Hati-hati memakai AI sebagai presenter televisi

Mei 8, 2023 § Tinggalkan komentar

Ada fenomena baru di industri televisi Indonesia. Bertepatan dengan Hari Kartini (21 April) 2023, TVOne memperkenalkan tiga presenter AI (artificial intelligence) sebagai pembawa acara berita.

Tiga presenter AI tersebut adalah Nadira, Sasha, dan Bhoomi. Nadhira mengenakan hijab dan memiliki kulit berwarna kecoklatan.

Sasya memiliki rambut hitam dengan panjang sebahu dan aksen berwarna coklat, dengan warna kulit lebih terang.

Bhoomi, presenter yang diperkenalkan pada hari Selasa, 25 April 2023, memiliki ciri khas rambut keriting, warna rambut hitam legam, dan kulit berwarna kecoklatan.

Dengan adanya ketiga presenter AI ini, TvOne menjadi stasiun televisi pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi AI dalam terobosan mereka.

Apa kekurangan dan kelebihan presenter AI? Adakah risikonya bagi masyarakat?

Saya berdiskusi dengan Mat Cepot mengenai pemanfaatan AI sebagai presenter televisi.

Menurut ChatGPT, ada kekurangan dan kelebihan penggunaan AI untuk menggantikan penyiar asli pada stasiun televisi.

Kelebihan:

Efisiensi dan produktivitas yang lebih tinggi: Dengan menggunakan AI untuk membacakan berita, stasiun televisi dapat menghemat waktu dan sumber daya manusia. Selain itu, AI dapat membaca berita secara terus-menerus tanpa memerlukan istirahat atau cuti, yang dapat meningkatkan produktivitas.

Konsistensi dan ketepatan yang lebih baik: AI dapat membaca berita dengan suara yang sama setiap saat, memberikan konsistensi yang tinggi dalam penyampaian berita. AI bahkan dapat membaca berita tanpa melakukan kesalahan pengucapan atau kesalahan baca yang mungkin dilakukan oleh manusia.

Skalabilitas dan aksesibilitas: Penggunaan AI untuk membacakan berita memungkinkan stasiun televisi untuk menyiarkan berita dalam bahasa yang berbeda dengan lebih mudah dan efisien, yang dapat meningkatkan aksesibilitas bagi audiens yang berbicara bahasa yang berbeda.

Kekurangan:

Hilangnya sentuhan manusia: Berita yang dibacakan oleh AI mungkin kurang memiliki sentuhan manusia dan kehangatan yang biasanya ditambahkan oleh penyiar asli. Hal ini dapat membuat pengalaman menonton menjadi kurang menarik bagi beberapa audiens.

Kurangnya kemampuan untuk menafsirkan situasi yang kompleks: Saat membaca berita tentang situasi yang kompleks atau kontroversial, AI mungkin tidak dapat menafsirkannya dengan benar atau memberikan analisis yang dibutuhkan seperti yang dapat dilakukan oleh manusia.

Masalah kepercayaan dan keaslian: Ada kemungkinan bahwa audiens mungkin meragukan keaslian berita yang dibacakan oleh AI atau bahkan mempertanyakan kepercayaannya terhadap stasiun televisi yang menggunakan AI untuk membacakan berita.

Penggunaan AI untuk membacakan berita pada stasiun televisi memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Teknologi ini masih dalam tahap pengembangan dan kemungkinan akan terus berkembang dan meningkatkan kelebihannya dan mengatasi kekurangannya di masa depan.

Apa potensi bahaya penggunaan penyiar AI bagi jurnalisme televisi?

Penggunaan penyiar AI pada jurnalisme televisi memiliki beberapa potensi bahaya, di antaranya:

Kurangnya keberpihakan: AI dapat membaca berita tanpa emosi dan bias, yang dapat menghasilkan pemberitaan yang terlalu netral dan tidak berpihak pada pihak tertentu. Dalam beberapa kasus, berita yang netral dapat menjadi kontraproduktif, terutama jika audiens mengharapkan keberpihakan pada isu-isu kontroversial.

Risiko kesalahan teknis: Meskipun AI memiliki kemampuan untuk membaca berita secara akurat, ada risiko kesalahan teknis yang dapat terjadi, seperti kesalahan dalam mengucapkan nama atau fakta yang salah, yang dapat menghasilkan pemberitaan yang tidak akurat dan merugikan.

Keterbatasan dalam interpretasi dan analisis: AI mungkin tidak dapat melakukan interpretasi dan analisis yang kompleks seperti manusia, yang dapat mengurangi kualitas dan kedalaman pemberitaan.

Masalah kepercayaan dan keaslian: Penggunaan penyiar AI dapat menimbulkan keraguan dalam benar atau tidaknya berita yang disampaikan. Terlebih lagi, teknologi AI bisa dimanipulasi, jika seseorang dengan niat buruk dapat memprogramnya untuk menyebarkan berita palsu dan merusak kepercayaan publik terhadap jurnalisme televisi.

Mengancam masa depan pekerjaan penyiar manusia: Penggunaan penyiar AI dapat mengancam keberlangsungan pekerjaan penyiar manusia, yang dapat berdampak pada pengangguran dan kesulitan kehidupan bagi mereka.

Jadi, penggunaan penyiar AI pada jurnalisme televisi memiliki potensi bahaya yang perlu diperhatikan dan diatasi, agar teknologi ini dapat digunakan dengan tepat dan memberikan manfaat bagi jurnalisme televisi dan masyarakat.

Apakah stasiun televisi perlu meneruskan pemakaian penyiar AI dalam jangka panjang?

Keputusan apakah stasiun televisi perlu meneruskan penggunaan penyiar AI dalam jangka panjang harus dipertimbangkan dengan hati-hati dan mempertimbangkan berbagai faktor, seperti:

Tujuan stasiun televisi: Jika stasiun televisi bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas, serta memberikan pemberitaan yang netral dan konsisten, maka penggunaan penyiar AI mungkin merupakan pilihan yang tepat.

Preferensi audiens: Preferensi audiens juga harus dipertimbangkan. Beberapa audiens mungkin lebih menyukai penyiar manusia yang memberikan sentuhan personal dan emosional dalam penyampaian berita, sementara yang lain lebih memilih penyiar AI yang memberikan pemberitaan tanpa bias.

Keamanan dan privasi: Stasiun televisi harus memastikan keamanan dan privasi dalam penggunaan teknologi AI, terutama dalam hal pengumpulan dan pengolahan data.

Keterampilan dan pengetahuan: Stasiun televisi harus mempertimbangkan keterampilan dan pengetahuan teknis yang dibutuhkan dalam penggunaan penyiar AI. Hal ini melibatkan pengelolaan sistem AI yang kompleks dan pemahaman terhadap pengaruh teknologi pada kualitas pemberitaan.

Dampak sosial dan ekonomi: Dampak sosial dan ekonomi dari penggunaan penyiar AI pada jangka panjang juga harus dipertimbangkan, seperti dampak pada keberlangsungan pekerjaan penyiar manusia dan efeknya pada masyarakat.

Keputusan apakah stasiun televisi perlu meneruskan penggunaan penyiar AI dalam jangka panjang bergantung pada tujuan stasiun televisi, preferensi audiens, keamanan dan privasi, keterampilan dan pengetahuan, serta dampak sosial dan ekonomi.

Stasiun televisi harus mempertimbangkan dengan hati-hati dan memastikan bahwa penggunaan penyiar AI memberikan manfaat yang seimbang bagi jurnalisme televisi dan masyarakat.

Bagaimana menurut sampeyan, Kisanak?

Iklan

Tagged: , ,

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

What’s this?

You are currently reading Hati-hati memakai AI sebagai presenter televisi at Ndoro Kakung.

meta

%d blogger menyukai ini: