Ndoro Kakung

Presiden Joko Widodo kembali bicara tentang data.

Kali ini, Presiden menyebut tentang data dalam pidato pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Indonesia Tahun 2023, di Sentul International Convention Centre (SICC), Sentul, Jawa Barat, Selasa (17/01/2023).

Penyebutan data itu muncul saat Jokowi mengingatkan agar Indonesia harus tetap hati-hati dan waspada, karena tahun 2023 masih menjadi tahun ujian bagi ekonomi global.

“Semuanya harus hati-hati, harus bekerja keras semuanya mendeteksi informasi dan data yang ada di lapangan, sehingga jangan sampai kita keliru membuat kebijakan. Sekecil apa pun kebijakan itu harus berbasis pada data dan fakta di lapangan,” kata Jokowi.

Jokowi memang kerap menyebut pentingnya data dalam pidatonya di berbagai kesempatan. Dia bahkan pernah menyatakan data lebih berharga daripada minyak.

“Data merupakan new oil,” kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (17/1/2020).

Dia menyebut data yang akurat memiliki nilai yang sangat tinggi, penting dalam pembangunan.

Menurut Jokowi, data yang valid merupakan kunci utama kesuksesan pembangunan sebuah negara. Data yang akurat sangat penting untuk membuat keputusan yang tepat dan mengeksekusi program pemerintah secara tepat sasaran.

Oleh karena itu, pemerintah tak boleh merencanakan dan mengambil keputusan tanpa data. Apalagi jika keputusan penting diambil hanya berdasarkan perasaan.

“Jangan pakai feeling, bahaya. Bahaya sekali,” kata Jokowi.

Karena Jokowi bolak-balik menyebut data, saya lalu bertanya kepada ChatGpt perihal data.

Data itu apa?

Data adalah fakta, angka, atau informasi yang dapat dianalisis atau digunakan untuk tujuan tertentu. Data dapat berupa teks, gambar, suara, atau video, dan dapat diolah menjadi informasi yang berguna melalui proses analisis.

Data dapat digunakan dalam berbagai bidang, seperti bisnis, ilmu pengetahuan, atau pemerintahan, untuk membuat keputusan yang lebih baik atau untuk menemukan pola atau tren.

Mengapa data disebut sebagai the new oil?

Data dikatakan sebagai “the new oil” karena sifatnya yang sama seperti minyak bumi dalam hal komersialisasi dan pentingnya. Seperti minyak bumi, data dianggap sebagai sumber daya yang berharga yang dapat digali, diolah, dan dijual untuk menghasilkan uang.

Data juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena dapat digunakan dalam berbagai bidang, seperti pemasaran, manufaktur, dan jasa.

Data menjadi sangat penting dalam era digital saat ini, seperti minyak bumi dalam era industri. Data dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi, menemukan peluang baru, dan meningkatkan kualitas produk atau jasa. Data juga dapat digunakan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dan memberikan personalisasi yang lebih baik.

Sebagai contoh, perusahaan teknologi seperti Google, Facebook, dan Amazon yang mengumpulkan data pelanggan yang sangat besar dan menggunakannya untuk meningkatkan produk dan layanan mereka serta meningkatkan pendapatan dari iklan dan pemasaran.

Data juga digunakan oleh perusahaan-perusahaan lain dari segala bidang untuk meningkatkan efisiensi, meningkatkan kualitas produk atau jasa, dan meningkatkan keuntungan.

Secara umum, data dianggap sebagai “the new oil” karena sifatnya yang berharga, penting, dan dapat digali, diolah dan dijual untuk menghasilkan uang.

Data sangat penting dalam era digital saat ini, karena dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi, menemukan peluang baru, dan meningkatkan kualitas produk atau jasa.

Bagaimana memanfaatkan data untuk berbagai keperluan?

Ada beberapa cara untuk memanfaatkan data untuk berbagai keperluan, antara lain:

Analisis data: Data dapat dianalisis untuk mengekstrak informasi yang berguna dan menemukan pola atau tren. Beberapa teknik analisis data yang dapat digunakan meliputi statistika, data mining, dan analisis prediksi.

Visualisasi data: Data dapat ditampilkan dalam bentuk visual, seperti grafik atau diagram, untuk membuat informasi lebih mudah dipahami dan dianalisis.

Dashboard: Membuat dashboard yang menyediakan tampilan yang mudah dipahami dan memudahkan untuk melakukan monitoring dan pemantauan.

Sistem Pembelajaran Mesin (Machine Learning): Data dapat digunakan untuk melatih model pembelajaran mesin untuk menyelesaikan tugas seperti klasifikasi, prediksi, dan analisis.

Business Intelligence: Data digunakan untuk membuat keputusan bisnis yang lebih baik dengan membuat analisis, visualisasi dan laporan yang dapat digunakan oleh para pembuat keputusan dalam perusahaan.

Data warehousing: Data dapat dikumpulkan, diorganisir, dan disimpan dalam jumlah besar dalam sistem data warehousing untuk digunakan dalam analisis dan pengambilan keputusan di masa depan.

Big data: Data yang besar dapat digunakan untuk menemukan pola atau tren yang tidak dapat ditemukan dengan cara tradisional, seperti menggunakan teknologi big data seperti Hadoop, Spark, dan NoSQL.

Apa saja manfaat data dalam pengambilan keputusan?

Data dapat digunakan dalam pengambilan keputusan untuk memberikan dasar yang kuat dan objektif bagi keputusan yang diambil. Beberapa manfaat dari data dalam pengambilan keputusan antara lain:

Membantu dalam identifikasi masalah: Data dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah yang ada dan memberikan informasi yang diperlukan untuk menyelesaikannya.

Membuat analisis yang objektif: Data dapat digunakan untuk membuat analisis yang objektif dan menghilangkan bias yang mungkin ada dalam pengambilan keputusan.

Menyediakan dasar untuk pemantauan dan evaluasi: Data dapat digunakan untuk memantau dan mengevaluasi keputusan yang diambil, sehingga dapat diketahui apakah keputusan tersebut efektif atau tidak.

Membantu dalam perencanaan: Data dapat digunakan untuk membuat perencanaan yang lebih baik dengan memberikan informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan yang tepat.

Memudahkan komunikasi: Data dapat digunakan untuk menyajikan informasi yang jelas dan mudah dipahami sehingga dapat memudahkan komunikasi dan koordinasi antar pihak.

Membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik: Data dapat digunakan untuk memberikan dasar yang kuat dan obyektif bagi keputusan yang diambil sehingga dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik.

Apa saja yang harus diperhatikan agar data tidak disalahgunakan?

Untuk menghindari penyalahgunaan data, perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

Perlindungan data pribadi: Data pribadi harus dilindungi dengan baik dengan mengimplementasikan keamanan yang sesuai, seperti enkripsi, autentikasi, dan pengaturan akses.

Transparansi: Proses pengumpulan, pengolahan, dan penggunaan data harus transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.

Kepatuhan: Data harus diolah dan digunakan sesuai dengan peraturan yang berlaku, seperti peraturan privasi dan perlindungan data.

Educate employee and user: Memastikan karyawan dan pengguna data memahami hak-hak mereka dan bagaimana data mereka digunakan.

Regular Auditing: Melakukan audit secara berkala untuk memastikan bahwa data diperlakukan dengan benar dan sesuai dengan standar keamanan yang ditetapkan.

Ethics: Memastikan bahwa data digunakan dengan etis dan sesuai dengan norma-norma sosial yang diterima.

Reducing data collection: Mengurangi jumlah data yang dikumpulkan dan di-store, untuk mengurangi risiko data disalahgunakan.

Implementing data governance: Menerapkan tata kelola data yang baik untuk memastikan data diperlakukan dengan benar dan sesuai dengan standar keamanan yang ditetapkan.

Empowering the data subject: Memberikan hak-hak yang sesuai pada subjek data, seperti hak untuk mengetahui, hak untuk melindungi, hak untuk mendapatkan akses, dll.

Encourage data protection culture: Menanamkan budaya perlindungan data dalam organisasi agar semua pihak dalam organisasi memahami pentingnya perlindungan data dan bertanggung jawab untuk melindungi data.

Sampai di sini, sampean paham, Kisanak?

Tagged: data, Jokowi