Ariel Pecas Ndahe

Juni 10, 2010 § 225 Komentar

Publik diguncang oleh beredarnya video porno yang diperankan oleh orang-orang yang diduga Ariel Peterpan, Luna Maya, dan Cut Tari. Kegemparan kian hebat karena diduga masih ada koleksi lain yang belum muncul. Tapi mengapa ada yang cemas?

Syahdan pada awal 2007. Sony Adi Setyawan, 38 tahun, tengah menimang-nimang sebuah cakram digital dari temannya. Ia tak tahu apa isinya. Setelah dibuka, dia kaget. Ternyata di dalam cakram itu tersimpan ratusan cuplikan adegan pornografi dengan format dokumen 3gp.

Yang membuat Sony tersentak, semua pemain film mesum itu adalah orang Indonesia. Lokasi pengambilan gambarnya pun tersebar dari berbagai daerah di Tanah Air. Dosen mata kuliah produksi program televisi di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini pun jadi gusar. Ia merasa ada sesuatu yang tak beres. « Read the rest of this entry »

Infotainment Pecas Ndahe

Desember 21, 2009 § 111 Komentar

Makhluk apakah gerangan infotainment itu? Apa motif yang menggerakkan mereka? Apa nilai-nilai yang mereka anut?

Amerika, 1997. Para jurnalis yang bertugas di pos Washington memperoleh bocoran informasi kelas A1. Sebuah berita panas. Kabar yang berembus dari sebuah sudut di Gedung Putih itu menyebutkan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton menjalin hubungan gelap dengan salah satu staf bernama Monica Lewinsky.

Para jurnalis pun bagaikan tersengat setrum listrik ribuan watt. Ini skandal kakap, Bung! Begitu pikir mereka. Merasa seperti melihat durian runtuh di depan mata, para jurnalis itu pun bergerak cepat. Mereka segera melakukan perburuan informasi sampai ke jantung pemerintahan. Di era Internet, hasil perburuan itu pun langsung dimuat di semua media dalam sekejap.

Semua?

Tidak! Kendati skandal yang dijuluki Monicagate atau Lewinskygate merupakan berita paling panas saat itu, Newsweek memilih menahan diri. Majalah berita ini justru seperti tiga ekor monyet bijaksana yang menutup mata, telinga, dan mulut itu (see no evil, hear no evil, speak no evil).

Mengapa? Apakah Newsweek mempraktekkan swasensor? « Read the rest of this entry »

Luna Maya Pecas Ndahe

Desember 17, 2009 § 168 Komentar

Twittermu harimaumu.

Pepatah plesetan ini rasa-rasanya sangat cocok untuk menggambarkan peristiwa yang menggegerkan media sosial pekan ini: Luna Maya (@lunmay) menghapus bilik kicauan digital pribadinya (Twitter).

Luna yang sampai saat terakhir memiliki lebih dari 125 ribu pengikut di Twitter itu terpaksa menghapus ruang kicauan digital pribadinya setelah mendapat kecaman dari delapan penjuru angin. Gara-garanya, ia memasang status berbunyi:

“Infotemnt derajatnya lebh HINA dr pd PELACUR, PEMBUNUH!!!! may ur soul burn in hell!!…”

Entah kenapa Luna tiba-tiba menuliskan status dengan kalimat kasar seperti itu. Pasti ada sebabnya. Tapi khalayak seakan-akan tak peduli. Mereka justru langsung bereaksi. Sebagian mengecam kalimat sarkastis itu, sebagian lagi bersikap netral dengan menanyakan asal muasal perkara. Seseorang, misalnya, menyesalkan ucapan Luna yang kasar di ruang publik. Padahal sebagai tokoh publik, Luna mestinya pandai-pandai membawa diri dan menjaga citra. Bukan malah berbicara sembarangan seperti itu di ranah publik.

Karena mendapat banjir protes dan tak ingin memperkeruh persoalan, akhirnya Luna memperbaiki sikap. Ia memasang status terakhir berbunyi:

“Maaf yaa semua untuk twit yg gak penting itu,tp untuk yg mengerti makasih bgt,tp untuk yg gak ngerti jg maaf…”

Dan setelah itu, ruang kicauan digital Luna pun dihapus. « Read the rest of this entry »

Where Am I?

You are currently browsing entries tagged with luna maya at Ndoro Kakung.