Menghadapi individu yang obsesif
April 15, 2023 § Tinggalkan komentar
Seorang pria menghebohkan jagat maya pekan ini. Kehebohan terjadi gara-gara pria itu sudah berulang kali memicu keonaran di berbagai tempat, pernah ditangkap polisi, tapi selalu lepas lagi.
Ada warganet yang bahkan mencatat sedikitnya 17 ulah pria yang bikin jengkel itu.

Mengapa pria itu leluasa berbuat onar?Mengapa polisi terkesan kurang serius menangani? Apakah harus menunggu sampai viral dulu?
Saya tak tahu jawabannya. Yang jelas, polisi akhirnya memang kembali menangkap pria itu dan akan membawanya ke ahli jiwa. Warganet lega, media juga, karena dapat berita. 🤭
Dari berita di media massa dan media sosial saya mengetahui bahwa pria yang kerap berbuat onar itu diduga mengidap gangguan kejiwaan. Salah satu indikasinya dikisahkan oleh seorang dokter gigi di Twitter.
Obsesi? Apa itu?
Karena penasaran, saya lalu mengajak ChatGPT membahas tentang kasus pria itu.
Jelaskan tentang fenomena yang pria yang sangat terobsesi pada satu perempuan tertentu.
Fenomena di mana seorang pria sangat terobsesi pada satu perempuan tertentu dapat mengindikasikan adanya gangguan mental, terutama jika perilakunya mengganggu kehidupan sehari-hari dan hubungan sosialnya.
Beberapa kemungkinan gangguan mental yang dapat menyebabkan obsesi seperti ini termasuk:
Gangguan obsesif-kompulsif (OCD): OCD adalah gangguan kecemasan yang ditandai dengan pikiran obsesif dan tindakan kompulsif yang diulang-ulang.
Dalam kasus ini, pria tersebut dapat mengalami pikiran yang terus-menerus tentang perempuan tertentu dan mungkin melakukan tindakan yang diulang-ulang terkait dengan pemikiran itu, seperti memeriksa profil media sosial perempuan tersebut berkali-kali sehari atau mengikuti perempuan tersebut ke tempat-tempat yang sama.
Gangguan delusional: Gangguan delusional melibatkan kepercayaan yang salah atau tidak realistis yang kuat dan tidak dapat diubah meskipun bukti yang jelas menunjukkan sebaliknya.
Pria tersebut mungkin memiliki kepercayaan yang salah bahwa perempuan tertentu adalah pasangan hidup yang ideal atau bahwa mereka memiliki hubungan khusus yang tidak ada hubungannya dengan kenyataan.
Gangguan kepribadian: Beberapa jenis gangguan kepribadian, seperti gangguan kepribadian borderline atau narcissistic, dapat menyebabkan seseorang menjadi sangat terobsesi pada satu orang tertentu.
Orang yang memiliki gangguan kepribadian tersebut dapat merasa sangat bergantung pada orang yang mereka obsesi sehingga membuat mereka merasa sulit untuk melepaskan hubungan yang tidak sehat.
Jika seseorang mengalami obsesi yang mengganggu dalam kehidupan sehari-hari mereka, sangat penting untuk mencari bantuan dari seorang profesional kesehatan mental yang dapat membantu menentukan penyebab obsesi dan merancang rencana perawatan yang sesuai.
Apa yang harus dilakukan jika menemui pria seperti itu?
Jika seseorang mengalami atau mencurigai seseorang yang mengalami obsesi seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, langkah yang dapat dilakukan adalah:
Menyarankan kepada orang tersebut untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental, seperti psikolog atau psikiater.
Mendukung orang tersebut dengan mengajak mereka berbicara tentang masalah yang mereka hadapi dan memberikan dukungan emosional.
Memberikan informasi tentang sumber daya kesehatan mental, seperti layanan konseling online atau nomor hotline kesehatan mental yang dapat dihubungi.
Menjaga hubungan yang sehat dengan orang tersebut, namun juga membatasi batasan jika perilaku obsesif tersebut mengganggu kehidupan sehari-hari atau membuat Anda merasa tidak aman.
Seandainya perilaku orang tersebut mengarah pada tindakan kekerasan atau merugikan diri sendiri atau orang lain, segera hubungi layanan darurat seperti polisi atau ambulans.
Apa saran untuk individu yang menjadi objek obsesi seseorang?
Jangan merendahkan diri sendiri: Ingatlah bahwa obsesi seseorang pada Anda tidak memiliki hubungan dengan nilai Anda sebagai individu.
Tidak ada yang pantas untuk dihargai dengan cara seperti itu, dan Anda tidak memiliki tanggung jawab untuk memenuhi harapan atau keinginan seseorang yang tidak masuk akal.
Berbicara dengan orang-orang yang dapat dipercaya: Berbicaralah dengan orang-orang yang dapat dipercaya tentang situasi ini, seperti teman, keluarga, atau profesional kesehatan mental.
Berbicara dengan orang lain dapat membantu Anda memproses dan mengatasi perasaan Anda, serta memberi Anda perspektif dari luar.
Batasi kontak dengan orang tersebut: Jika perilaku obsesif seseorang membuat Anda merasa tidak aman atau mengganggu kehidupan sehari-hari Anda, batasi kontak dengan orang tersebut.
Jangan memberikan harapan palsu atau memberi mereka harapan agar obsesi mereka tetap hidup. Hal ini mungkin memperburuk situasi dan memberikan mereka kesempatan untuk memperluas obsesi mereka.
Pertimbangkan untuk melaporkan: Jika perilaku seseorang mencapai tingkat yang mengganggu atau bahkan membahayakan Anda, pertimbangkan untuk melaporkan ke pihak berwajib atau menghubungi ahli hukum.
Melaporkan perilaku yang tidak pantas dapat membantu Anda mendapatkan perlindungan dan mencegah perilaku tersebut berlanjut.
Jangan takut untuk meminta bantuan: Jangan takut untuk meminta bantuan dari profesional kesehatan mental atau sumber daya lainnya jika Anda merasa kesulitan mengatasi perasaan Anda atau situasi yang sedang dihadapi.
Ada banyak sumber daya kesehatan mental yang dapat membantu Anda mengatasi situasi ini dan membantu Anda merasa lebih aman dan nyaman.
Bagaimana seharusnya perempuan menghadapi pria yang obsesif?
Ada beberapa saran dalam menghadapi pria yang obsesif kepada seorang perempuan.
Jangan memberi harapan palsu: Jangan memberi harapan palsu atau membuat pernyataan yang mungkin memperkuat obsesi mereka. Sebaliknya, cobalah untuk berbicara dengan jujur tentang perasaan Anda dan batasan Anda dalam berinteraksi dengan mereka.
Batasi kontak: Jika perilaku seseorang membuat Anda tidak nyaman, batasi kontak dengan mereka. Jangan merespons pesan atau panggilan telepon mereka dan hindari berada dalam situasi yang dapat memicu perilaku obsesif mereka.
Jangan terbuka tentang kehidupan pribadi Anda: Jangan berbicara tentang kehidupan pribadi Anda, seperti rincian tentang kehidupan asmara, keluarga, atau pekerjaan. Informasi pribadi seperti itu dapat memberi mereka bahan untuk mengembangkan obsesi mereka.
Mintalah bantuan dari orang lain: Berbicaralah dengan teman atau keluarga tentang situasi ini. Mereka dapat memberi dukungan dan membantu Anda mengatasi situasi ini.
Cari bantuan dari profesional kesehatan mental: Jika situasinya terus berlanjut atau membuat Anda merasa terganggu secara emosional, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental. Mereka dapat membantu Anda memproses perasaan Anda dan memberikan strategi untuk mengatasi situasi ini.
Pertimbangkan untuk melaporkan: Jika perilaku seseorang mencapai tingkat yang mengganggu atau bahkan membahayakan Anda, pertimbangkan untuk melaporkan ke pihak berwajib atau menghubungi ahli hukum. Melaporkan perilaku yang tidak pantas dapat membantu Anda mendapatkan perlindungan dan mencegah perilaku tersebut berlanjut.
Bagaimana jika pria itu mengejar sampai ke rumah?
Jika pria tersebut mengejar sampai ke rumah, maka situasinya sudah mencapai tingkat yang sangat tidak aman dan mengancam. Di sinilah pentingnya untuk segera mengambil tindakan untuk melindungi diri sendiri.
Cari bantuan segera: Jika pria tersebut mengejar Anda sampai ke rumah, segera mintalah bantuan dari orang-orang di sekitar Anda, seperti tetangga atau orang yang berada di luar rumah Anda. Jangan masuk ke dalam rumah sendirian dan jangan berbicara dengan pria tersebut.
Hubungi pihak berwajib: Segera hubungi pihak berwajib atau polisi setempat dan laporkan situasi tersebut. Berikan informasi detail tentang apa yang terjadi dan jelaskan bahwa Anda merasa dalam bahaya.
Pertimbangkan untuk memasang sistem keamanan: Pertimbangkan untuk memasang sistem keamanan di rumah Anda, seperti kamera pengintai atau sistem alarm. Ini dapat membantu memonitor situasi dan memberikan perlindungan tambahan.
Tetap waspada dan hati-hati: Tetap waspada dan hati-hati saat berada di luar rumah atau dalam situasi yang mungkin memicu perilaku obsesif dari pria tersebut. Berbicaralah dengan orang-orang yang dapat dipercaya tentang situasi ini dan mintalah dukungan mereka.
Berbicara dengan profesional kesehatan mental: Jangan ragu untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental. Mereka dapat membantu Anda memproses perasaan Anda dan memberikan strategi untuk mengatasi situasi ini.
Selamat hari Sabtu, Kisanak!
Tinggalkan Balasan