Nina Pecas Ndahe
Desember 18, 2007 § 22 Komentar
Kepada mereka yang serakah. Kepada mereka yang mau membuat manusia dan dunia secara habis-habisan mengikuti satu rumus. Baiklah untuk diingat sebuah sajak penyair Rumania, Nina Cassian …
Aku serakah. Para Puritan pun marah
Karena kukejar meja hidangan
Yang tersaji di kehidupan
Dari semua kuingin dan kuimpikanMereka mencerca aku berpesta
Mereguk yang pahit dan yang meriah
Melulum krim berkendi-kendi
Mengenyam nyaman panasnya rotiMereka kecam jepit dasiku
Dan sunting kembang yang di rambutku …
Lewat sajak itu, Cassian ingin menunjukkan kesalahan fundamental sebuah ideologi yang cenderung memaksakan satu gambaran manusia ideal, dan itu adalah manusia yang membenci hasrat badan dan tak punya keinginan buat diri sendlri.
Selamat hari Selasa, dan selamat berpusing-ria membaca geguritan ini … π
iya niiii apa maksudnya ndoro π
selasa lebih kejam daripada senin…
semoga pak bos ga enak badan …….. hoaaa
Horeee Libuurrrr π
serakah hari libur maksudnya Ndoro?
Aku bingung baca sajak si Nina.
Kenal dia di mana Ndor?
selamat hari selasa juga….
dan maaf, saya ndak pusing kok mbacanya….
mau liburan ke mana Ndorr??
jika konsumen adalah raja maka industri adalah Kasparov
dan setiap vanguard lapangan tak lebih Lenin dari Ulyanov
mencari poros molotov
yang tak lebih busuk dari kritik kapitalisme George Soros
senyawa dari nyawa kreator dan sendawa para insureksionis berkosmos
ruang diluar buruh dan boss, dan kertas Pemilu yang kau coblos
dimana komrad ku mengganti logos dan kamus dengan batu Sisifus
memutus selang infus negara dan institusi sampai mampus
pada lahan bertendensi kooptasi Sony dan empty-V dan para radio penyedot phallus
fasis bertitah ‘harus’, mengayunkan pedang pada sayap setiap Ikarus
dengan hirarki dalam modus operandi layak Kopassus
microphone bagi kami adalah pemisah kalam dengan pembebasan yang mengkhianati
milisi tanpa seragam koloni, hiphop philantrophy seperti Upski
resureksi boombox yang sama pada Madison Park awal delapan puluhan
membawa ribuan playlist dari Chiapas, Kosovo dan Jalur Gaza
Seattle dan Praha, Checnya, Genoa, Yerusalem, Dili dan Tripoli
untuk api militansi aktivisme yang meredup pasca molotov terakhir terlempar di Semanggi
obituari dari lini terdepan milisi pada garis batas demarkasi
jelaga resistansi lulabi penghitam langit tanpa teritori
logika tanpa kuasa perwakilan yang layak dikremasi
ketika senjata bermediasi, ketika ekonomi dan valas berubah sosok menjadi tirani
jelajahi setiap kemungkinan dengan kain kafan modernisasi
prosa beraliansi dengan
dekonstruksi surga-neraka rakitan, militansi tanpa puritan
Verbal Homicide, Rock-Steady Bakunin, MC Klandestin
pada peta sirkuit boombox para B-boy kami adalah Fretilin dalam kacamata Bakin
boombox monger, homicide
π
wong sing nulis wae mumet bin pusing nulis opo.., opo maneh sing moco..,
lanjut ndoro..
abis baca koran tetangga yang nulis soal pengusaha muda bidang properti ya? π
selamat. anda sukses membuat saya mumet pagi ini :p
..sama-sama Ndoro, selamat idul adha, selamat natal, selamat tahun baru, selamat liburan ‘n sluman-slumun-slamet-lah…
baca komennya lbh pusing kok π
Weleh nambah mumet saja ndoro…padahal sayah sudah cukup mumet mikirin tiket pesawat buat pulang kampung idul adha ini…
gara2 puisi ini sayah jadi i hate tuesday π
“…memaksakan satu gambaran manusia ideal, dan itu adalah manusia yang membenci hasrat badan dan tak punya keinginan buat diri sendlri.”
Begitukah gambaran manusia ideal? Hmmm… *berpikir keras*
Buat manusia yg menikmati ajakan hasrat badan dan selalu punya keinginan utk diri sendiri,Mari berpesta!
ndoro ikutankah?
Seperti Jalaludin Rumi, keterasingan, penderitaan, dan keterpisahan adalah hidupnya.yang kemudian bersatu dengan sang pencipta….
Pusiing ndoro…
*bzzztttt*
otak saia korsledh ndoro…fecah ndase saia……….
ndoro , apa itu ceramah idul Qorban ya ndoro?
biar pada nggak serakah dalam berkehidupan
klo aq baca ini ndak tentang korupsi dari side si koruptor, ndoro?coz that’s what i felt about this poem..
wooaaaa…. kaget! kaget!
takdarakku postingan nggo aku!!
hihihihiiiiii …….
(mana sampeyan kenal diriku ya tuan!)
mbuh wes mumet!!!