Bulan Pecas Ndahe

November 26, 2007 § 25 Komentar

Why can’t it wait ’til morning?
We can talk about it then
‘Cos I’ve had a drink too many
And my troubles, well I ain’t got any
So close your eyes
I’ll make it oh, so nice …

Di atas ranjang itu kamu teratai di tengah telaga. Tegak. Tenang. Bercahaya.

Aku elang yang melayap di atas air. Mematuk. Mencengkeram. Mencabik.

Air menggeletar dalam temaram.

Aku menjadi bulan atas riaknya
Aku menjadi bintang di atas gelombang
Aku jadi segala yang diinginkannya
Untuk didamparkan di pantai ini …

Ah, kenapa bulan jadi pucat pasi? Adakah karena kau tak singgah di sana?

Kukira kau masih merajut rumah laba-laba itu. Menutup luka. Membasuh perih.

Well I don’t wanna think about what we’ve said
And I don’t wanna know why we hurt ourselves
‘Cos I just wanna hold you so close to me
It’ll take care of itself and I wanna sleep …

>> Terima kasih untuk Phil Collins dan Nicky Astria
>> Untuk perempuan yang merasa pertanyaannya tak layak diajukan

§ 25 Responses to Bulan Pecas Ndahe

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

What’s this?

You are currently reading Bulan Pecas Ndahe at Ndoro Kakung.

meta

%d blogger menyukai ini: