Suramnya agensi PR masa kini
April 23, 2024 § Tinggalkan komentar
Benarkah agensi PR doyan menyebar spam? Apakah mereka makin kekurangan sumber daya andal?

Pertanyaan itu mengganggu pikiran saya setelah membaca status seorang teman di beranda Facebook.
Teman saya itu, kreator konten dan wartawan, mengeluhkan kinerja agensi PR tanpa menyebut nama perusahaan yang dimaksud.
Klik untuk membaca lanjutannyaWartawan goodie bag
April 19, 2024 § Tinggalkan komentar
Wartawan dan pekerja Humas/PR sesungguhnya dua mitra yang saling membutuhkan. Tapi mengapa kerap terjadi gesekan?

Pertanyaan itu menggoda saya setelah membaca status seorang teman yang kebetulan muncul di beranda Facebook.
Ia menulis, “Rajin kirim press release. Namun, tak pernah mengundang ke acara launching. Apakah visi dan misinya?”
« Read the rest of this entry »Calo Pecas Ndahe
Agustus 7, 2009 § 89 Komentar
Lama-lama, narablog itu mirip calo. Bisa dimintai tolong membuat acara ini dan itu. Eh diundang ikut lelang pula. Doh!
Begitulah yang saya rasakan dan alami beberapa hari belakangan ini. Tentu saja perasaan itu tak datang dari ruang hampa. Cerita dimulai ketika beberapa hari yang lalu saya terbang ke Bangkok, Thailand, untuk suatu urusan dinas. Halah, dinas! Pokoknya bukan acara piknik begitulah.
Urusan itu saya bereskan dalam sekejap, nyaris tanpa gangguan apa pun. Kecuali saat saya sedang makan siang. Mendadak telepon genggam saya menjerit nyaring. Krang-kring-krang-kriiiiiiing … !
Saya lihat nomor identitasnya tak keluar. Berarti panggilan internasional. Mungkin dari Jakarta, begitu saya membatin. Karena merasa panggilan itu mungkin penting dan mendesak, saya pun menerimanya.
Setelah berbasa-basi membuka percakapan, si penelepon memperkenalkan diri. “Mas, ini saya Miss Riwil dari maskapai penerbangan internasional Kalong Lupa Makan Airlines. Perusahaan saya mau membuat lomba penulisan blog. Boleh minta tolong nggak?”
Dalam hati saya mengeluh. Again? Tapi demi menyenangkan hati perempuan yang menelepon itu, mulut saya pun berkata lain. “Eh, boleh dong. Apa yang bisa saya bantu?”
“Banyak, Mas. Bagaimana kalau besok kita meeting saja untuk membicarakan masalah ini?”
“Di mana?”
“Di Plasa Senayan, Mas.” « Read the rest of this entry »