Edaran Pecas Ndahe
September 6, 2007 § 18 Komentar
Inilah surat edaran yang bikin resah sebagian warga Jakarta beberapa hari ini.
Saya mendapatkan surat edaran ini dari seorang tetangga kemarin pagi. Katanya, surat itu beredar dari satu ibu ke ibu yang lain di pasar kompleks perumahan kami. Entah siapa yang mengedarkannya.
Ibu-ibu, kata tetangga saya itu, agak-agak panik setelah membaca surat edaran yang dikeluarkan dan diteken oleh anggota marinir, lengkap dengan cap resmi. Kenapa?
“Karena dalam daftar itu ada beberapa merek makanan yang biasa dikonsumsi anak-anak mereka, Mas,” jawab tetangga saya.
Ibu-ibu itu sebetulnya antara percaya dan tidak pada surat itu. Maklum, sekarang kan musim tipu-menipu lewat fotokopian seperti itu. “Tapi, yang ini lain. Ada tanda tangan dari marinir je, orang berpangkat. Itu yang bikin keder, Mas,” kata tetangga saya.
Saya mesem. Lah wong marinir ki juga manusia je. Mosok bikin keder? Halah.
“Masalahnya, kita kan ndak tahu kepada siapa harus bertanya, Mas. Kita ndak tahu surat itu beneran atau apus-apus, bohongan. Mereka belum pernah mendengar penjelasan dari pemerintah atau Badan Pengawasan Obat dan Makanan. Media massa pun belum banyak yang memberitakannya,” katanya.
Untungnya, saya memang sudah membaca berita tentang surat yang bikin heboh itu. Situs-situs berita bahkan sudah menayangkan klarifikasi Kepala Dinas Penerangan Marinir Letnan Kolonel Novarin Gunawan tentang surat edaran itu.
Intinya, menurut pak letnan kolonel itu, surat edaran itu memang berasal dari korps marinir yang bermarkas di Cilandak, Jakarta Selatan. Dikeluarkan pada 10 Agustus 2007. Saya heran, kenapa surat itu baru sampai di kompleks perumahan saya kemarin? Ah, mungkin karena saking terpencilnya kampung saya.
Tapi, kata pak letnan kolonel, surat itu sebetulnya hanya untuk kepentingan internal. Pak letnan kolonel ndak tahu mengapa surat itu bisa keluar dan siapa yang mengedarkannya.
Pak letnan kolonel juga mengakui bahwa laboratorium Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Ramelan, Surabaya, yang menjadi rujukan edaran itu tak berwenang mengeluarkan rekomendasi tentang makanan. Laboratorium itu hanya mengurus penelitian medis, dan bukan penelitian makanan.
Lah, lab medis seperti itu kok bisa dijadikan rujukan ya? Bukankah [dengan segala kekurangannya] hanya Badan Pengawasan Obat dan Makanan yang mestinya berwenang mengeluarkan daftar seperti itu?
Aha, rupanya ada yang kelebihan energi dan inisiatif. Lalu, orang itu bikin surat edaran yang bikin publik resah. Memang pak letnan kolonel itu sudah minta maaf. Tapi, mbok ya lain kali hati-hati dong, Pak. Biar masyarakat yang memang gampang terbakar isu ini ndak cepat resah juga.
Lagi pula, setahu saya marinir itu tugasnya ngurusin pertahanan dan keamanan, bukan makanan. Kenapa sekarang melakukan diversifikasi tugas? Jangan mentang-mentah, ah …
Bukan begitu, Ki Sanak?
kentara kurang gawe!
KEDUAXXXX …
aneh2 aja Pentara kok bikin list yang meresahkan ibu2 rumah tangga
tapi isinya bener apa nggak ndoro? mungkin ada prajurit yang baik hati yang ingin membagi pengetahuan ini. nggak cuma disimpen sendiri
Mengerikan! Metode meresahkan masyarakat baru nih π¦
kentara kok isih meden medeni rakyate dewe. edian!
tentara edan
Salah orang sipil ikut ngurusin urusan tentara…
Anggaran pertahanan dipotong, senjata diembargo, bisnis ga boleh, beking ga boleh, pungli ga boleh
terus tentara disuruh apa?
ya sudah, balas dendam
tentara ngurusin minuman orang sipil
jangan kaget besok keluar surat edaran halal-haram
orang iseng yang mau meresahkan masyarakat
Siap Grakk!
aku termasuk orang yg “beruntung” menerima selebaran itu tiga minggu yl. langsung tak sobek-sobek sebelum dibaca istri dan anakku. jelas, apa urusane marinir bikin selebaran kayak gitu.
yen tak pikir-pikir, marinir suwe-suwe kok kurang kerjaan. sejak jd “pahlawan” zaman reformasi 1998 dulu, citra marinir makin anjlok. terakhir, saking gak nduwe kerjaan, mereka nembaki rakyat di pasuruan. eh, saiki malah meden-medeni rakyat.
jan-jane mereka itu pembikin onar itu dapetnya apa to ya? Apa seneng liat rahayat kecil kalang kabut kebingungan, belum lagi masalah gas itu….
pripun niku nDoro?
berita ini juga telah menyebar di lingkungan kampus ITS Surabaya…
mintak ijin pasang di blog saya…
..Jangan negatif gitu lah cara ngeliat masalah nya, mbok ya berbaik sangka saja.. para tentara ini juga ingin sedikit berbagi info dgn masyarakat.. kalo diliatnya pake emosi, orang yg niat nyumbang masjid aja akan disebut sombong dan takabur… tenang… tenang… π
saya dapat dari email teman kang, tapi yo tak cuekin aja…habis biasanya cuman ngapusi thok ae.. hehe
saya baru dapat edarannya pas kemaren sore…kata temen saya ada VCD nya segala tuh..
ndoro kakung udah dapet ?
Yang pasti…..
Tentara ne lebih iseng daripada ndoro yang sukanya nyolong2 foto dijalanan…he2….
Jiaaaaaannn…. aku ya sempet kapusan je. Msk kantor ku juga e. mlh sempet tak bawa plg e tak bacakan rame2 di dpn publik keluarga. Wah..3x repot kl bgini. Mlh gara-gara mbaca selebaran itu, aku sempet jd penasehat ke org2 yg nda tau ttg ini. Wah, kl sdh bgini aku malu je ..dasar kentara kurang krjaan, kurang gawean. kentara koq mikirin makanan doank ..mbok ya peluru di urusin. Jiaaaaann kapusan tenan aku. Sory mbah ne’ koment ku anarkhis bin keras .. maklum jan kecewa tenan je