Adam Pecas Ndahe

Januari 2, 2007 § 21 Komentar

Musibah mewarnai hari pertama 2007. Pesawat Boeing 737-400 milik Adam Air bernomor penerbangan KI 574 hilang dalam perjalanan dari Surabaya menuju Manado. Pesawat yang mengangkut 102 penumpang dan kru itu kehilangan kontak dengan Bandar Udara Hasanuddin, Makassar, dan Bandara Sam Ratulangi, Manado, Senin sore. Nyasar atau jatuh?

Paklik Isnogud cuma menggeleng-gelengkan kepalanya ketika mendengar kabar itu. “Iki lelakon, Mas. Lelakon,” kata Paklik berulang-ulang.

Matanya menerawang. Saya tahu, hatinya pasti sedang gundah. “Bahkan tanggal 1 Januari belum lewat, Mas. Belum 24 jam. Rasanya seperti mimpi,” kata Paklik.

“Mungkin kini saatnya kita merunduk, Paklik. Jagad sedang tidak bersahabat. Hujan, banjir, angin, badai, datang silih berganti,” saya mencoba berkomentar. “Lah kemarin itu baru saja ada kapal tenggelam di dekat Pulau Mandalika je. Lah kok sekarang giliran pesawat hilang. Isyarat apa ini, Paklik?”

“Ya isyarat bahwa kita harus tetap eling lan waspada, Mas. Sebab ndak ada yang tahu nasib kita besok. Sekarang mereka, siapa tahu besok giliran kita.

Kita ini kan cuma debu di alam yang fana, tanpa daya. Hidup kita, seperti yang pernah ditulis Chairil Anwar dalam satu baris kalimat yang menggetarkan itu, kan juga hanya menunda kekalahan.”

Menunda kekalahan?

Entah. Buat saya, Adam Air itu justru seperti mengulang kesalahan. Pada 11 Februari tahun lalu, sebuah pesawat Adam Air juga nyasar. Pesawat jenis Boeing 737-300 dengan nomor penerbangan DHI 782, jurusan Jakarta-Makassar, tersesat dan mendarat di Tambolaka, Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur.

Risiko low cost carrier?

Aha, saya jadi ingat posting duet maut Gamma Techno — momon dan tika — tentang sepuluh pertanyaan sebelum naik pesawat abal-abal.

[UPDATE: Pada Selasa pagi beredar kabar bahwa pesawat Adam Air itu telah ditemukan di sebuah pegunungan di Kabupaten Poliwali-Mandar, Sulawesi Barat. Pesawat remuk, 90 orang tewas, 12 selamat. Kabar ini saya dengar dari Radio Elshinta yang melakukan wawancara langsung dengan Bupati Poliwali. Rupanya, kabar itu tak terbukti. Detikcom memberitakan bahwa tim SAR belum menemukan lokasi pesawat itu hingga Selasa malam. Jadi, publik tertipu mentah-mentah oleh info itu. Halah … pecas ndahe tenan.]

§ 21 Responses to Adam Pecas Ndahe

Tinggalkan Balasan ke WongPati.com Batalkan balasan

What’s this?

You are currently reading Adam Pecas Ndahe at Ndoro Kakung.

meta