Abdul Hadi Jamal Pecas Ndahe

Maret 4, 2009 § 218 Komentar

Bagaimanapun pandainya seseorang menyembunyikan borok, Internet sanggup membongkarnya. Bau busuk yang disimpan rapat-rapat bakal tercium juga.

shout boxSaya mendapatkan pelajaran itu dari kasus Abdul Hadi Djamal. Anggota DPR RI Komisi Perhubungan ini ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi karena diduga menerima suap pada Senin malam lalu.

Dalam sekejap, blog pribadi anggota Partai Amanat Nasional ini mendadak kena imbas. Pengunjung ramai-ramai meninggalkan komentar bernada caci-maki dan hujatan di shout box. Aksi kecaman ini bahkan diberitakan di media-media daring seperti Tempo Interaktif.

Mungkin agar tak membuat citra Hadi Jamal kian tercoreng, admin/tim suksesnya segera bergerak. Mereka memblokade akses ke blog itu. Penutupan sementara blog itu berlangsung sekitar pukul 18.00 – 19 WIB. Dalam kurun waktu tersebut, pengakses hanya mendapatkan satu halaman bertuliskan, “Blog ini terbuka hanya untuk pembaca yang diundang saja.”

Mulai tadi pagi ini, blog itu sudah bisa diakses lagi. Tapi tampilan dan isinya berubah total.

Header blog yang semula bertuliskan “Ir Abdul Hadi Djamal MM, Anggota Komisi V DPR RI (Saat Ini Kembali Mencalonkan Diri Sebagai Anggota Legislatif Dari Partai Amanat Nasional (PAN) Di Daerah Pemilihan I Sulsel meliputi Kota Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, dan Selayar” telah berubah menjadi “Perjuangan Tidak Berakhir di Ujung Terali Besi Pak!!!” « Read the rest of this entry »

Iwan Pecas Ndahe

Juli 15, 2008 § 51 Komentar

Nurliswandi (Iwan) Piliang dilaporkan ke polisi oleh Alvin Lie, politikus Partai Amanat Nasional, gara-gara tulisan di Internet. Begitulah kabar yang saya baca kemarin di detikcom.

Tajuk Rakyat di Presstalk.Info

Tajuk Rakyat di Presstalk.Info

Gugatan itu berawal dari tulisan Iwan di Presstalk yang terbit pada 18 Juni 2008. Di situ tertulis antara lain:

PAN meminta uang Rp 2 triliun kepada Adaro, agar di DPR tidak dilakukan hak angket menghambat IPO Adaro. Bahkan Alvin Lie, anggota DPR dari PAN, datang ke kantor Adaro menemui Teddy P. Rahmat. Menurut sumber saya itu Alvin pun meminta uang mulai dari Rp 6 miliar, terakhir Rp 1 miliar untuk dirinya,. “Edwin yakin perusahannya sehat, solid, apalagi Dirjen Pajak sudah mengatakan tidak ada masalah pajak di Adaro,” tutur sumber ini. Edwin tidak mempedulikan “ancaman” hak angket DPR menolak IPO PT Adaro Energy Tbk.

Kalimat itulah yang membuat Alvin Lie berang karena merasa difitnah, dan melaporkan Iwan ke polisi kemarin. « Read the rest of this entry »

Where Am I?

You are currently browsing entries tagged with pan at Ndoro Kakung.