Pengkhianat Pecas Ndahe
September 7, 2007 § 26 Komentar
Setiap perjuangan selalu melahirkan sejumlah pengkhianat dan para penjilat. Jangan kau gusar, Hadi. — Taufik Ismail (1966)
Saya ingat, Paklik Isnogud membacakan sajak itu ketika hari-hari itu para penjilat, para pengkhianat, berseliweran di luar. Mereka bukan lagi menjadi bagian dari kami. Mereka sudah di luar pagar. Tapi, gonggongannya masih kerap membuat bising telinga kami yang memang belum tuli.
Hari-hari ini, saya ingat lagi sajak itu. Ketika para pengkhianat kembali mencabik-cabik kepercayaan. Ketika para penjilat makin berani menadah ludah orang lain.
Ah, untunglah, kami selalu ingat pesan Taufik Ismail. Jangan kau gusar, Hadi …
:: untuk M dan teman-teman ::
[7 September 2004]
PS: Menurut sampean, para penjilat dan pengkhianat itu sebaiknya diapain, Ki Sanak?
gantung aja paman
potong generasi
namanya juga berjuang (His name so struggle and fight) kalo ndak ada rintangan dan halangan ya gak ada seninya
termasuk keberadaan para pengkhianat dan penjilat ini.
Justru mereka lah yang menjadikan perjuangan itu semakin bermakna, berseni, hasilnya lebih puas, karena untuk mengalahkan mereka butuh tenaga ekstra berlipat daripada mengalahkan musuh yang terlihat.
Jadi :
Kita pelihara pengkhianat dan penjilat ….
( lhoh kok malih ngene sih rek ? !@#$%^@#$%^ )
lho, bukannya penghianat atau pahlawan itu tergantung dari mana memandangnya? kalo ternyata yang dia bela menang, dia kan jadi pahlawan juga.
wah ada yg eksodus lagi yach ndoro?
hmm dimana-mana selalu ada ndoro, lek jarene bojoku bungkus buang ke laut =)
masalahe mau ndak mau khan kita musti berurusan sama yang namanya pengkhianat dan penjilat to kang, ya kalau saya sih ati2 wae..jagalah mulut, jagalah mata, jagalah perasaan(pokoke ojok sampe keceplosan)..xixi
lho jeneng asliku disebut…
klethus ndahe !
di tantang.. di berdayakan.. ga usah di musnahkan..
di bayar breapah supaya bisa di perdayakan di tempat yg layak.. :p
karna setiap kemampuan itu melahirkan sesuatu yg kadang tak dimiliki org lain..even itu merugikan tp siapa tau menguntung kan disisi lain.. tnpa menyakiti org lain ..
*omongan ngawur*
dibeleh ndoro, wuahhh luweh sadis ketimbang sing dibeleh
Tuhan aja dikhianati, apalagi manusia.
ini lagi ngomogin anggota dewan ya….yg tidak punya hati nurani….pengkhianat rakyat…penjilat ketika berkampanye…
disate luwih enak menurutku….
soale aku sering berurusan dg orang2 yang kyk gitu, behhhh menyebalkan puoollll……….
suruh ke laut aja!
tapi….setelah dia dibuang ke laut, pasti ada penerusnya lagi! bukankah setiap perjuangan selalau melahirkan pengkhianat? aaah….cape deee….
didoakan …
dimaklumi aja ndoro, biar orang lain yang gamparin. 🙂
ini ngomongin apa ya ndoro ?
*gak mudeng*
klo pengkhianat ya dikhianati lagi….
klo penjilat ya qt jilatin lagi….
gitu aja koq repot…!!!!
(emange seng dijilat apane sich..????hi…hi..hii..)
Pipis’i matanya…
Kalao kata Tony Montana: “Kamu baik kepadaku aku akan lebih kepadamu, Kau jahat kepadaku aku bisa lebih jahat kepadamu”, “U f**k with me U r F**king with the best”
ngapunten ndoro, sinten ingkang berkhianat……?
yo dikemplang rame-rame…..
apakah “M” itu kependekan dari “Metta” ya, Ndoro? emang dia pengkhianat? hehe… tulis yg transparan dong Ndoro tentang si “M” yg temen bos RGM itu. tulisan ringan aja, seperti Ndoro nulis tentang RM. njajal, wani po ra?
penghianat dan penjilat…. kelaut aje!!
weks..
upz..
mmm..
bukan sayah tho?
“apakah “M” itu kependekan dari “Metta” ya, Ndoro? emang dia pengkhianat?” -dandit
Ndoro, kasian ya Mas Metta. Udah ditikam sama pengkhianat, eh dikira pengkhianat…
hmmm… atau saya salah, ya, Ndoro…
Tapi ditikam pengkhianat mang 2 kali lebih sakit rasanya…