Artikel Pecas Ndahe

Januari 7, 2008 § 29 Komentar

Kali ini tentang anak kandung sebuah komunitas yang mengasyikkan itu. Apa lagi kalau bukan Blogfam Magazine.

Media gratis itu kemarin menerbitkan satu artikel saya yang ndak mutu tentang makanan dan sebagainya.

Kalau sampean merasa tertipu setelah membaca tulisan itu, Daeng Amril-lah yang mesti bertanggung jawab, bukan saya, hehehe … Dialah yang tempo hari meminta saya menulis di sana.

Terus terang saya sebetulnya merasa ndak sampai hati menulis soal makanan karena bukan pemandu kuliner, apalagi gastronom andal. Buat saya, semua masakan itu sama saja. Kegiatan makan-memakan itu cuma sebuah kewajiban, panggilan alamiah, bukan ritual khusus yang perlu ditulis.

Tentu saja karena mencari bahan, lalu mengolah masakan, mencicipi, dan mengulasnya bukan keahlian saya. Saya sekadar penyantap apa yang tersaji di meja makan. Di mata saya, persisnya di ujung lidah saya, semua makanan itu enak — terutama ketika lapar.

Saya bahkan nyaris ndak bisa membedakan kelebihan satu menu buatan seorang koki dibanding menu yang sama buatan koki lain. Saya ndak bisa menentukan apakah kue itu lebih enak dari kue ini.

Sudah nasib saya, punya indera perasa dan pencecap yang tumpul. Karena itu, ndak berani saya coba-coba bikin posting soal makanan.

Biarlah itu urusan para seleb food blogger seperti Zam si Raja Jengjeng itu. Ia lebih paham. Minimal, ia lebih kerap melakukan petualangan kuliner ketimbang saya. Jadi bertanyalah soal Fany Maniez makanan kepadanya, bukan saya.

Begitu kan, Zam?

§ 29 Responses to Artikel Pecas Ndahe

Tinggalkan Balasan ke leksa Batalkan balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

What’s this?

You are currently reading Artikel Pecas Ndahe at Ndoro Kakung.

meta

%d blogger menyukai ini: