Kekasih Pecas Ndahe

Oktober 19, 2007 § 27 Komentar

Sebuah sandek [SMS] masuk ke telepon genggam saya. Pengirimnya tak saya kenal karena nomornya tak tercantum dalam phonebook. Siapakah gerangan?

Saya ndak tahu, tapi saya berpikir yang baik-baik saja. Yah, siapa tahu ada kerabat jauh atau kawan baru yang ingin mengucap selamat berlebaran, dan permintaan maaf lahir dan batin.

Saya pun segera membukanya. Aha …

Ternyata sebuah kejutan yang tak pernah disangka. Seseorang memberitahu sesuatu lewat SMS. Begini isinya:

Ndoro, akhirnya saya beranikan diri membuat blog. Saya terinspirasi oleh posting-posting Ndoro, terutama cerita tentang Diajeng. Kebetulan saya bernasib seperti dia. Hiks. Lewat blog baru ini saya mau berbagi rasa dengan perempuan lain yang mungkin punya kisah serupa. Tolong ditengok ya, Ndoro. But please, jangan diketawain kalau ada “bau” Ndoro di sana. Terus terang, saya penggagum, Ndoro. Ini alamat blog saya …

Halah. Siapa lagi nih? Siang-siang kok bikin hidung saya kembang-kempis … 😀

Ah, embuh. Yang jelas SMS itu bikin saya penasaran dan buru-buru menuju TKP [tempat kejadian pengeblogan]. Benar saja. Si pengirim SMS gelap itu ternyata memang baru saja membuat sebuah blog baru dengan nuansa yang agak-agak noir. Namanya juga kekasih gelap.

Dia mengaku sebagai perempuan. Tapi, siapa yang tahu sesungguhnya? Bukankah ada yang pernah bilang:

Semua blogger itu pembohong …. kebanyakan perempuan yang menganggur — Tunku Adnan, Menteri Pariwisata Malaysia.

Hahaha … Tentu saja saya bukan sedang melabeli pemilik blog Kekasih Gelap itu sebagai perempuan pengangguran yang doyan menipu. Saya cuma tiba-tiba teringat pada menteri gombal amoh itu. Mohon maaf.

Secara sekilas blog itu memang menunjukkan siapa dirinya: seorang kekasih gelap seperti yang dilantunkan oleh band anak-anak zaman sekarang dengan syahdu itu.

Saya juga bisa merasakan betapa pahit kehidupannya yang terpaksa dilakoninya dengan bergelap-gelap lewat posting-postingnya yang belum seberapa jumlahnya itu.

Saya menduga blog ini bakal laris di kalangan mereka yang “senasib dan sepenangggungan” karena di situ mereka bisa menjalin … apa itu namanya … komunikasi sambung rasa? Halah.

Siapa tahu dengan saling berbagi di antara para kekasih simpenan itu ada sesuatu yang mereka dapat. Barangkali pula ada yang lantas saling tertarik dan berjodoh. Siapa yang tahu?

Well, hidup ini memang pilihan bukan? Apakah kita tetap mau sekadar menjadi kekasih gelap atau pacar gelap tapi bisa bikin blog, ya terserah sampean semua. Yang penting, siapa pun sampean, kekasih gelap atau terang, ayo nge-blog terus saja, biar hidup ini warna-warni seperti pelangi.

Bukan begitu, Ki Sanak?

[PS: Buat pemilik blog Kekasih Gelap, jika sampean membaca posting ini, pesan saya cuma satu: sering-sering diperbarui ya, dan jangan berhenti di tengah jalan.]

§ 27 Responses to Kekasih Pecas Ndahe

Tinggalkan Balasan ke Nike Batalkan balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

What’s this?

You are currently reading Kekasih Pecas Ndahe at Ndoro Kakung.

meta

%d blogger menyukai ini: