Celeng Pecas Ndahe
Februari 3, 2008 § 32 Komentar
Cengkareng mungkin contoh bagaimana negeri ini dikelola secara karikatural. Bandar udara internasional itu lumpuh pada Jumat pekan lalu. Ratusan penerbangan ditunda. Jalan tol menuju ke sana ditutup karena banjir. Kemacetan terjadi di mana-mana. Dan ribuan calon penumpang pun telantar dalam kebingungan.
Maka, terjadilah karikatur itu: orang Indonesia memang tak efisien, acak-acakan, menggantang asap. Jalannya pelan dan mulutnya berbunyi: Insya Allah, semuanya gampang diatur, tanpa jelas siapa yang mengatur apa. Dan bagaimana.
Seperti layaknya karikatur, gambaran itu agak melebih-lebihkan dan sekaligus mengungkapkan sebuah prasangka.
Tapi juga seperti lazimnya sebuah karikatur, ia adalah olok-olok yang dengan satu cara yang kurang hormat melapisi suatu kebenaran. Dan, apa boleh buat, Cengkareng tak menyelamatkan kita, orang Indonesia, dari olok-olok itu.
Maka, yang tersisa hanya sebuah tanya: bagaimana bisa?
Saya terus terang ndak tahu jawabannya. Solusi? Yang asal-asalan sih ada, pindahkan lokasinya jauh dari laut atau bikin jalan layang terpadu [bisa dilewati bus, truk, sedan, dan kereta api] di atas air.
Mahal?
Investasi infrastruktur memang membutuhkan ongkos, triliunan. Tapi jika memang direncanakan secara baik sejak awal, apa salahnya.
Sejak diresmikan penggunaannya pada 1985, Cengkareng alias Bandar Udara Soekarno-Hatta, tak habis dikritik orang. Dari soal lingkungannya yang disebut-sebut tak memenuhi analisa mengenai dampak lingkungan, hingga akses menuju ke sana yang terbatas.
Saya rasa aneh juga orang membangun akses jalan menunju pintu gerbang internasional di pinggir laut. Rob atawa limpasan air laut pasang kan sewaktu-waktu terjadi dan menghalangi kendaraan lewat. Apa perancangnya dulu tak pernah memikirkannya?
Anehnya lagi, Cengkareng mungkin satu-satunya bandar udara internasional di dunia yang tak menyediakan angkutan kereta api. Maka, ketika jalan tol menuju bandar udara terendam, ribuan orang kebingungan.
Selama ini orang-orang terbiasa hanya mengenal satu akses — seperti celeng yang cuma tahu satu rute dari dan menuju ke suatu tempat.
Rencana bukan tak ada. Tapi hingga detik ini cuma sebatas wacana. Padahal bencana banjir bakal terus menghadang dan terus menghadang di tahun-tahun mendatang jika tak ada perbaikan.
Ah, dasar celeng …
yang jelas, Visit Indonesia 2008 jelas tak bisa maksimal jika akses utama masuk ke Indonesia tergenang…
hmmm…
berharap ada perubahan secepatnya aja deh, ndoro..
untung code gak mpe meluap2 banjir. kasian peserta bekicod π
saya juga termasuk yang terjebak di KM 29 ndoro… π¦
visit indonesia….mari, mari melihat banjir :d
aku lebih berharap jakarta ini tenggelam, kalau sudah begitu baru serius diurusnya.. π
Banjir sudah dianggap obyek wisata dadakan setahun sekali ndoro…dan itu bakal dilestarikan, Jakarta kan ndak mau kalah sama jawa timur dengan “lumpur Lapindo” nya… hehehe… hidup banjir…
Tidak pantas bandara di cengkareng tsb dinamakan Bandara Soekarno Hatta !
Selain kereta api, tambah satu moda lagi ndoro, perahu karet atau ojek jetski
Hahaha celeng… kenapa nggak undur-undur wae, Ndoro ?
Mungkin bisa dibuat ken pake kapal…kayak di Hongkong
Berangkat lewat Tj. Priuk…
Tapi Tj. Priuk banjir juga…
Yo wis mending dadi celeng meneh wae..
kalau sudah begini, orang jadi berpikir buat visit indonesa, jangan2 pas lagi berkunjung, malah disuguhi wisata banjir
celeng gak bisa tengok kiri kanan, terabas sajah bleh! ahli kok.
sabar ndoro, ntar kalo sudah surud juga pada lupa lagi…
Iya nih, banjir lagi banjir lagi…
bikin repot ya ndoro.. π¦
negeri yang aneh. malu gak sih, ndoro?
tepatnya mungkin celeng yang niru2 keledai…
Untugn daerah saya bebas banjir, kalopun banjir masih bisa manjat pohon kelapa.
Jakarta Punya Banjir.. OKE!!!
celeng?! katanya gajah?!
ini yang namanya ninggalin taik buat anak cucu Ndoro ..
*istilah salah satu teman saya
tata ruang kota di jakarta amburadul..begini ini akibatnya..:(
banjir? di mana?
oh jakarta…….
mayan kan
publikasi gratis dari siaran2 international di saat visit indonesia year 2008 “the beautiful jakarta waterfront city”
Mumet, pecas ndahe!!!
apa tho yang ndak dikritik orang..
orang dah meninggal aja dikritik.
eh, sayah baru tau kalo bandara internasional itu harus ada stasiun kereta apinya..
Kan Jakarta sudah langganan banjir ndoro, coba berhenti langganan ndoro, Kirim SMS ketik UNREGBANJIR kirim ke 1234
π
jadi inget tulisan kaos kemaren Banjir Untuk Semua …
Pabu opo celeng ndoro?
“Cengkareng mungkin satu-satunya bandar udara internasional di dunia yang tak menyediakan angkutan kereta api”
ndak kok ndoro, banyak sekali bandar udara internasional yang ndak menyediakan angkutan kereta api.
Jakarta Terapung.. Oke ..
Saya malah lega ndoro ternyata misuh juga π
sapa sih presidennya?
sapa sih gubernurnya?
:d
berbahagialah. yang begini hanya ada di indonesia.
Biasalah, gubernurnya koar2 kalo kampanye, kalo dah kaya gini memble.. Dasar negara bobrok, bentar lagi revolusi deh..
Ah sudah biasa kan?