Timeline Pecas Ndahe

Juli 13, 2009 § 74 Komentar

Apa yang paling penting dari sebuah notebook? Bobotnya yang ringan? Kecepatannya? Kelengkapan aplikasi? Kelancaran koneksi ke Internet? Atau baterai yang tahan lama?

acer_timelinePosting saya tentang Netbook ternyata memanen banyak komentar dan pertanyaan. Dari beberapa penanya, ada yang ingin tahu tentang notebook dengan baterai yang tahan lama.

Notebook dengan baterai tahan lama memang dambaan para pengguna notebook. Mereka umumnya menginginkan perangkat bergerak yang bisa dipakai terus tanpa harus dihubungkan ke listrik (AC).

Di pasar, beredar aneka laptop, notebook, dan netbook, dengan baterai yang tahan dipakai terus antara 1 – 4 jam, tergantung kapasitas sel baterai. Waktu masih baru, baterai notebook Acer Aspire 5583 NWXMI saya mampu bertahan kurang lebih dua jam. Lama-lama kinerjanya menurun hingga kurang lebih satu jam saja. Baterai laptop sampean tahan berapa lama?

Terbatasnya kinerja baterai merupakan keluhan umum pengguna notebook, terutama yang tinggal di daerah-daerah yang kerap terjadi pemadaman listrik. Sebagian memakluminya dengan mengatakan, “Kalau mau yang lama, ya pakai saja PC. Colokin listrik. Beres.”

Masalahnya, bagaimana kalau tak ada listrik?

Itu sebabnya orang begitu menginginkan notebook dengan baterai yang lebih tahan lama untuk membantu pekerjaan mereka. Mereka butuh baterai yang tak perlu sering-sering diisi ulang atau dicolokkan ke listrik.

Saya pernah membaca hasil sebuah survei yang memperlihatkan bahwa responden memang menempatkan baterai tahan lama sebagai yang paling diinginkan dari sebuah notebook. Pertanyaannya: adakah notebook dengan baterai yang tahan lama — lebih dari 4 jam?

Teknologi bersicepat dengan kebutuhan manusia yang selalu merasa kurang dan selalu kurang. Begitu satu hasil teknologi keluar, para pembeli pasti merasa kebutuhannya belum terpenuhi. Para produsen pun berusaha keras memenuhi kebutuhan itu.

Nah, kebutuhan terhadap notebook berbaterai tahan lama, kini terjawab sudah. Acer baru saja meluncurkan Acer Timeline, notebook dengan baterai yang tahan dipakai selama 8 jam terus menerus!

Saya beruntung mendapat kesempatan mencoba langsung Acer Timeline itu dari seorang kawan. Tapi jangan berprasangka buruk dulu. Saat ini saya memang hanya menemukan Acer Timeline sebagai perangkat yang baterainya tahan dipakai 8 jam. Kalau ada produk lain, dan ada kesempatan, saya juga akan mengujinya.

Pertama kali menyentuh Timeline, saya langsung merasa seperti tukang ojek naik BMW. Bagaimana tidak. Timeline berlayar 13,3 inci yang saya uji coba ini memiliki spesifikasi yang bikin geleng kepala.

Saya mulai dari penampilan luarnya. Dengan cover dari aluminium yang terlihat classy, bobot Timeline juga menjadi lebih ringan dari 1,6 kilogram. Memudahkan saya bergerak dari satu tempat ke tempat lain, tanpa saya merasa punggung cepat lelah menggendongnya.

Ketebalannya yang kurang dari 1 inci membuat Timeline terasa sebagai notebook yang tipis dan ramping.
timeline-thick

Tombol-tombol pada keyboard yang mengkilap (glossy finetip) di Aspire Timeline juga keren dan memudahkan jari-jari menari-nari. Papan sentuhnya (touchpad) fungsional dan memudahkan navigasi. Sampean bisa mengarahkan jari searah jarum jam atau sebaliknya untuk mebuka-buka halaman web, berkas, daftar musik maupun foto.

Di atas touchpad itu, sampean dapat menekan kedua jari dan menggesernya untuk zoom-in atau zoom-out layar secara cepat. Sampean bahkan bisa mencari foto, halaman web, dokumen PDF atau album media dengan menggeser kedua jari secara horizontal.

Bagaimana jeroannya? Timeline yang saya uji coba memakai sistem operasi Windows Vista, memiliki RAM 4 GB dan hard disk 500GB. Kapasitas yang melimpah ruah untuk seorang blogger seperti saya.

Prosesornya Intel Core 2 Duo Ultra Low Voltage (ULV) yang membuat baterai tak boros. Baterai yang dipakai pun tak besar dan berat, melainkan baterai khusus yang didesain agar sistem menjadi lebih efisien dalam sekali pengisian ulang. Baterai itu dari jenis li-ion 5600 mAh 6 sel.

Saya pernah memakainya dari pagi sampai sore. Begitu datang di pabrik, saya langsung buka Timeline untuk menyusuri Internet dan menulis. Ketika saya rapat dan istirahat makan siang, saya memang meninggalkannya, tapi sengaja membiarkannya tetap menyala. Menjelang sore, berarti lebih dari tujuh jam, Timeline baru menunjukkan tanda baterainya minta diisi. Saya cuek. Saya terus beraktivitas sampai sekitar satu jam kemudian notebook itu redup secara otomatis dan saya harus segera mencari aliran listrik. Dahsyat!

Ketika saya memakainya selama berjam-jam itulah saya tahu bahwa hawa panas tersalur dengan baik. Aspire Timeline menggunakan teknologi pendingin khusus, hasil kolaborasi bersama Intel, disebut teknologi Laminar Wall Jet. Berkat teknologi ini, hawa panas dari mesin yang tengah bekerja didorong keluar melalui lubang tambahan di sisi depan. Lalu aliran udara dingin diarahkan ke sisi belakang notebook.

Jika ingin tahu lebih detail mengenai Acer Timeline, silakan sampean menonton video presentasi ini. Seeing is believing, isn’t it?

Sebagai blogger, saya puas memakai Acer Timeline. Semua kebutuhan saya terpenuhi: menyunting naskah, menulis, mengolah foto, menyusuri Internet, buka Facebook, memperbarui status di Plurk maupun Twitter. Pendeknya semua kebutuhan ngeblog dan eksis di pelbagai media sosial tersalurkan tanpa keluhan.

Dengan bentuknya yang tipis dan bobot yang ringan, saya pun merasa Timeline memudahkan saya bergerak tanpa terbebani. Saya pun tak perlu menggendong ransel yang besar dan berat lagi. Ah, seandainya semua notebook seperti Timeline …

>> Selamat hari Senin, Ki Sanak. Apakah sampean masih membutuhkan notebook dengan baterai tahan lama?

Tagged: , , , , , ,

§ 74 Responses to Timeline Pecas Ndahe

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

What’s this?

You are currently reading Timeline Pecas Ndahe at Ndoro Kakung.

meta

%d blogger menyukai ini: