus Pecas Ndahe at Ndoro Kakung.

meta