Pengemis Pecas Ndahe

Agustus 26, 2009 § 61 Komentar

Majelis Ulama Indonesia mengeluarkan fatwa mengemis itu haram. Pemerintah Jakarta gencar merazia pengemis dan gelandangan di seluruh penjuru kota. Kenapa kemiskinan tak mati-mati?

pengemis cilik

“Malam seperti itu, hujan sering turun.”

Fred de Silva, editor dari Ceylon Daily News, memulai tulisannya.

Ia berjalan sejak tadi. Ada kabut tipis dalam gelap, tumbuh dari udara panas. Kulit terasa lekat. Tapi hujan telah menunjukkan janjinya, untuk datang. Kaki-kaki telah bergegas. Orang mencari tempat dan atap.

Di antara suara sandal itu ada sepasang kaki yang lain. Bukan lain karena telanjang dan tua, tapi karena ritmenya berbeda. Langkah itu mirip langkah seorang penari kavadi. Cekatan, bersemangat, meskipun yang empunya berambut putih meskipun seluruh tubuhnya jembel, meskipun ia seperti sendiri.

Mungkin itulah sebabnya lelaki pengemis tua itu menarik perhatian. “Itulah sebabnya aku sampai bisa melihatnya di dalam arus umat manusia yang bergerak,” tulis de Silva. Itulah sebabnya detail sang sosok menjadi jelas. Wajahnya adalah wajah tersiksa seorang penari kavadi — tersiksanya seorang kesurupan. « Read the rest of this entry »

Golput Pecas Ndahe

Desember 14, 2008 § 75 Komentar

Siapakah sebenarnya golongan putih alias golput itu? Anak kandung atau anak haram demokrasi

golput haram

Berita di Tempo Interaktif

Entah. Saya bukan bapak atau ibunya. Saya cuma merasa bahwa “memilih atau tak memilih” itu sebuah kebebasan. Ini soal kemerdekaan kita sebagai manusia yang hidup di negeri yang katanya demokratis. Apakah kemudian kemerdekaan ini harus diberi label halal atau haram?

Dalam rembang petang yang temaram, Paklik Isnogud mendengarkan pertanyaan saya itu seraya menatap langit yang muram. « Read the rest of this entry »

Where Am I?

You are currently browsing entries tagged with fatwa at Ndoro Kakung.