Enigma Pecas Ndahe

Desember 18, 2007 § 29 Komentar

Enigma,
Apa yang kau harapkan dari sebuah sayap yang retak? Hati yang patah? Juga punggung yang rekah?

Aku camar tanpa pantai. Rumahku langit. Pondokku udara. Aku pengelana semesta. Memungut suka selagi bisa. Memulung duka semasa tiba.

Imaji bisa sesat. Lalu janji? Ilusi? Ah sama butanya kukira. Kata-kata bahkan bisa sama berbahayanya dengan tuba yang kau sesap dari ujung rindu.

Enigma,
Apa yang bisa kau sentuh dari sebuah bayangan? Jejakku toh gampang pergi, dihapus kenangan dan masa depan. Kepedihan nama tengahku. Kesepian nama depanku.

Aku tahu, yang tak bisa kau miliki kadang-kadang memang jauh lebih menggoda. Tapi, kamu juga mesti mengerti, lantai harapan sering sama licinnya dengan jalan kehidupan. Kita gampang tergelincir dan kehilangan pegangan.

Bersediakah kau pertaruhkan kartu terbaikmu di atas meja ketika aku berjudi bukan untuk setiap lembar uang yang kumenangkan?

§ 29 Responses to Enigma Pecas Ndahe

Tinggalkan komentar

What’s this?

You are currently reading Enigma Pecas Ndahe at Ndoro Kakung.

meta