Perlambang Pecas Ndahe
Februari 12, 2008 § 28 Komentar
Pohon. Langit. Dan burung dara. Ya, ini tentang perlambang. Kartu-kartu yang terbuka di atas meja.
Ah, tapi tentu saja tetap susah kuurai. Aku bukan penujum yang sanggup menafisir lambang dan simbol-simbol. Aku cuma perahu kecil yang tengah mencari bintang utara.
Tapi aku tahu. Ada baiknya kalau aku menuruti kata penafsir takdir itu saja: menjadi pohon. Supaya bisa merindangi. Meneduhkan … hatimu yang gelisah.
Sebab, kamu burung dara. Dan aku langit. Kita bertemu di ujung ranting. Titian yang rapuh dan getas.
Ah, inikah makna lambang-lambang itu? Hanya kamu yang tahu …
*ngecek hidden text*
…nihil
Burung
BuanaDara itu lambang apa ndoro? 😛Thiinx: bukankah lebih teduh menjadi telaga/samudra adja ndoro seperti pak lik isnogud.
Pohon. Langit. Burung Dara.
Itu lambang partai baru untuk pemilu tahun depan, ya?
partai pecas ndahe kali!
pohon, langit, dan burung dara.
Tapi kenapa harus burung dara bukan burung merak atau ayam jago ?
Partai baru apa negara baru?

Wah..wah..ada yg lagi mellow nie.
😀 kegelisahan apa yg sdg dirasakan ndoro?
*colek2 ndoro kakung*
oh….gitu pilosopinya jadi pohon. jadi inget pilm korea jaman dulu 😀
waduh…lagi mellow lagi nih..
seneng aku nek ndoro posting sing koyo ngene. seruuu…
entah kapan burung dara dapat bertemu langit. karena langit tak punya batas.
menjadi pohon ganja aja, ndoro. keren 😀
Kurang gambar dua gunung dan matahari dan jadilah gambar khas anak TK..haha
oo postingan ini dalam rangka kemenangan Sriwijaya FC Palembang ya ?
*ra nyambung tenan*
aku nggak tahu ndoro. kalau lambang negara kita ya burung garuda pancasila
sepertinya sampean ndak berjodoh dengan burung dara, tapi coba saja burung dara dibujuki ikut ngeblog, ya paling ndak di buatken sketsanya di komik.dagdigdug.com biar tambah klir siapakah dara dalam cerita ini 😀
sowan ndoro….sakmeniko ndoro pripun wartosipun
heheh asline ra iso basa blas! kemayu tenan aku kie 😀
kue darane sapa ndoro sing dadi lakone? udu dara bandangan mbok? 😀
mungkin burung daranya lebih enak kalo digoreng. hehe
salam kenal
“Sebab, kamu burung dara. Dan aku langit. Kita bertemu di ujung ranting. Titian yang rapuh dan GETAS”.
tanya paman . . . GETAS itu istilah yang nduesooososo!
paling tidak itu tempat dari sini masih 15 Km.
biasanya kan “teklek kecemplung kalen”, malah cocok . .
dah baikan lagi sama si Sarah”babe” .. 😛
ini masih ndoro kan? kok saya menemukan kata2 dari sufi di postingan ini 😀
Hari ini saya mbaca-mbaca komen aja ya Ndoro…hehehe 😀
Lagi ngeh, ternyata pake “dara” ya.
mesti cepet2 lapor AntoBilang nih 😀
Wuih…komen-nya lucu-lucu….hehehe
“Lha, jadinya sampean itu mau jadi Pohon atau Langit?”
awas ndoro di pohonnya ada kliwon
seperti kisah-kisah musyawarah burung….
jan… elok tenan. lelananging jagat sejati. sayang saya sudah terlalu uzur untuk belajar. lagian kalo sudah lulus, dapetnya juga nenek2. 😀
nyari bintangnya jangan pake peahu ndoro, tapi pake pesawat/roket.., pasti cepet dapetnya
kartu kartu yang terbuka di atas meja.
tarot?
sinih sayah ramalken perlambang2 ituh..
akh, ndoro kebanyakan skandal-jepit neh…