Kencan Pecas Ndahe

Mei 9, 2007 § 20 Komentar

Andaikan saja sampean seorang pria yang sudah berumur, susah cari jodoh, pernah gagal dalam rumah tangga, tapi masih ingin mencari istri baik-baik, penurut, dan bukan dari golongan yang matre.

Atau, sampean sekadar lelaki iseng yang ingin mendapat teman kencan eksotis, tapi ndak tahu caranya dan di mana mendapatkannya. Yah, barangkali saja sampean termasuk lelaki pemalu.

Jangan khawatir. Dunia tak selebar daun kelor. Ada banyak jalan ke Roma. Jika sampean termasuk pria pemalu, ndak tahu di mana dan cara mencari calon istri, barangkali sekarang saatnya sampean membuka komputer dan berselancar di Internet.

Sampean bisa langsung mempraktekkan “kencan via Internet”, seperti yang disediakan oleh situs An Asian Wife ini. Wah, apa ini? Tenang, ini bukan situs porno, Ki Sanak.

Saya mengenalnya setelah belakangan ini beredar surat-surat di beberapa milis yang membahas kontroversi situs yang punya tagline “A Young, Beautiful, Caring Wife for You” itu.

Harian The Jakarta Post bahkan juga pernah menuliskannya di sini.

Karena tertarik, saya langsung menuju TKP. Dan, aha, rupanya situs itu memang cukup memancing rasa ingin tahu.

Situs itu rupanya dikelola oleh pasangan suami istri British-Indonesia [tepatnya Sheffield dan Probolinggo], Sheldon dan Yuyun Archer. Yang pria sudah sepuh, 72 tahun, si perempuannya masih mirip kembang yang masih seger, 23 tahun. Halah, opo tumon rek.

Would you like a wife who never complains, nags or refuses sex? One who devotes her life to making you happy?

Ya, situs itu memang menyediakan perempuan-perempuan [lengkap dengan fotonya] untuk para pria asing yang mau mencari istri, khususnya produk asli Asia. Mengapa Asia?

There are many reasons. For instance, in our opinion The Asian features, black hair, slender builds, smooth, golden skin, and Asian eyes are extremely appealing. They seem to be usually slim, well-groomed, and dressed with an understated sensuality …

Halah, top marketop tenan.

Situs itu menyediakan panduan lengkap, termasuk harga dan bagaimana mengontak perempuan itu.

We can assist you with the flight booking and take care of accomodation, local transportation, introductions, escorting and translation, just to mention a few items.

Sheldon tampaknya pintar mengemas jasa yang dikelola bersama istrinya itu. Baca saja caranya menawarkan layanannya:

If you are really serious about finding a wonderful life partner and would like a personal introduction to many beautiful, eligible Indonesian girls, then we strongly suggest that you take our fourteen day romance trip.

Paket perjalanan romantis? Aha, kedengarannya menarik. Seberapa menarik? Silakan pilih sendiri perempuan yang sampean inginkan berdasarkan foto yang dipajang di situs — ini bentuk yang lain dari akuarium di rumah bordil itu.

Tapi, jangan terkecoh. Bisa saja foto itu berbeda sama sekali dari aslinya.

Do not place too much emphasis on the photos. Some girls photograph better than they look and some worse. Also very often we have to take their photos at work where they are
not wearing any makeup …

Bila sampean berminat dan mengklik kolom “contact me”. Sampean akan mendapat pesan …

… After your purchase, you will be provided with the contact mailing address as well as any existing telephone number and/or email address. Kindly note that Indonesia is a very poor country and not too many young ladies have telephones or computers …

Dan, setelah itu, kalau masih mau terus, sampean mesti membayar US$ 20 (Rp 180 ribu).

Ck … ck … ck … elok tenan. Di luar soal moral, etika, dan sejenisnya, terus terang saya kagum pada keseriusan Sheldon dan Yuyun “menjajakan” gadis-gadis udik ke para calon suami dari luar negeri. Meskipun begitu, saya rada miris juga membaca keterusterangan seperti itu.

Saya ndak tahu apakan layanan seperti ini bisa digolongkan sebagai perdagangan perempuan atau bukan, atau justru prostitusi terselubung? Saya juga ndak tahu apakah para aktivis perempuan, juga penegak hukum, sudah mengetahui praktek kencan digital ini.

Yang jelas, situs itu ada karena ada hukum supply and demand. Dan, ada seorang mediator [baca: calo]. Ada daerah yang memiliki sumber daya berupa perempuan. Kebetulan, mereka perempuan yang lemah secara ekonomi. Apa salahnya mencari suami? Apa salahnya “menjajakan” diri?

Pada saat yang sama, somewhere out there, ada pria-pria yang karena satu dan lain hal dalam keadaan butuh pendamping. Lalu ada seseorang yang berperan menjembatani keduanya. Klop.

Apakah ini pelanggaran hukum? Melanggar etika dan moralitas? Melecehkan harkat dan martabat perempuan? Atau justru sebaliknya?

Saya serahkan ke sampean, Ki Sanak …

§ 20 Responses to Kencan Pecas Ndahe

  • avatar firman firdaus firman firdaus berkata:

    Bukankah kita sudah terlambat untuk turut dalam hiruk pikuk ini ndoro? buahaha…atau belum?

    justru baru mulai, man :))

  • avatar mei mei berkata:

    Indonesia is a very poor country and not too many young ladies have telephones or computers …
    —–
    holoh..penjualan gadis ndeso tenan to iki…ya ampun, itu yang istrinya mau2nya di manipulasi kek gt ma suaminya ya…
    —–
    who never complains, nags or refuses sex?
    —–
    holohhhh lha khok medeni men, kalau yang maniak gt gemihong…???

  • avatar ndahmaldiniwati ndahmaldiniwati berkata:

    setelah mbayar $20 ndoro dapet yg mana?? salah 3 dari yg terpampang itu;))

    itu baru biaya administrasi, belum biaya plus-plus lainnya … 😀

  • avatar Kombor Kombor berkata:

    Ada nggak situs yang menjajakan gadis-gadis kere dari eropa untuk diperistri oleh orang Asia macam saya ini, Ndoro? Eh… bukan yang macam gadis-gadis dari pecahan Uni Sovyet yang pada dodol sate di mabes ya… Yang seperti ditawarin situs itu lah POKOKE™.

    halah, sampean ini sebetulnya kura-kura dalam perahu yo? 😀

  • avatar iway iway berkata:

    women trafficking, bisnis lendir halah, emang selera bule yang kayak gitu ya?? sering sih ketemu di mal cowok bule nggandeng yang kayak di akuarium itu 😀

    untung sampean ndak liat saya di mal yo … 🙂

  • avatar mbahatemo mbahatemo berkata:

    saya prihatin, mas ndoro..
    tapi, ada yang paket berbonus ndak, mas? kayak beli mi instan gitu.. “lima dapet satu” 🙂

    satu aja ndak abis mbah … 🙂

  • avatar venus venus berkata:

    wiiiiikkk…saya ngeliat koleksi fotonya kok jadi merasa terhina ya, ndoro? they could be your daughters 😦

    baru kali ini saya setuju sama simbok … 🙂

  • avatar Paman Tyo Paman Tyo berkata:

    lho, panjenengan baru gabung sekarang to ndoro?

    dan saya baru tau nama sampean ada di urutan teratas .. 😛

  • avatar gita gita berkata:

    lah sampeyan milih yg mana ndoro dr sekian foto yg terpajang? 😀

    lah saya kan bukan target market 🙂

  • avatar lenje lenje berkata:

    hm. kalo ada yg ngelapor polisi, terus digerebek (misalnyaaaa…), kira2 penduduk desanya seneng atw malah marah sama yg ngelaporin ya?

    itu dia dilemanya.

  • avatar Hedi Hedi berkata:

    Waktu baca blognya Jaf, saya langsung ke situ. Miris rasanya.

  • avatar peyek peyek berkata:

    dah habis ndoro!!!

    wah laris?

  • avatar andrias ekoyuono andrias ekoyuono berkata:

    kalo liat potonya sih memang terbukti kalo saya bukan target marketnya 🙂

    ah, nyang bener, kang? 🙂

  • avatar daus daus berkata:

    orang bule itu doyannya yang aneh2 aja ya. Kayaknya mereka doyan produk reject.

    yang penting masih fresh from the oven, om 🙂

  • avatar dendi dendi berkata:

    hai kenalan donk, ooo ya hubungi aku di email aku atau ym ( dendi_25h) di tnggu ya

  • avatar ali ali berkata:

    apik tenan ndoro ak lg nemuin website ndeso asli solo, salam perdana bocah wonogiren born ning jakarte…

  • avatar Miss grumpy Miss grumpy berkata:

    aduh, baru aja liat Empat Mata, si Yuyun dan Sheldong itu yg diundang jd nara sumber. Gak habis pikir kenapa mereka bisa jd nara sumber.BIsa jd role model yg gak bagus buat cewek indo yg ngimpi bisa dapet orang bule tp menghalalkan berbagai cara.Yuyun nya aja gak bisa bhs inggris.gimana empat tahun menikah dgn orang asing kalo begitu caranya? dan gak simpati banget sama websitenya.
    ada beberapa isi website mereka yg menruurt saya gak pantes banget lah buat ukuran orang asia kayak kita ini.

  • avatar sayang sayang berkata:

    saya pernah coba untuk menghubungi by e-mail yuyun tapi blm di balas mungkin dia gak bisa gimana cara blesny.. tpi keliatannya cuma menerima produk asli probolinggo yang asli ndeso… saya juga sering lit pasangan seperti mereka…
    kasihan sekali wanita-wanita itu

  • […] put the link. Try to visit it for yourself if you’re curious) and it has been debated as the violation of moral values, which I’m agree […]

  • avatar Nora Siska Nora Siska berkata:

    Jangan menyalakan perempuannya saja, siapa yang tidak ingin merobah nasif ,jadi lebih baik dengan menikah dengan bule. Asalkan mereka senang dan tidak merugikan orang lain. why not!
    Saya punya saudara yg menikah dng bule,dari gadis desa biasa, sekarang
    pintar bahasa inggris dan jadi sarjana dari luar lagi.sibule 35 th lebih tua darinya.but ok aja tu,no problem until now

Tinggalkan Balasan ke peyek Batalkan balasan

What’s this?

You are currently reading Kencan Pecas Ndahe at Ndoro Kakung.

meta