Etiskah media menulis surat imajiner?
Februari 22, 2024 § 2 Komentar
Sebuah majalah berita menulis opini dengan gaya penulisan surat imajiner. Surat tersebut memicu kontroversi.

Bagaimana kita sebaiknya melihat kasus ini?
« Read the rest of this entry »Cara mengarahkan lampu sorot ke arah sang calon wali kota di panggung digital
Agustus 25, 2023 § Tinggalkan komentar
Putri seorang tokoh nasional berencana maju dalam kontes pemilihan wali kota di daerahnya. Tantangannya, warga lokal belum cukup mengenal sang putri lebih dekat. Relasi dengan anak muda kotanya pun belum cukup terjalin erat.

Bagaimana strategi personal branding di media sosial untuk meningkatkan awareness dan menarik perhatian audiens, terutama dari kalangan anak muda?
« Read the rest of this entry »Fenomena baru di industri media sosial: tingkat keterlibatan anjlok
Agustus 12, 2023 § Tinggalkan komentar
Ada fenomena baru di industri media sosial. Rival IQ menunjukkan fenomena tersebut dalam Laporan Tren Media Sosial Tahunan 2023, di mana jenama-jenama dari 14 industri membandingkan kinerja media sosial mereka dengan merek-merek lain dalam lanskap kompetisi yang sama.

Kumpulan data ini mencakup keterlibatan (engagement) media sosial di Facebook, Instagram, TikTok, dan Twitter untuk 2.100 perusahaan di berbagai industri, mulai dari makanan & minuman hingga teknologi.
Pengikut Facebook dari perusahaan yang dianalisis berkisar dari 25.000 – 1.000.000, dan semuanya memiliki lebih dari 5.000 pengikut di Instagram, TikTok, dan Twitter.
Apa saja temuan laporan itu?
« Read the rest of this entry »Sebenarnya kita butuh berapa banyak platform sosial, sih?
Juli 7, 2023 § 4 Komentar
Meta kemarin meluncurkan Threads, platform percakapan mirip Twitter. Dalam tempo 4 jam pertama, 5 juta orang menjadi penggunanya dan dalam 24 jam naik jadi 30 juta. Rekor yang fantastis.
Sebuah akun Twitter menggambarkan, dengan jenaka, fenomena FOMO dan bagaimana perilaku manusia masa kini di era digital.

“Saya berusaha mengikuti Twitter, Instagram, Threads, Facebook, Snapchat, TikTok, YouTube, sambil menonton KDrama, menjaga kehidupan sosial, dan mengelola 17 kepribadian yang berbeda.”
Bayangkan, betapa sibuknya manusia. Segenap perhatiannya terdistraksi oleh kebutuhan untuk tetap eksis di berbagai platform.
Di Threads, pesohor Pevita Pearce mengilustrasikannya dengan kalimat, “The modern day dilemma : Instagram feed/stories/reels- tiktok – youtube – so many social media platforms, so little time 💀 a never ending buffet.”
Berapa jam dalam sehari kita menghabiskan waktu di dunia digital? Sebenarnya kita, tiap orang, membutuhkan berapa banyak platform sosial?
« Read the rest of this entry »