Payung Pecas Ndahe

Februari 3, 2007 § 24 Komentar

Mari kita bicara soal payung — mumpung lagi musim hujan. Orang bilang sedia payung sebelum hujan. Apa kata teman-teman saya tentang payung yang kehadirannya semakin dibutuhkan di musim hujan ini?

Tentu saja lain-lain, tergantung selera dan cara mereka memandang persoalan hidup yang tergambar lewat blog mereka masing-masing. Halah.

Sampean pengen tahu apa hubungan payung dan teman-teman saya? Inilah “Top 10 Payung Teman-teman” menurut tafsir saya. Bahwa tafsir saya ndak sesuai dengan tafsir mereka, itu urusan mereka, bukan urusan saya (mengutip pendapat paman yang terkenal itu). Hahaha …

Seluruh gambar di bawah ini merupakan hasil rekayasa bebas dari gambar-gambar yang diambil di sini.

1. Sir Mbilung Mac Ndobos yang tinggal di daerah Bogor itu, misalnya, pasti akan mengirimkan pesan ini kepada teman-temannya yang akan mampir ke rumahnya. Maklum, Bogor kota hujan bukan?

2. Ini payung Paman Tyo yang mengaku ngeblog dengan angin-anginan.

3. Payung Herman Saksono yang katanya memiliki patternless thoughts, pointless wisdom itu berguna buat membantunya mengarungi jalan yang berliku.

4. Karena sering zumux, Moes Joem ndak suka pakai payung. Payung itu lebih baik dilipat dan disimpan saja. Dasar nyentrik.

5. Payung Hedi yang bikin blog sekadarnya itu ternyata juga ala kadarnya. Kekecilan ya biarin. Namanya juga sekadar payung.

6. Buat Venus, payung itu bisa jadi tempat untuk bersembunyi, sekaligus alat untuk nge-date. Ihik!

7. Kalau buat Blanthik Ayu, payung itu ndak penting. Seperti gaya bicaranya, yang penting waton blak-blakan. Halah.

8. Miss Narcis Kacang Buncis Empretz lebih suka kirik ketimbang bawa payung. Makanya, setiap kali jalan-jalan, dia ndak pakai tanpa payung, tapi nyeret kirik. Padahal Pantai Kuta itu panasnya pol.

9. Seperti namanya, Bebex selalu memayungi bebek peliharaannya ke mana-mana. Wek, wek, wek …

10. Buat Tika, payung itu yang penting bukan fungsinya, tapi filosofinya. Biar tampak bolong-bolong, yang penting terasa memayungi pikirannya yang chaotic banget.

Sampean punya berapa persediaan payung di rumah, Ki Sanak?

§ 24 Responses to Payung Pecas Ndahe

  • balak6 berkata:

    ada udang dibalik payung…
    ini sih.. Top Ten Seleb Blog versi Ndoro Kakung…

    udang ya di balik karung to, mas … 😀

  • i wonder. payungnya ndoro kayak apa ya? atau kalo ndoro lewat, ujan ndak berani turun? so no payung-payungan?

    payungku ndak sembarangan. semacam pusaka geetu deh. nama payungnya Ki Jembar Kalangane … 🙂

  • Hedi berkata:

    Gambarnya boleh tak unduh ke blogku ya. Harus boleh, kalau sampeyan ga seneng, itu urusan sampeyan bukan saya hehehe.

    *URL-e salah, Ndoro :(*

    dah dibenerin, hed. sori 🙂

  • -tikabanget- berkata:

    wooeeeeiii….
    lha kok payung buwat sayah boloonggg…..
    basahh noohhh…

    hihihi…

    makasih payungnya, pakdhee.. ^_^

    lah kamu kan suka yang basyah-basyah 😀

  • venus berkata:

    wakakaka…fitnah lingkaran blogger nih, mas? wah jadi seleb juga saya lama2 😀

    aku njaluk gambar payunge nggo bahan postingan. btw, kemaren tak sms kok gak mbales? kirain hanyut, hahaha…tangerang tenggelam, bukan?

    kemarin aku dah coba mbales tapi mental mulu, jaringan telkomsel jebol. nyerah deh 😀

  • venus berkata:

    hiahahaha…ngekek liat gambar blantik ayu. cocok, tenan 😀

    piss, en..hihihi…

    tafsirku berarti pas to .. 😀

  • Herman Saksono berkata:

    Gambarku kok gitu pakde? Itu jelas patterned, genah jalannya berbentuk pattern sinusoidal begitu. Waaa ini pasti sindiran! 😀

    tafsir, mon. tafsir .. 😀

  • bebex berkata:

    woooo,,,
    mukanya bebex cilik pisan seh ndoro.. 😉
    eh tapi gpp dink, agak kurusan jadinya…haha!!

    pliaraanya bebex tuh kucing ndoro,
    koleksinya bebex baru bebeeeeek…

    ah, tapi ini kan cuma tafsirannya ndorokung.
    tapi kalo menurut tafsir saiiah ga gt ndoro…bex berpayung untuk mencari untung…kyaaaaa…!!!

    tapi so whatlah dengan tafsiran saiia, toh itu bukan urusan saiia, tapi urusannya mereka (ikutan ngutip pendapat paman yang terkenal itu) hahaha..
    lah koq jadi malah aneh!! 😀

    kamu kan memang bebex yang aneh … 😛

  • paman tyo berkata:

    Sodara-sodara. Kalo mau tahu payungnya Ndoro Bedhes Kakung, ini lho: bergagang panjang, khas priyayi, tapi cuma rangkanya doang, tanpa kertas payung. Katanya aliran minimalis, sekaligus mengeksplorasi keindahan konstruksi.

    wakakakak … nesyu … 😀

  • payung isis berkata:

    wakakakakaaaaaakkkk … sopongiro seorang ndoro jebule koleksi payung sak ndayak! Sampeyan kii bakul payung opo nyambi ojeg payung sih? Atau jangan2 sampeyan ngiri sama orang payungan, soale sampeyan sudah gak butuh payung lagi …. butuhnya pelampung utawa gedebok pisang … heheehee kebanjiran kah?

    ora kang, omahku ngalkamdulillah aman. 🙂

  • bebek berkata:

    nek payungku gimana pakde? ra sah payungan kali yoooh… secara wuluku wes bisa memayungi diriku… :p

    kalibata banjir to? mosok ndak perlu payung? lebih butuh perahu yo, kang .. 🙂

  • kenny berkata:

    aku gak butuh payung ndoro, lha wong rambutku tahan air kog

    kribo? waaah … 😀

  • Anang berkata:

    gambar nomer pitu porno kuwi paklek…. hehehe

    halah, mosok gitu aja porno, rek … 😀

  • ancilla berkata:

    kalau ladyducky iki pie donk ndoro?
    hehehe…

    lah piye? mau payung juga apa 🙂

  • yati berkata:

    wah wah wah…ini ternyata koleksi payung yg ngetop itu…

    halah wong cuma payung gombalan kok dibilang ngetop … 😉

  • D berkata:

    Wah..panyung nggo aku kok ra eneng. Durung seleb yo aku heheheh, dibiarkan kehujanan. Saya pesen jas ujan ae ndoro, sing backless, ben seksi.

    backless? wiii … adem, semriwing … 🙂

  • indahjuli berkata:

    kok cuma 10 pakde ? tambahin lagi donk 🙂

    wah, bikinnya capeeee deeeh …. 🙂

  • andrias ekoyuono berkata:

    ndoro gawe payung nggo seleb yo ? sesuk yen gak lagi dipake, trus dibikin memorabilia aja ya

    siaaaap … 🙂

  • Rara berkata:

    Wahhh.. lutu2na payunge.. Ndoro lagi ‘jail’ tenan ki..

    *payung udah pada hanyut ndoro.. coba gambarken perahu karet buat saya*

    oh sampean suka perahu karet ya? nanti dicarikan gambar perahu deh … 😀

  • diditjogja berkata:

    sekaligus alat untuk nge-date. Ihik!

    emang mbokde venus tuh buka pijet payung toh? 🙂

    biasa, diversifikasi usaha … 😀

  • venus berkata:

    didit kok ngrasani aku? wis suwe gak tak pisuhi cah kui 😀

    lah kok senengane golek musuh to, yu … 🙂

  • Lita berkata:

    Yah gak kebagian payung. Hiks…
    *berlalu*

    sik, sik, sik, bulik… lah, sampean kan ndak suka payung, tapi pisang to … 😀

  • kikie berkata:

    cuma satu payung, karena ngekost sendiri. dibawa hampir tiap keluar kost, kemarau maupun musim hujan. waktu kemarau, buat senjata rahasia (trauma digangguin ekshibisionis).

    wah, sampean berarti butuh payung gede dan tajem tuh … 🙂

  • Blanthik Ayu berkata:

    “speechless”….ngimpi opo aku wingi?
    iki pasti mergo kebanjiran tur nulis sing ora2 :p

    @rina: haiyah…sing bener kui yo payungmu kui hahahaha sing penting podo telese huahahahahahaha

    lah blanthik ayu baru nongol. sugeng sonten, mbakyu. nuwun sewu kulo sampun kurang ajar … 😀

Tinggalkan komentar

What’s this?

You are currently reading Payung Pecas Ndahe at Ndoro Kakung.

meta