Keluhan Pecas Ndahe

Maret 18, 2008 § 28 Komentar

If you don’t like something, change it. If you can’t change it, change your attitude. Don’t complain. — Maya Angelon

Berapa kali sampean mengeluh dalam sehari? Sekali, dua kali, sepuluh, atau berkali-kali? Apa sebabnya? Bangun kesiangan. Hujan deras. Ndak bawa payung. Jalanan becek. Angkot penuh. Jalanan macet. Waktu mau nyeberang, eh nyaris diserempet Metromini yang ugal-ugalan.

Huh, pasti sampean misuh-misuh sekencangnya dan mengeluh kenapa pagi-pagi sudah ditimpa kesialan datang bertubi-tubi.

Sewaktu sampean sampai di tempat kerja atau kuliah, eh kok ya nasib apes masih mengekor. Pekerjaan datang bertubi-tubi. Yang satu belum kelar, sudah datang yang lain. Teman kerja cuma enak-enak main game. Bos meeting di luar melulu. Koneksi Internet lelet. Sampean misuh-misuh lagi dan mengeluh kenapa dunia sungguh tak adil.

Begitulah, Ki Sanak. Kita mengeluh setiap saat, melontarkan makian begitu menemukan hal-hal yang tak kita sukai. Kita merasa orang lain, segala sesuatu di luar diri kita, tak pernah beres, tertib, dan rapi. Dan kita mengeluh.

Lampu merah berganti hijau, tapi kendaraan di depan tak juga beranjak. Setelah beberapa detik, ia baru beringsut perlahan. Sampean tak sabar, lalu menekan klakson dengan sepenuh hati, berkali-kali. Aha, itu tandanya sampean mengeluh.

Apa sih sebetulnya keluhan itu? Kenapa pula kita mengeluh?

Ada yang pernah berujar, keluhan itu kritik yang kita sampaikan pada seseorang/orang lain. Apa bedanya dengan gosip? Oh, gosip itu kritik kita pada orang lain yang kemudian kita ceritakan pada seseorang.

Apa beda antara mengeluh dan menyatakan sesuatu?

Kalau sampean bertemu orang di bus kota dan berujar, “Panas ya hawanya,” itu namanya pernyataan.

Tapi kalau sampean bilang, “Jiangkrik, panas amat,” nah ini baru namanya mengeluh.

Contoh lain:

– Eh, sampean melanggar deadline loh. ( pernyataan)
– Saya sudah bilang, jangan melanggar deadline. Kenapa sih, sampean nekat? Tuli ya? (keluhan)

– Saya capek. (pernyataan)
– Saya capek melihat tingkahmu (keluhan)

Memangnya kenapa dengan mengeluh? Ada yang bilang, orang-orang pandai di luar sana, keluhan itu tak mengubah apapun. Jadi daripada mengeluh, lebih baik berbuat sesuatu, dimulai dari diri sampean sendiri.

Daripada mengutuk gelap, lebih baik menyalakan lilin.

Nah, kalau sampean belum mampu mengendalikan keluhan, silakan tengok situs Pak Pendeta Will Bowen.

Pak Bowen itu punya kampanye yang unik. Apakah itu? Silakan ke sana dan temukan keajaiban.

§ 28 Responses to Keluhan Pecas Ndahe

Tinggalkan Balasan ke dina Batalkan balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

What’s this?

You are currently reading Keluhan Pecas Ndahe at Ndoro Kakung.

meta

%d blogger menyukai ini: