Tutup saja semua museum di negeri ini
Januari 24, 2023 § Tinggalkan komentar
Cerita hari ke-24.

Kapan terakhir ke museum? Saya terakhir ke Museum Nasional awal Januari 2023. Saya datang bukan untuk melihat dan mempelajari koleksi museum, melainkan untuk rapat di salah satu ruangan.
Mungkin agak menggelikan bagi sebagian orang. Rapat kok di museum? Tapi begitulah kenyataannya.
Nah, hari ini, 24 Januari 2023, saya mendengar bahwa berencana DPR menggelar rapat penyusunan RUU Permuseuman di DPR RI.
Saya jadi penasaran, apakah museum itu masih penting dan diperlukan masyarakat? Kalau tidak penting lagi, apakah semua museum itu sebaiknya ditutup saja?
tutup jangan?Anak Pecas Ndahe
November 9, 2015 § 48 Komentar
Bertanyalah pada 100 orang tua cara mengasuh anak. Saya berani bertaruh, sampeyan akan mendapatkan 100 jawaban berbeda-beda.

Ilustrasi parenting. Foto: Pixabay.com
Begitu juga seandainya sampeyan meminta nasihat tentang apa saja yang harus disiapkan untuk menyambut kedatangan si kecil. Terutama jika sampeyan adalah calon orang tua yang tengah menantikan kelahiran anak pertama. Niscaya sampeyan akan memperoleh jawaban yang beragam dan membingungkan. « Read the rest of this entry »
Drop-out Pecas Ndahe
Februari 6, 2009 § 47 Komentar
Seperti apakah wajah anak-anak Indonesia masa kini? Di sela-sela pendar-pendar gemerlap lampu-lampu neon pusat perbelanjaan, mal, dan deretan town square, di bawah gedung-gedung perkantoran dan apartemen jangkung yang menjilat langit, ada lebih dari 155 ribu anak yang berkeliaran di jalan. Sekitar 2,1 juta anak menjadi pekerja di bawah umur. Mereka drop-out dari sekolah dan menjadi sasaran empuk perdagangan anak.
Di Jakarta saja, data Dinas Pendidikan DKI Jakarta tahun 2008 menunjukkan jumlah anak drop out di tingkat SMA mencapai 1.253 orang. Jumlah anak putus sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan 3.188 orang. Di tingkat sekolah dasar, ada 571 pelajar yang putus sekolah. Di tingkat SMP, ada 1.947 pelajar.
Di Padang, Sumatera Barat, 7.682 siswa, mulai dari SD sampai SLTA, putus sekolah pada tahun ajaran 2007/2008. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga setempat menyatakan penyebab utama anak putus sekolah adalah buruknya situasi ekonomi. « Read the rest of this entry »
Sekolah Pecas Ndahe
Januari 29, 2009 § 79 Komentar
:: Untuk para orang tua yang sedang kerepotan mencarikan anak-anaknya bangku perguruan tinggi.
Syahdan, seorang anak bertanya kepada ibunya. “Sekolah itu apa sih, Bu? Mengapa aku harus bersekolah?”
Di pagi hari yang basah oleh hujan, sang Ibu tersenyum mendengar anaknya bertanya seperti itu. Ia menatap mata anaknya yang bening, seperti telaga di musim semi.
Sang Ibu lalu menjawab. “Dulu, konon, orang menyebut sekolah dari kata schole bahasa Yunani. Konon pula kata itu berarti semacam waktu senggang, kesempatan sang guru dan sang murid saling bertemu, memberi dan menerima. Kini, waktu senggang, saat untuk bermain justru semacam pengkhianatan terhadap sekolah.”
“Pengkhianatan? Apa maksudnya, Bu? Aku tak mengerti.” « Read the rest of this entry »
DikDoank Pecas Ndahe
Januari 27, 2009 § 79 Komentar
Lelaki itu memakai kaos jingga dan celana jins gombrong. Topi hitamnya menutupi rambutnya yang tipis dan pirang. Sebingkai kacamata bertangkai hitam ala Bono U2 nangkring di atas hidungnya.
Dengan bertelanjang kaki, lelaki itu berdiri di depan sekitar 40-an anak usia sekolah dasar, di tengah lapangan rumput nan menghijau. Matahari hampir roboh di barat.

KJD | anak-anak belajar di Komunitas Kreatifitas Kandank Jurank Doang
Sambil memegang mikrofon, lelaki itu meminta anak-anak yang duduk lesehan di atas rumput untuk mengeluarkan buku gambar.
“Siapa yang tahu ada berapa kitab yang kita kenal?” lelaki itu bertanya. “Ayo yang tahu maju ke depan.”
Seorang anak perempuan mengacungkan tangan, berdiri, lalu menuliskan jawaban di papan. “Benar atau salah anak-anak?” lelaki itu bertanya lagi dengan suara kencang. « Read the rest of this entry »