Jempol Pecas Ndahe

Agustus 19, 2011 § 109 Komentar

Nyatakan dengan jempol. Begitulah ungkapan yang sekarang sedang ngetren. Dulu kita mengacungkan jempol sebagai tanda menyatakan setuju atau mengatakan bagus. Orang Jawa mengacungkan jempol untuk mempersilakan orang lain berjalan mendahului. Sekarang, dengan bantuan jari-jemari, jempol juga dipakai untuk ikut upacara, menaikkan bendera, atau bersedekah.
 
Upacara digital dengan jari dan jempol itu digelar oleh komunitas Indonesia Optimis. Pada perayaan hari Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus, yang jatuh pada Rabu lalu, komunitas tersebut menggelar upacara bendera secara digital di situs ID-Optimis. Cukup dengan menggerakkan jari dan jempol di komputer, laptop, tablet, atau telepon pintar untuk masuk ke situs itu, pengunjung sudah menjadi peserta upacara. Dan seluruh prosesi upacara bisa diikuti di layar gadget.
 
Jika hendak mengikuti prosesi lainnya, seperti pembacaan teks proklamasi, mengheningkan cipta, atau pidato amanat pembina, peserta upacara bisa membuka akun Twitter @ID_Optimis. « Read the rest of this entry »

Laila Pecas Ndahe

September 16, 2008 § 47 Komentar

Haruskah kujual kenangan hanya untuk melihatmu tersenyum, Laila?

***

Tadi malam aku melihat purnama di atas Jakarta. Di atas, di timur, di tepi langit yang bersih. Di sampingnya, aku seperti melihatmu tersenyum, menjabal pandangku.

Purnama semalam memang bukan yang sempurna. Tapi, apa bedanya selama ada kamu di sana. Ya kamu: perempuan malam seribu rembulan paras cahaya bintang bidadari seribu janji khayali.

Aku mengenalnya pada pertengahan musim panas, tujuh purnama yang lalu. Angin tengah mendaras harap dan air memanjat doa ketika kita berjumpa.

Kau ulurkan tangan, lalu menyebut nama pelan. “Laila,” begitu kau memperkenalkan diri. Singkat. Padat. Jelas.

Matamu tajam menatap seperti hendak bicara, “Di sini, detik ini, hanya ada kau dan aku.” Tapi, tetap terasa kordial.

Aku terhenyak dalam pukaumu. Sinar terang manik-manik matamu mengingatkanku pada bait-bait liris Qays ibn al-Mulawwah yang syahdu itu: « Read the rest of this entry »

Kontes Pecas Ndahe

September 8, 2008 § 26 Komentar

Menulis cerpen di Cerpenista makin asyik dan seru. Mulai hari ini, Cerpenista menggelar kontes menulis cerpen berhadiah total Rp 1,5 juta.

Untuk informasi selanjutnya, silakan baca syarat dan ketentuan di sini. Jangan sampai sampean ndak ikut menunggang gelombang kegilaan dan keriuhan di Kontes Cerpen Rasa Ramadan.

>> Selamat hari Senin, Ki Sanak. Apakah hari ini sampean sudah mendaftar kontes cerpen?

Where Am I?

You are currently browsing entries tagged with ramadan at Ndoro Kakung.