Koin Pecas Ndahe
Desember 7, 2009 § 104 Komentar
Ketika keadilan direcehkan, kita pun mengumpulkan receh.
Kalimat itu tertulis di blog Koin Keadilan yang terbit sejak Jumat malam pekan lalu. Blog ini adalah salah satu simpul informasi dukungan terhadap Prita Mulyasari, ibu rumah tangga yang oleh Pengadilan Tinggi Banten diputuskan bersalah dan harus membayar denda Rp 204 juta kepada RS Omni Internasional Alam Sutera yang menggugatnya secara perdata.
Sebagai salah satu simpul, blog ini tak diniatkan sebagai pusat atau sejenisnya, sehingga pengelola menyambut baik uluran kerja sama dan kemunculan inisiatif serupa dari siapa pun. Semuanya demi Prita dan kebebasan menyatakan pendapat. « Read the rest of this entry »
Telanjang Pecas Ndahe
Juli 4, 2008 § 50 Komentar
Bulyan Royan mungkin adalah contoh paling telanjang tentang betapa rakusnya wakil rakyat kita yang terhormat. Ia ditangkap Komisi Pemberantas Korupsi di Plaza Senayan yang mentereng itu dengan barang bukti di tangan: uang suap senilai Rp 684 juta.
Tentu saja Bulyan belum tentu bersalah sampai pengadilan memutuskannya kelak. Namun, yang jelas, dia bukan satu-satunya tokoh politik pilihan rakyat yang tersandung kasus uang sogokan. Sebelumnya, beberapa anggota Dewan yang lain juga telah masuk bui gara-gara uang haram, seperti Al Amin Nasution, Hamka Yamdu, dan Antony Zeidra Abidin. Yang lain bisa jadi akan segera menyusul.
Mengapa anggota DPR tak kapok-kapok dan masih saja menerima suap? Kenapa mereka tak jeri pada pemberantasan korupsi? Adakah ini soal keserakahan manusia semata?
Pada malam yang lengas, saya menanyakan soal itu kepada Paklik Isnogud yang tengah melamun di atas lincak, kursi bambu lapuk di rumahnya. Apa jawaban Paklik? « Read the rest of this entry »
