Mengapa di media sosial banyak orang sok tahu?

April 7, 2023 § Tinggalkan komentar

Di media sosial kamu mungkin sering menemui akun orang-orang yang seolah-olah merasa paling pintar dan selalu benar.

Mereka bahkan tidak jarang berani menentang pendapat atau penilaian orang lain yang mempunyai pengetahuan, keterampilan, atau gelar akademis yang sudah teruji dan diakui secara luas. Padahal orang itu tidak memiliki latar belakang kepakaran atau keahlian tertentu.

Orang-orang yang bersikap sok tahu seperti itu dikenal sebagai individu yang mengalami Dunning–Kruger effect.

Dunning-Kruger effect adalah fenomena di mana individu yang memiliki kompetensi yang rendah dalam suatu bidang cenderung merasa sangat percaya diri dan meremehkan keahlian orang lain yang sebenarnya lebih ahli dalam bidang tersebut.

Sebaliknya, orang yang lebih ahli dalam bidang tersebut cenderung meremehkan kemampuan mereka sendiri dan merasa kurang percaya diri dalam menghadapi tugas yang sulit.

Dalam istilah psikologi, Dunning-Kruger effect merupakan contoh dari cognitive bias atau bias kognitif, yaitu kecenderungan kita untuk membuat kesimpulan atau penilaian berdasarkan informasi yang terbatas atau bias kita sendiri.

Dalam kasus Dunning-Kruger effect, bias ini dapat mengakibatkan individu yang kurang kompeten merasa lebih percaya diri dari yang seharusnya, dan sebaliknya mengakibatkan individu yang lebih kompeten merasa kurang percaya diri daripada yang seharusnya.

Penemuan tentang Dunning-Kruger effect didasarkan pada sebuah studi yang dilakukan oleh dua psikolog, David Dunning dan Justin Kruger pada tahun 1999. Studi tersebut melibatkan sejumlah partisipan yang diuji kompetensi mereka dalam berbagai bidang, seperti kemampuan logika, penalaran, dan penggunaan bahasa Inggris. Hasilnya, mereka menemukan bahwa individu yang kurang kompeten cenderung memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk meremehkan kemampuan orang lain dan merasa lebih percaya diri daripada yang seharusnya.

Dalam praktiknya, Dunning-Kruger effect dapat memiliki konsekuensi yang serius, misalnya dalam situasi profesional seperti di tempat kerja, politik, atau kesehatan. Orang yang merasa lebih ahli dari yang sebenarnya mungkin meremehkan risiko dan melakukan kesalahan yang dapat berdampak buruk pada orang lain. Oleh karena itu, memahami Dunning-Kruger effect dapat membantu kita untuk menghindari bias ini dan membuat keputusan yang lebih rasional dan akurat.


Mengapa individu yang kurang kompeten memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk meremehkan kemampuan orang lain dan merasa lebih percaya diri daripada yang seharusnya?

Ada beberapa faktor yang dapat menjelaskan mengapa individu yang kurang kompeten cenderung merasa lebih percaya diri dan meremehkan kemampuan orang lain.

Pertama, individu yang kurang kompeten seringkali tidak menyadari sejauh mana keterbatasan mereka dalam suatu bidang. Mereka mungkin tidak memiliki pengetahuan atau pengalaman yang cukup untuk menilai kualitas kinerja mereka sendiri, sehingga mereka cenderung merasa percaya diri secara berlebihan.

Kedua, individu yang kurang kompeten cenderung memiliki persepsi yang salah tentang standar keberhasilan dalam suatu bidang. Mereka mungkin tidak memahami atau tidak menghargai kualitas atau kompleksitas dari suatu tugas atau pekerjaan, sehingga mereka merasa bahwa kinerja mereka sudah cukup baik atau bahkan sangat baik, padahal sebenarnya tidak.

Ketiga, individu yang kurang kompeten seringkali tidak memiliki keterampilan atau pengetahuan yang diperlukan untuk menilai kualitas kinerja orang lain. Oleh karena itu, mereka cenderung meremehkan kemampuan orang lain karena tidak mampu memahami atau menghargai kualitas kerja orang tersebut.

Keempat, individu yang kurang kompeten mungkin merasa perlu untuk mempertahankan citra diri yang positif atau meningkatkan rasa percaya diri mereka sendiri dengan cara meremehkan kemampuan orang lain. Hal ini dapat memicu perasaan inferioritas atau ketidaknyamanan pada diri mereka sendiri, sehingga mereka perlu merendahkan orang lain untuk merasa lebih baik.

Penting untuk diingat bahwa tidak semua individu yang kurang kompeten akan terkena Dunning-Kruger effect dan tidak semua orang yang lebih kompeten akan merasa kurang percaya diri. Dalam beberapa kasus, individu yang kurang kompeten dapat memiliki rasa rendah diri atau keraguan yang berlebihan, sementara individu yang lebih kompeten dapat memiliki kepercayaan diri yang sehat dan realistis.


Bagaimana menghadapi individu yang mengalami efek itu?

Menghadapi individu yang mengalami Dunning-Kruger effect dapat menjadi suatu tantangan, terutama jika mereka meremehkan atau mengabaikan keahlian dan pengalaman orang lain. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat membantu menghadapi individu yang mengalami Dunning-Kruger effect:

Jaga komunikasi yang jelas dan efektif: Cobalah untuk menjaga komunikasi yang jelas dan efektif dengan individu tersebut. Berikan umpan balik secara positif dan konstruktif tentang kinerja mereka dan ajak mereka untuk mempertimbangkan kembali pandangan atau sikap mereka terhadap suatu topik.

Gunakan pendekatan yang empatik: Cobalah untuk memahami perspektif dan pengalaman individu tersebut. Hal ini dapat membantu Anda menghadapi mereka dengan cara yang lebih empatik dan lebih mudah diterima oleh mereka.

Berikan bukti atau fakta yang objektif: Cobalah untuk memberikan bukti atau fakta yang objektif untuk membantu individu tersebut memperbaiki persepsinya yang salah. Dengan memberikan bukti atau fakta yang jelas, Anda dapat membantu mereka memahami pandangan atau pendapat yang lebih akurat tentang suatu topik.

Berikan contoh atau referensi: Cobalah untuk memberikan contoh atau referensi yang mendukung pandangan atau pendapat Anda. Hal ini dapat membantu individu tersebut memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang suatu topik dan membantu mereka merubah pandangan mereka.

Hindari menghadapi mereka secara langsung: Jika memungkinkan, hindari menghadapi mereka secara langsung atau dalam situasi yang menantang. Hal ini dapat membantu menghindari konflik yang tidak perlu dan membantu menjaga hubungan yang positif.

Harap dicatat bahwa setiap individu memiliki keunikan dan tantangan sendiri-sendiri. Ada beberapa kasus di mana individu yang mengalami Dunning-Kruger effect sulit untuk didekati atau diubah pendapatnya. Oleh karena itu, penting untuk mengambil pendekatan yang tepat dan berfokus pada tujuan yang jelas dan realistis.

Paham, Kisanak?

Iklan

Tagged:

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

What’s this?

You are currently reading Mengapa di media sosial banyak orang sok tahu? at Ndoro Kakung.

meta

%d blogger menyukai ini: