Menanti Pecas Ndahe
Desember 10, 2007 § 17 Komentar
Kepada bayangan senja yang bersembunyi di balik cahaya. Yang bersahaja seperti nyanyi. Terima kasihku kepadamu yang telah menanti …
dalam pekatnya selimut malam
dalam dekapan angin yang berhembus hangat
bersama para bidadari yang menari di balik rerimbunan bintang
dalam belitan beban yang menindih pundakmu yang kian kuyu
bersama matahari yang meletek setiap pagi
di tengah pikuknya kehidupan yang membiru
di pinggir jalanan yang terus berlari tanpa henti …
Aku tahu, sungguh bukan pilihan yang mudah menanti seseorang yang bahkan tak pernah kau kenangkan dalam mimpi. Aku mengerti. « Read the rest of this entry »