Mengapa di media sosial banyak orang sok tahu?

April 7, 2023 § Tinggalkan komentar

Di media sosial kamu mungkin sering menemui akun orang-orang yang seolah-olah merasa paling pintar dan selalu benar.

Mereka bahkan tidak jarang berani menentang pendapat atau penilaian orang lain yang mempunyai pengetahuan, keterampilan, atau gelar akademis yang sudah teruji dan diakui secara luas. Padahal orang itu tidak memiliki latar belakang kepakaran atau keahlian tertentu.

Orang-orang yang bersikap sok tahu seperti itu dikenal sebagai individu yang mengalami Dunning–Kruger effect.

Apa itu?

Pacar posesif

Februari 20, 2023 § 1 Komentar

Rasa bersalah kadang datang dari hal tak terduga, seperti yang terjadi tempo hari.

Hari itu saya ditelepon seorang marketer perempuan dari sebuah bank. Setelah berbasa-basi, dia menyampaikan adanya penambahan fasilitas baru untuk, sebuah apresiasi sebagai nasabah loyal.

Dia lalu minta saya datang ke kantornya untuk menyelesaikan proses administrasi. Saya bersedia, tapi hari itu saya belum punya kesempatan untuk segera ke kantor cabang bank tersebut, karena harus menyelesaikan beberapa urusan kantor dan pribadi ke beberapa tempat berbeda.

Lantas?

Berhati-hatilah jika kamu perempuan yang selalu baik

Januari 12, 2023 § Tinggalkan komentar

Cerita hari ke-12.

Saya pernah punya teman satu kantor, perempuan. Meski kinerjanya sebagai staf di bagian keuangan tak pernah diragukan, saya sering melihat wajahnya selalu tertekan.

Saya tak tahu apakah dia tertekan oleh perkara keuangan kantor, urusan keluarga, atau sebab lain. Saya tak pernah menanyakannya.

Saya hanya ingat dia sosok yang menyenangkan, selalu berbuat baik pada orang lain. Kalau ada teman yang meminta tolong, misalnya titip dibelikan makan siang, ia tak pernah menolak meski saya tahu lokasi tempat makannya dan warung makanan titipan teman berjauhan.

« Read the rest of this entry »

Optimisme Pecas Ndahe

Agustus 24, 2009 § 69 Komentar

Konon jika lebih banyak lagi orang baik di Kota Sodom dan Gomorah, azab tidak akan turun. Tapi lihatlah baik-baik. Setiap kali kita mengatakan bahwa kian bertambah jumlah pencuri di antara tetangga kita, setiap kali kita menambah jumlah itu dengan satu orang perampok di hati kita.

Kita memang mencuri dengar orang berbisik-bisik tentang garong dan maling, mafia dan bajingan — berjajar dari Barat sampai ke Timur. Tapi ingatkah Anda pada seseorang yang berjalan di pedalaman yang jauh, dan seorang anak hampir mati yang berbisik “terimakasih”?

Khotbah memang bicara tentang kebejatan akhlak — dan itu memang ada. Tapi adakah kita telah sepakat bahwa bangsa ini bangsa terkutuk? Acara diskusi kaum intelektuil memang kerap berbicara tentang kebobrokan dan korupsi — dan itu memang nyata. Tapi benarkah kita tidak punya apa pun untuk mengatasinya? « Read the rest of this entry »

Takdir Pecas Ndahe

Mei 23, 2008 § 35 Komentar

Apakah takdir itu sebenarnya? Siapa yang punya?

Ketika tendangan penalti John Terry melebar ke samping gawang Manchester United dan Chelsea gagal merebut piala juara Liga Champions, apakah itu yang disebut takdir?

Rumput lapangan Stadion Luzhiniki memang basah setelah diguyur hujan, tapi dari 14 eksekutor penalti, hanya Terry yang terpeleset. Apakah ini takdir?

Ronaldo memang berhasil menyundul bola masuk ke gawang Petr Cech, tapi mengapa ia juga gagal mengeksekusi penalti? Apakah ini juga takdir?

Saya ndak tahu. Begitu juga saya ndak mengerti siapa saja sebetulnya pemilik takdir.

Apakah ini juga takdir, ketika si Fulan, lulusan universitas negeri ternama dengan indeks prestasi 4, tapi belum juga mendapat pekerjaan setelah lulus dua tahun lalu. Apakah si Fulan tak bisa punya takdir? « Read the rest of this entry »

Where Am I?

You are currently browsing the Psikologia category at Ndoro Kakung.