Sekat Pecas Ndahe
Desember 5, 2008 § 50 Komentar
Pada sebuah malam yang redup. Di ujung tikungan yang basah oleh hujan. Di batas antara mimpi dan kenyataan. Kita bersilang jalan, Tuan. Tapi siapakah gerangan Tuan?
Aha, rasanya kita pernah bertemu Tuan … di suatu tempat, atau di banyak tempat, di Indonesia kini. Saya ingat, Tuan adalah orang yang telah menyiapkan sejumlah bagan, diagram, peta. Seraya menunjuk, dengan sebatang tongkat platina, pelbagai bentuk geometris pada peta di papan tulis itu, Tuan jelaskan pandangan Tuan.
Dunia adalah sebuah kotak wayang yang penuh, kata Tuan, dengan sejumlah tokoh yang tak semuanya bisa diingat, tetapi mengandung beberapa cerita pokok saja, variasi Mahabarata atau Ramayana. « Read the rest of this entry »