Aceh Pecas Ndahe
April 24, 2009 § 54 Komentar
SEJARAH kembali berderak-derak di Nanggroe Aceh Darussalam. Pernah jadi negeri yang dikoyak-koyak oleh operasi militer, dihembalang tsunami, kawasan itu kini mencoba bangkit dan menyongsong masa depan. Luka-luka masa lalunya yang pedih nyaris 100 persen sembuh.
Saya melihat Aceh yang kembali hidup di warung-warung kopi yang tak pernah sepi sepanjang hari. Gampong-gampong yang pikuk selepas magrib, Pantai Lampuuk dengan debur ombak yang tak putus dan pasir putihnya yang lembut, juga para blogger Aceh yang ramah dan bersahabat.
Saya beruntung sempat ke Aceh pada 22 April lalu untuk bertemu dengan kawan-kawan blogger di sana, sekaligus menghadiri acara peluncuran dua situs baru, Aceh Journey dan AcehPedia. Acara bertema Mari Menuliskan Aceh ini diselenggarakan di Aceh Community Center, Banda Aceh, dan dihadiri lebih dari 200 peserta. « Read the rest of this entry »