Mendengar Pecas Ndahe
Juni 15, 2009 § 28 Komentar
Blog Boediono Mendengar resmi diluncurkan hari ini di Perpustakaan Nasional, Jakarta.
Sebelumnya, blog tersebut sudah diperkenalkan ke khalayak di Yogyakarta pada Sabtu, 13 Juni 2009. Sampean bisa membaca laporan mengenai acara di Yogyakarta itu di sini.
Boediono (dan timnya) bahkan juga aktif bercakap-cakap menggunakan Twitter. Apakah sampean tertarik mengikuti Twitter calon wakil presiden ini?
Obrolan Pecas Ndahe
Mei 27, 2009 § 80 Komentar
Boediono, calon wakil presiden yang sederhana dan santun itu, menjagokan Manchester United dalam laga final Piala Champions nanti malam. Sampean pegang siapa?
Pertama Jusuf Kalla. Lalu Prabowo Subianto. Dan tadi malam Boediono. Itulah daftar politikus yang pernah bertemu blogger dalam tiga bulan terakhir ini. Jusuf Kalla bertemu blogger di Cafe Pisa, Mahakam, Jakarta Selatan, pada 19 Maret 2009 lalu. Prabowo Subianto tatap muka dengan blogger di Restoran Amigos, Bellagio Mal, pada 31 Maret 2009. Nah, Boediono memilih warung angkringan Wetiga sebagai tempat ngobrol bersama blogger pada 26 Mei 2009.
Tuan rumah acara tadi malam adalah Komunitas Langsat yang memberi tajuk pertemuan itu “Obrolan Langsat, Boediono Menjawab.” Komunitas Langsat didirikan oleh para pengurus Politikana dan dagdigdug di Jalan Langsat I/3A, Jakarta Selatan.
Acara itu sengaja diberi label “Boediono Menjawab” karena memang untuk memberi kehormatan bagi calon wakil presiden yang akan mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono menuju kursi RI-1 menjawab isu-isu yang menerpa dirinya, seperti neoliberal, pasar bebas, privatisasi BUMN, dan sebagainya. « Read the rest of this entry »
Boediono Pecas Ndahe
Mei 16, 2009 § 93 Komentar
Penunjukkan Boediono sebagai calon wakil presiden yang akan mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono memicu kontroversi. Ia dianggap menganut paham neoliberal, antek asing, dan bertanggung jawab atas pengucuran dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia.
Benarkah Boediono pendukung neolib dan antek asing? Apakah dia bukan figur yang cocok menjadi pendamping pemimpin pemerintahan?
Saya ndak tahu. Tapi rasanya benar apa kata para ahli ekonomi dan orang-orang pintar yang berpendapat bahwa tantangan terbesar bagi Presiden Republik Indonesia mendatang — siapa pun dia — lebih banyak datang dari sektor ekonomi. Reformasi ekonomi masih jauh dari selesai. Angka kemiskinan masih cukup tinggi. Dampak krisis global akan terus berlanjut. Masalah tersebut harus mampu diselesaikan oleh semua kandidat yang ingin menjadi pemimpin pemerintahan.
Boediono, seorang teknokrat dan ekonom, dianggap Yudhoyono sebagai figur yang mempunyai kemampuan menjawab tantangan itu. Apa dasarnya? Doktor ekonomi bisnis lulusan Wharton School University of Pennsylvania, Amerika Serikat, itu sudah membuktikan kemampuannya di bidang moneter. « Read the rest of this entry »