Calo Pecas Ndahe
Agustus 7, 2009 § 89 Komentar
Lama-lama, narablog itu mirip calo. Bisa dimintai tolong membuat acara ini dan itu. Eh diundang ikut lelang pula. Doh!
Begitulah yang saya rasakan dan alami beberapa hari belakangan ini. Tentu saja perasaan itu tak datang dari ruang hampa. Cerita dimulai ketika beberapa hari yang lalu saya terbang ke Bangkok, Thailand, untuk suatu urusan dinas. Halah, dinas! Pokoknya bukan acara piknik begitulah.
Urusan itu saya bereskan dalam sekejap, nyaris tanpa gangguan apa pun. Kecuali saat saya sedang makan siang. Mendadak telepon genggam saya menjerit nyaring. Krang-kring-krang-kriiiiiiing … !
Saya lihat nomor identitasnya tak keluar. Berarti panggilan internasional. Mungkin dari Jakarta, begitu saya membatin. Karena merasa panggilan itu mungkin penting dan mendesak, saya pun menerimanya.
Setelah berbasa-basi membuka percakapan, si penelepon memperkenalkan diri. “Mas, ini saya Miss Riwil dari maskapai penerbangan internasional Kalong Lupa Makan Airlines. Perusahaan saya mau membuat lomba penulisan blog. Boleh minta tolong nggak?”
Dalam hati saya mengeluh. Again? Tapi demi menyenangkan hati perempuan yang menelepon itu, mulut saya pun berkata lain. “Eh, boleh dong. Apa yang bisa saya bantu?”
“Banyak, Mas. Bagaimana kalau besok kita meeting saja untuk membicarakan masalah ini?”
“Di mana?”
“Di Plasa Senayan, Mas.”
“Halah. Jakarta? Wah, maaf. Kalau besok, saya nggak bisa. Saya masih di Bangkok sampai pekan depan.”
“Bisa diwakilkan nggak?”
“Waduh, saya ndak punya wakil tuh.”
“Errr … maksudnya saya, bisakah Mas mencari pengganti begitu?”
“Dari kalangan blogger?”
“Lah iya to, Mas. Teman Mas kan, banyak.”
“Tapi mereka belum tentu mau.”
“Kenapa? Katanya blogger senior ….”
“Maksudnya sudah tua begitu? Apa hubungannya?”
“Sebagai senior kan, Mas bisa meminta mereka untuk mewakili….”
Sampai di situ saya mendadak merasa seperti dibenturkan ke tembok batu. Kepala saya dibikin pusing sembilan keliling. Oalah … rupanya narablog itu dianggap orang-orang yang bekerja di sebuah kantor yang sama. Jika ada satu narablog berhalangan, blogger lain siap menggantikan tanpa banyak cing-cong.
Terus terang saya tak tahu dari mana datangnya kesalahpahaman itu. Tapi kesemrawutan pengertian ini tentu saja perlu diluruskan. Meski ada yang kebetulan bekerja di perusahaan yang sama, narablog itu bukan sekumpulan orang yang mencari nafkah di kantor yang sama. Mereka juga belum tentu saling mengenal, apalagi bersedia dimintai tolong untuk mengerjakan sesuatu yang bukan urusannya.
Jadi kalau misalnya saya diminta datang untuk berdiskusi tentang etika blog dan kebetulan berhalangan, saya tak bisa seenaknya meminta blogger lain untuk datang untuk mewakili. Mereka belum tentu tahu soal itu dan mau datang. Kalangan blogger tak diikat oleh rantai komando atau hubungan atasan dan bawahan.
Ada contoh lain tentang kesalahanpahaman semacam itu. Kejadiannya baru saja saya alami sendiri. Syahdan saya mendapat kiriman email dari seseorang yang mengaku karyawan sebuah operator telepon selular terkemuka. Isinya singkat, padat, tapi membingungkan — minimal buat saya. Begini petikan bagian akhir pembukaan email itu.
…. “dengan ini mengundang Mas untuk mengikuti proses bidding pembuatan corporate blog perusahaan kami.”
Proses bidding? Lelang? Saya kaget. Pengirim email ini pasti mengira bahwa saya adalah semacam perusahaan rekanan atau mitra bisnis. Saya dianggap mau datang kalau ada undangan lelang.
“Mungkin juga sampean dikira calo Mas, ha-ha-ha ….,” kata seorang kawan sambil ngakak. “Calo proyek, kekekekek….”
Semprul! Wedhus! Saya misuh-misuh sendiri.
Memang di Indonesia ini ada orang-orang yang menjadikan dirinya sebagai narablog profesional. Maksudnya, orang yang berprofesi sebagai blogger. Mereka memang mencari nafkah dengan dan melalui blog. Tapi sebagian besar narablog bukan profesional. Amatir. Sekadar hobi. Mereka memakai blog sebagai media mengungkapkan ekspresi pribadi. Aktivitas mereka tak komersial. Jadi kalau ditawari ikut lelang seperti saya, mereka pasti malah akan pecas ndahe alias pusing kepala.
Saya jadi mikir, orang-orang itu selama ini memangnya ke mana saja sih? Apa mereka belum sempat belajar sedikit tentang blog dan narablog? Memangnya saya ini calo atau maclaren alias makelar? Doh! Ampun deh.
>> Selamat hari Jumat, Ki Sanak. Apakah sampean juga sudah mulai merasa seperti calo?
Hahaha…
Mungkin dikiranya narablog berkantor di wetiga mas. Dan njenengan direkturnya…
Wkwkwkwk…
haha, iya kali 😀
Hahaha. Kayaknya itu resiko yg harus ‘diderita’ sampean-sampean yg jadi narablog. Disalahmengertihi.
Selamat hari Jumat juga (seneng, karena besok Sabtu) 🙂
selain itu, siap2 bakal nongol di tipi masuk gosip infotainment ndoro,
maklum seleblog 😛
.
selamat hari jumat,ndoro. blm merasa jd calo..blm ada yg mendaulat 😀
semoga tulisan ini terbaca orang2 itu ya ndor, sehingga menjadi pencerahan 🙂
wah kenapa nggak disikat tho, Ndoro?
Saya calo? Ndak saya bukan calo…
wah.. ndoro jadi seleb..
*siap2 dikejar infotemen ya ndoro.. 😀
makin laris aja nih ndoro, mantaf gan.
Haloo….Ndoro? Bisa saya dicarikan blogger yang ahli ledeng? Kran kamar mandi kantor saya macet je!
wakakakakakakakakak… om… aku juga pesen dunk… rumah yang ada di blog A, kekna viewnya lebih bagus dariapda yg di blog C dan D (ups salah… harusnya pesennya pas hari minggu pagi pan banyak acara properti itu ya??) hihihihihihi
sing sabar om, bagian dari misi mulia blogger dan jurnalis termasuk meluruskan yang selama ini orang mikir udah lurus padahal bengkok sebengkok-bengkoknya lhooo 😀
happy friday!
saya tertarik sama maskapai penerbangan internasional itu ndoro ?? yang tadi ndoro sebutkan, yang kalong-kalong apa gitu…..
Wah Selamat Hari Jum ‘at saja ndoro, ngga usah dipikir pusing dan mudah mudah mereka baca posting ini 🙂
[…] Calo Pecas Ndahe Lama-lama, narablog itu mirip calo. Bisa dimintai tolong membuat acara ini dan itu. Eh diundang ikut lelang pula. Doh! Begitulah yang saya rasakan dan alami beberapa hari belakangan ini. Tentu saja perasaan itu tak datang dari ruang hampa. Cerita dimulai ketika beberapa hari yang lalu saya terbang ke Bangkok, Thailand, untuk suatu urusan dinas. Halah, dinas! […] AKPC_IDS += "5529,";Popularity: unranked [?] Bagikan dengan teman: […]
Mbok perusahaan yg ngundang bidding itu, diforward ke saya, ndoro..:))
ceritanya belum tuntas,
akhirnya siapa yg ndoro tunjuk buat mewakili sampeyan ?
itu bukan calo mungkin, tapi sampeyan dianggap direkturnya para blogger, suatu kehormatan malah 🙂
ndoro ada tiket pertunjukan nganggur gag?*ngelap terongs*
hihihi , terlalu eksis sih 😀
asal gak dipake buat alat kampanye aja ndor….
wah, setelah ini pasti ada yg nelpon minta tolong dicariin pembantu.. 😀
resiko jadi selebritus ndor…
Short cut.. Males untuk cari informasi or riset kecil2an. Jadinya kontak ndoro.. 😉
perlu sekretaris? 😛
wah keren tuh, mau dong.. *mupeng
Kalau narablog jadi calo, pasti pertanyaan selanjutnya, “gua dapet berapa?” :))
Jadi inget pertanyaan waktu sampeyan manggung tempo hari di Shangrilla 🙂
Wah… Resiko jadi blogger kondang ndoro…. banyak yang mau manfaatin kepopuleran ndoro kakung…. 🙂
hehehe jangankan orang umum/awam, lha orang kantor sampeyan aja ada kesulitan dikit tanya sampeyan yang dianggap blogger ensiklopedia 😉
Mungkin image blogger sebagai “orang bayaran” sudah terlalu meluas.
Efek samping dari menyebarnya deman “dapat duit dari blog”.
ndoro seleb..
pesen oseng2 nicholas saputra 1 ya…sing puedesshh… 😀
pantes banyak blogger baru yang cuma taunya kalo blog itu tempat nyari duit 😐
Risiko menjadi selebritis mbah ndoro 🙂
Bukannya para blogger senior punya kantor? Di Wetiga?….hehehe….
Saya bukan calo lho ndoro…
aturan ndoro nelpon saya aja, saya mau koko jadi wakil gadungan…. hehe….
eh ndoro ki ngeles ajah …pasti situ bisa cariin khan gantinya *wink wink*
wah ada enaknya juga ada gak enaknya jadi narablog ya. 😀
wah jangan bicara calo, kedengarannya gak enak.
Hewh? Jangan2 yg nilpun itu malah Calonya… Sugeng dinten Jum’at Ndoro!
Ya namanya juga usaha mas. Siapa tahu mas bisa menjalankannya. Mungkin dia sudah bingung mau cari siapa gitu.
Sekali-kali mbok dicoba mas tawaran seperti itu, siapa tahu ini jalan yang diberikan oleh Tuhan kepada mas untuk lebih moncer lagi.
Salam hangat dari Surabaya
wakakakkakakkak, salahe terkenal pakde 😆
tragis ya, sampai sekarang masih banyak orang yang nggak tau apa itu blog dan narablog 😀
walah hebat ditawarin sampai segitunya.. terima ja bos, kan bisa tambah2in income wakakak 😀
huahahahahaa…memang susah jadi orang kondang om
ngartis getohhhh he he…
saiah juga hanya sekedar hobi kok om
selamat menjelang weekend ^_^
Selamat, Ndoro! Selamat juga buat para Blogger berarti artinya Blogger dimata orang-orang ada yang menganggap sebagai profesi. Atau malah ada yang nganggap artis. He…. He….Padahal…………
Kalau saya pasti saya terima, asal hitung2annya jelas,hehe..
Lapangkan dada aja Ndoro,,ojo dimasukin dihati…Ntar sakit hati…..Posting teranayar me “Heboh….Warnet Jadi Ajang Pesta Ganja “
“Semprul! Wedhus!” Saya misuh-misuh sendiri.
“Saiki awakmu gelem tah ora Dhes ?”
jiakakkakakak..!
saya juga pernah sekali ndor…!
malah di undang tender ndoro…
padal saya gak ngerti urusan dan masalah yang mau di tenderin….
Kok kanglurik rada bingung ya maksudnya??? 😀
maklum otak lemot neh…
Jadi orang terkenal di dunia internet ada susah senangnya ndoro…
bikin PT Ndoro Kakung Tbk. Wakakakak 🙂 Selamat ber-Thailand-ria, Ndoro.
bingung mo respon apa neeh *weleehhh etika respon ntar ada ga yahhhh* (lmao)
…Kalangan blogger tak diikat oleh rantai komando atau hubungan atasan dan bawahan…
setuju banget Ndoro
hoho.. mereka para profesional jakarta kan ndor? duh bagaimana dengan orang-orang papua dengan blog, blogger? 😦
Efek sampingan jadi blogger ternama gitu tuh ndoro… Tapi memang kadang rezeki datengnya sekonyong-konyong kok.. 🙂
Soal etika terhadap blogger, kayaknya harus ada yang nulis bukunya dulu deh..
Gokil ih, Ndorokakung..Uedyaan tenaaaaaan..ehehehehe
Aku cuman tertarik pada tawaran bidding aja. Bikin aja tagline nya “PECAS NDAHE GSM YANG BINGUNG” 😆 .
hee..hee… hee…mungkin mereka yg interest dg panjenengan karena faktor muka maclaren yg dominan pada diri ndoro ???? inggih too..
mg mg mereka tau
ternyata blogger dianggap serba bisa, bisa mbantu apa saja, termasuk maklaren kuwi !! ha..ha..ha..
Hehehe.. Selamat ber pusing2 ria..
Ternyata masih juga ada orang yang mengerti tentang narablog ya ndoro…
Ternyata masih ada orang yang belum mengerti tentang narablog ya ndoro..
hahahaha (gaya mbah Surip) sudah lama ndak ngguyu di sini….prihatin, operator selular mana ya, kok silul gitu?
wah, ternyata banyak likunya juga ya jadi seorang blogger sejati.. saya aja baru mudeng nih…
wah saya mah baru tau tuh bisa diwakilkan juga, btw mumpung sudah nyampe dibangkok tinggalin jejak aja dulu mas. salam gitu.
Sorry, ndoro kakehan cangkem…makanya banyak yang mengira calo he he he (bcanda…)
Mungkin saja menurut si penelpon dari Kalong Lupa Makan Airlines itu, jika Ndoro tidak bisa menghadiri undangannya bisa diwakilkan ke Blogger Senior lainnya. Mungkin Tika, Bang Enda atau siapa lah.
Toh, si Mbak tadi tidak mengatakan…. “kenapa? katanya Kepala Blogger…?”….. karena jika seperti ini bentuk pertanyaannya, maka jawabannya mungkin seorang wakil yang secara struktural dalam organisasi…
si Mbak tadi menanyakan… “Kenapa? katanya Blogger Senior…”
…………………
Wahhh tampaknya parah ya… umm tapi kalo diliat dari sisi bisnis sebenarnya oke juga kalau nanti ndoro ngak kerja jadi jurnalis koran lagi 😀
after all, aku … penah suruh ngajar ibu2 pejabat… tapi saat ini sedang dipikirkan.. kok ada ya ngeblog minta diajarin ? apa yang mau di ajarkan … pecas ndahe saya
Hehehehe…
Wajar Ndoro Resiko orang tenar , ya kya gtu !
Bgusnya ndoro blum smpe d gosipin d infotainment tv, bsa tmbh mumet ndoro !
wahahaha…sabr yah,,ndoro
gak..gak.gak.susahna hidup di Tanah Air
Selamat malam ndoro,
Nyimpang dikit, saya hanya mau ceritanya kalau buku ndoro laris manis di baca siswa di perpustakaan sekolah kami.
Salam kenal.
Perkara diundang atau tidak diundang, mudah-mudahan ndoro tetap berkarya demi kemajuan blogger di Indonesia
Sugeng ndalu nderek langkung ndoro,…
itu ‘akibatnya’ jadi orang terkenal ndor
tukeran yuk!hehehe
salah satu pertanda jaman kali hihihihihihihihi
kok kayak baca cerita para seleb (bukan blogger). begitu ingin terkenal tapi pas dikenal malah kelimpungan.
katanya sih ini resiko public figure, katanya loh ya. aku mah gak pernah tahu rasanya sih.
Saya mah selamanya tetep masang badge blogger amatir. Nguik!
wakakakakakakak, perusahaan penerbangan itu kalo disingkat bisa jadi KLM Airlines ^o^ *devilish laughter*
setrum hanny 😛
aww, tinggiin lagi dong tegangannya 😀
Wew.. Calo blog??
Kantornya dimana Juragan Ndoro??hehehe..
Komisarisnya lagi pergi ke Bangkok toh..hehe..
Salam AnakBangsa..
Salam Perubahan..
http://celotehanakbangsa.wordpress.com/2009/08/09/dialog-terakhir-inilah-dialog-terakhir-antara-densus-88-dengan-noerdin-m-top-densus-88-dengan-noerdin-m-top/
justeru ini peluang mas untuk bisa membuka lowongan kerja baru, itung-itung membantu pemerintah berantas kemiskinan dengan cara yaitu tadi jadi narablog panggilan …he..he..he….
Weleh saenake dewek gitu ya?
Hehehehe
Mungkin merasa diri penting…
BWAKAKAKAKAKAK….!!!
akhirnya suara hati sayah ada yang mewakili..
Wah-wah itulah ndorokakung perlu disosialisasikan kamus blogger Indonesia…biar tdk pada salah kaprah..persepsi tentang blogger tadi…atau perlu dibikin lembaga non profit sertifikasi blogger Indonesia..heheh..(include sertifikat panitia lelang, even organizer, perwalian/permaclaren dll)….hehehhe ;))…salam kenal dari newbie blogger..:)
hehehehehe… lucu banget :))
musti nyari wakil ketua kelas mulai sekarang hehehe
Ini pertanda bahwa blogger semakin diakui keberadaannya sehingga banyak yang mengira bahwa blogger bisa dipesan untuk memberikan pelayanan. Sepanjang blogger melakukan atas nama & tanggung jawab pribadi sendiri tidak apa.
Lain halnya kalau blogger mengatas namakan blogger lainnya yang tidak terkait.
Ini Peluang untuk lowongan baru sobat !!