Etiskah media menulis surat imajiner?
Februari 22, 2024 § 2 Komentar
Sebuah majalah berita menulis opini dengan gaya penulisan surat imajiner. Surat tersebut memicu kontroversi.
Bagaimana kita sebaiknya melihat kasus ini?
« Read the rest of this entry »Pesantren Pecas Ndahe
Agustus 11, 2009 § 78 Komentar
Man jadda wajada. Siapa yang bersungguh-sungguh akan sukses.
Seperti apakah sosok lulusan pesantren? Apakah mereka dikenal sebagai sosok yang lembut? Alim? Keras? Radikal?
Konon ada empat tipe alumni pesantren. Yaitu, yang semangat wiraswastanya menonjol, punya semangat berdakwah yang lumayan, tapi tipis semangatnya untuk jadi pegawai (25%). Tipe ini banyak dihasilkan oleh pesantren Tebuireng.
Lalu, tipe para alumni yang bersemangat dakwah tinggi, minat untuk jadi pegawai lumayan, dan tipis niatnya menjadi wiraswasta tercatat lebih dari 31%. Sebagian besar mereka ini berasal dari pesantren-pesantren di Jawa Barat.
Ada pula tipe yang semangat dakwahnya tinggi, dan semangat menjadi wiraswasta sama besar dengan minat jadi pegawai (8%). Mereka kebanyakan keluaran pesantren di Jawa Tengah, antara lain Krapyak, Lasem Kebarongan.
Terakhir adalah tipe alumni yang semangat jadi pegawainya tinggi, punya minat lumayan untuk berdakwah, tapi tipis semangat wiraswastanya (31,8%). Mereka ini kebanyakan datang dari Pondok Gontor di Ponorogo, Jawa Timur.
Empat tipe itu tak datang dari langit melainkan hasil penelitian Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) lebih dari sepuluh tahun yang lalu. « Read the rest of this entry »
Sengketa Pecas Ndahe
November 18, 2008 § 58 Komentar
Inilah judul-judul berita yang menyeramkan hari ini dari beberapa situs berita daring. Tentu saja judul-judul itu sesuai selera dan sudut pandang pembuatnya.
Nah, judul yang ini lumayan adem.
Dan, setelah membaca berita-berita itu, saya merasa seperti mengalami deja vu. Been there, done that.
Semoga kasus ini tak perlu menjadi sengkarut berkepanjangan karena seperti yang dikatakan oleh anggota Dewan Pers Abdullah Alamudin, “Mahkamah Agung pernah mengeluarkan keputusan dalam kasus Tempo dengan Tomy Winata. Waktu itu, Ketua MA mengatakan, kalau ada perselisihan antara media dan masyarakat, hendaknya didahulukan UU Pers.”
Akankah sejarah berulang? Entah. Kalau Dewi Lestari sih, bilangnya, “Malaikat juga tahu, siapa yang jadi juaranya …” 😀
Face/Off Pecas Ndahe
Agustus 17, 2008 § 41 Komentar
Dia sudah salin rupa hari ini. Lebih segar. Clear and clean.
Silakan kasih komentar, kritik, dan saran.
>> Selamat hari Ahad, Ki Sanak. Apakah hari ini sampean ikut lomba 17 Agustusan?
Lowongan Pecas Ndahe
Juli 12, 2008 § 42 Komentar
Singkat saja. Dibutuhkan staf redaksi untuk Tempo Interaktif. Adapun syaratnya cuma satu: pria/wanita yang memiliki pengalaman kewartawanan minimal 2 (dua) tahun, diutamakan mereka yang pernah bekerja di penerbitan daring (online).
Syarat lainnya? Ndak ada. Peminat serius silakan kirim lamaran dan CV ke email saya. Klik saja tombol Contact Me di side bar.
Lowongan ini hanya berlaku sampai akhir Juli 2008.