Indon Pecas Ndahe
Desember 5, 2007 § 47 Komentar
Setiap isu kontroversial selalu memunculkan free rider. Ah, lagu lama …
Beberapa kawan memberi tahu saya tentang blog ini. Andri, misalnya, mengabarkannya via email. Begitu juga beberapa kawan lain. Salah satu di antara mereka malah langsung bertanya, “Blog ini enaknya diapain, Ndoro?”
Lah saya malah bingung. Kenapa tanya saya? Jangan-jangan salah alamat nih?
Saya lalu melongok blog yang dia maksud dan membacanya dengan seksama. Aha, saya jadi paham kenapa teman saya itu bertanya begitu.
Aha, blog Ihateindon itu memang terkesan mengobarkan kebencian dan mengusik sentimen nasionalisme orang Indonesia. Dengan posting-posting yang memang ngeselin, blog itu gampang sekali menyenggol ego orang Indonesia.
Tapi, saya jadi mikir, kenapa kita mesti peduli dan memberi perhatian lebih? Mengapa kita ndak membiarkannya saja ya? Ngapain kita repot?
Terus terang saya malah jadi terkenang pada blog IPDNmania [aha, siapa yang masih ingat blog fenomenal itu?]. Blog ini muncul ketika orang ramai, juga begundal guanteng itu para blogger, menghujat IPDN.
Blog itu seketika menarik perhatian orang karena mengambil posisi melawan mainstream. Dan, karena itu ia justru populer. Komentarnya berderet-deret.
Tapi, lihat. Seiring berlalunya isu soal IPDN, blog itu juga mulai dilupakan. Pengunjung surut. Pengelolanya bahkan sudah tak pernah lagi memperbarui isinya sejak 23 April 2007. Mungkin ia sudah punya mainan baru lainnya. Ugh, saya ndak heran.
Waktu blog IPDNmania yang kontroversial itu memicu geger di blogosphere, saya membuat posting khusus di sini. Komentar saya waktu itu begini …
“Blog itu mungkin saja bukan bikinan alumnus, praja, rektor, atau dosen IPDN. Mungkin saja pembuatnya sekadar blogger yang ingin mengail popularitas di air yang memang sudah keruh.
Mungkin ini kerjaan para telik sandi yang tugasnya memang suka mancing-mancing. Mungkin juga dia itu bukan siapa-siapa. Saya ndak tahu.
Bukankah di ranah yang tak terpermanai ini orang bisa melakukan apa saja, termasuk sekadar usil ngisengin orang, memperdayai, menyesatkan, atawa menggocek bola liar supaya tujuannya tercapai?
Jadi mengapa kita harus menanggapinya dengan serius? Mengapa harus berpanas kepala? Padahal mungkin saja pembuat blog itu justru sedang tertawa ngakak menikmati segala bruhaha ini.
Boleh-boleh saja sih, kita bereaksi. Sampean juga boleh berang kok. Saya ndak mau melarang. Kalau memang merasa cocok, ya silakan dijalankan. Sumonggo. Terserah mana yang baik buat sampean saja … “
Saya menulis seperti itu karena menganggap blog IPDNmania itu cuma mau lucu-lucuan saja. Nggak perlu ditanggapi serius.
Kali ini, terhadap blog Indon itu, sikap saya masih sama. Ngapain kita repot? Saya ndak merasa dirugikan.
Buat saya, kontrablog itu cuma bertujuan [sengaja maupun ndak disengaja] menjaring lonjakan statistik dan komentar. Ia datang dengan menunggang isu hubungan Malaysia-Indonesia yang memanas belakangan ini gara-gara kasus Rasa Sayange, Reog, dan sebagainya.
Pemilik blog Indon itu bisa siapa saja. Mungkin memang orang Malaysia yang begitu benci pada Indonesia, mungkin orang Indonesia, mungkin anak Bekasi, mungkin juga cuma kere di sebelah rumah saya. Siapa yang tahu?
Embuh. Yang jelas, setiap isu sangat mungkin dimanfaatkan oleh ya saya ini blogger lain untuk melonjakkan traffic kepentingan tertentu — cuma dia yang tahu. Dengan menunggangi isu “aksi-reaksi” itulah saya blogger itu menjadi free rider atawa penumpang gelap.
Bukan begitu, Ki Sanak?
:: Menunggu seseorang bikin banner “Bubarkan Malaysia” atau “Tutup Blog Ihateindon” … 😀
Aku sudah kebal ndoro, berurusan dengan orang-orang bebal seperti itu. Masih banyak cara untuk berhubungan yang saling menguntungkan dan saling menghargai.
ada aksi ada reaksi, Ndoro. Lantas disambut re-reaksi.
Evan kira wajar ada blog yg mengumbar kebencian ke Indonesia. Bisa jadi ini reaksi karena ada yang bikin malingsia.com.
Duatax!
Mbok ya biarin aja blog itu ndoro.
Tujuan dia mbuat blog pasti agar dibaca, lha kalo kita cuekin ntar dia kan mangkel sendiri 😀
Haduh, arep duatax malah kesenggol Kang Evan T_T
setuju… mending mikir gimana caranya semester ini bisa dapet IP bagus… *inget-inget semester ini sudah ngelepas 4 SKS 😦 *
hampir aja saya posting ini. sudah nongkrong di draft sih.
ah, ya sudah, saya memang selalu ‘kalah cepat’ kalau dibandingkan ndoro…
*ngeloyor*
iya, drpada capek mikirin mau komen apa di blog itu, mendingan mikir besok mau makan apa *laper* haaahha pis ndoro
sudah bosen dengan yg ginian..
pemerintah keenakan terlupakan bahwa mereka melupakan rakyat, karena rakyatnya sibuk klaim mengklaim…
black humor is not for everyone 😉
cape deh…
ada blog malingsia.com yang isinya berita-berita Malaysia yang cenderung negatif. maklum, Malaysia kan negara kerajaan yang biasanya berita-berita yang tersebar di masyarakatnya kan selalu baik-baik. kalau sudah ada pergolakkan ingin mewujudkan demokrasi, wah…mungkin tiap hari demonstrasi terus di jalanan 🙂
Betul kata ndoro…kalo ndak ditanggapi, dia pasti ilang sendiri…
Kalo saya sih ikut alirannya ndorokakung…
Gitu aja kok repot…
jadi punya ide untuk buat blog yang ga genah, haha
asyik, ada perang lagi…
jadi enaknya kita apain blog itu, ndoro? kita somasi po piye? apa mau bikin blog tandingan?
*saya curiga, komentar pertama di postingan tgl 4 desember…itu ndoro, bukan?* 😀
di doakan ajah…. mereka… biar jadi orang indonesia;)) dan cinta indonesia
tidak perlu reaktif menanggapi ini..
akan lebih menarik jika kita memilih untuk fokus menghafalkan lirik rasa sayange, menggelar pagelaran reog di acara selametan, dan atau melafalkan kembali ‘ The National Anthem ‘ ketimbang menghujat blog ndak jelas itu…
itulah ndoro, seperti di email saya, kayaknya memang orang yang berniat memancing di air keruh. Kalau tujuannya traffic, sekalian aja dipasangin adsense dan iklan, hehehe.
Jangan-jangan, setelah dikenal istilah microsite , maka sekarang ada blog-blog temporer yang bisa kita sebut microblog 😀
ah bodo amat, mau perang kek…enggak kek….ga ngurus! 😀
nek kisruh2an aku melu wes…
Blog itu memang membuat kita es-mosi hehehhe, wis maling, ngetrek-etrek pancasila, diluar urusan trafic dll.
Dengan negara tetangga itu, kita ini berbagi pepatah yang sama:
“Buruk Rupa Cermin Dibelah”
mana linknya???
Ah, Ndoro…Ora patheken….
kemarin dikasih tau link soal ihateindon sama malingsia ini. .. saya juga ngga kunjungi 😀
udah nebak2 seperti apa isinya. .
hihihi,,saya malah lom sempet liat isina,,hmm males aja baru liat skrinsut na gitu dah ga niat baca..daripada saya emosi jiwa,misuh2 ra karuan, malah nambahi dosa? la dalah… 😀
maca malon sepisan, ndoro. wis ketok katrok e … ngapa diladeni 🙂
Perang blog kok jadi hobby, mending ngurusi pembagian elpiji 3 kiloan saja lah…
betul..diemin aja khan ntar gak di update, gitu aja kok repot 😛
Perang blog ya ndoro….
wadooh.. #:-s
saya gak ikut terprofokasi lho.. ya sekadar tahu aja 😉
setuju ma eyang… kayaknya ada unsur provokasinya. di forum sebelah pada ribut semua. bahkan ada yang mau nyamperin di rumahnya (isunya orang bekasi, tapi nggak tahu benar ato nggak)
Mendingan mengharumkan nama bangsa aja…
ndoro..saya kangen…
Kalau hanya untuk menjelek-jelekkan Indonesia mah nggak usah pakai blog khusus. Pakai blog sendiri juga bisa. Begitu pula kalau mau menjelek-jelekkan Malaysia, nggak perlu bikin blog khusus. Pakai aja blog yang sehari-hari ditulisi.
Kemarin dah sempat nengok ihateindon sebelum ditulis Ndoro tapi ya…. gitu deh.
aneh…
sejak kapan avatar sarah bergambar ayam?
*tendang bokong e kang pitik*
it’s an old shitty things. Capek juga deh kalo masih melakukan hal-hal kayak gini. Yang bagus adalah membangun kepemahaman.
*mantan pelaku*
Yah.. biarkan saja yang punya blog bicara sesukanya, ga perlu balik dicaci-maki. Toh kita sendiri juga ngelakuin hal sama, bikin situs malingsia.com.
Free speech for everyone, yang ga bisa bersikap dewasa minggir aja, ga usah ikutan.
nemu di kaskus seminggu lalu ..
tapi ga penting di bahas.
mending nyariin yg buuat terus gampar ajah…
mo malay kek, mau Indo, gampar ajah..
Menurut saya blog yang isinya cuma mencaci maki orang lain itu sama saja menunjukkan kedangkalan cara berpikirnya. Mungkin saja penulis blog itu tdk tahu atau tidak terbiasa berkomunikasi secara cerdas dan bijaksana, sehingga cara komunikasi seperti inilah yang ia pilih.
yups, berawal dari kasus blog ratu ‘sok’ adil yang dulu pernah bikin geger, saya bersikap spt ndoro setiap melihat para free rider2 baru ituh..
[…] dapat timbul dari provokasi sang blogger tersebut. Tapi sebetulnya saya sendiri nggak marah kok, buat apa marah sama orang gendheng? udah kebal juga […]
kalo emang itu bikinan orang malays, sebenarnya kita semua mesti perbaikin sikap. artinya selama ini kita paling gampang emosi kalo tuh malays malays njahilin kita, tetapi gak pernah ada solusi apa apa, hanya akan buat mereka jadi “puas”. sebelum kita bisa perbaiki keadaan bangsa ini, percuma juga kita marah marah. lebih baik diterima secara positif hinaan malays malays itu sebagai motivasi untuk maju. nurut aku seh. yang laen boleh beda
[…] Ndoro Kakung […]
[…] Ndoro bilang blog ini cuma trend sesaat, mungkin untuk sekedar blog numpang nyeleb benar adanya. Tetapi justru diruang-ruang publik […]
thanks, nice theme… add to my archive 🙂
LUCU-LUCU SEMUA.. BIKIN TAMBAH RAME AJA.
SALAM KENAL YA SEMUANYA