Pertanyaan Pecas Ndahe
September 23, 2014 § 73 Komentar
Aku suka pertanyaan. Terutama pertanyaan yang datang dari mulutmu yang tak henti merenyeh. Kamu sering menanyakan hal-hal yang tampaknya tak penting dan aneh, tapi selalu mengusik hatiku.
Suatu kali, misalnya, kamu pernah bertanya, “Berapa liter air mata yang tumpah di Jakarta setiap hari?”
Pasti sulit sekali untuk mengukur berapa liter air mata yang tumpah di kota ini. Karena kita tahu ada orang-orang yang hanya menangis dalam hati sambil memandangi keluar jendela kantornya. Jendela apartemennya. Jendela rumahnya. Jendela bus Transjakarta. Atau jendela taksi.
Tapi begitulah caramu bertanya. Sesuatu yang aku sukai sejak dulu. Sampai sekarang. « Read the rest of this entry »