Typo Pecas Ndahe
Mei 21, 2007 § 8 Komentar
Mengapa akurasi penting dalam jurnalistik, bahkan typo atau salah ketik pun tak boleh ditoleransi?
Daus pasti lebih bisa menjelaskan alasannya ketimbang saya. Dia pandai dalam urusan jurnalisme dan teknik menulis. Kepadanyalah saya sering berguru.
Saya lebih suka menjelaskan ke sampean dalam bahasa yang lebih umum, lebih gamblang, melalui contoh.
Dua kata di bawah ini bisa menjadi contoh mengapa jurnalisme menjunjung tinggi akurasi. Karena, jangankan typo, bahkan ndak salah ketik pun bisa beda artinya.
Cream pie atau creampie?
Facial atau facial?
Itulah alasan mengapa akurasi itu penting, Ki Sanak? 😀
Sampean punya contoh lain yang sama?

mbelgedhes tenan ki nganggo scheduled posting segala.
oh, ini tentang satu kata yang bermakna ganda itu, to? bu guru bilang ini ada hubungannya dengan homo-homoan itu. apa ya namanya? homonim po yo? halah… aku ra mudheng…
Seibu dan seibu 😛
facial sama facial apa bedanya toh? :p
Breastmilk atau breast milk atau breast-milk?
Breast feed atau breastfeed?
Hayo, apa beda infant formula dan susu formula?
*masih tetap dalam semangat kampanye ASI 😀
kentut dan kent*t!
nehara bahian aherika…
typo di online newspaper gimana?..
‘harusnya bisa directly diedit…
hihihii … kira2 ada juru ngitung typo gak?
Dari sepakbola aja deh ya contohnya 😀
Raul Gonzalez atau Raul Gonzales?