Audisi Pecas Ndahe
Oktober 19, 2009 § 69 Komentar
Di panggung Puri Cikeas itulah sebuah pertunjukkan berlangsung. Para aktor dan aktris berjalan terbungkuk-bungkuk manis sekaligus takzim. Paras sumringah. Senyum cerah. Lalu tangan yang melambai pada para juru foto. Lampu kilat menyala. Kamera televisi menyorot.
Dan sebuah teater pun dimulai. Tapi ada pula yang menyebutnya sebagai sinetron kejar tayang.
Entah mana yang benar. Saya hanya jadi teringat pada novel Milan Kundera pada 1990. Novel itu dalam bahasa Ceko disebut Nesmrtelnost dan dalam bahasa Inggris disebut Immortality. Di novel itu, Kundera memperkenalkan sebuah istilah baru: “imagologi”.
Kata ini merangkum banyak hal yang sebenarnya sama: kegiatan biro iklan, manajer kampanye politik, ahli desain, penata rambut, dan tentu saja para bintang pertunjukkan. Sebuah pencitraan. Imaji yang dipoles-poles.
Adalah layar televisi yang menasbihkan pencitraan itu menjadi sebuah drama. Tanpa air mata. Yang penting mencuri perhatian orang. Meski lama-lama banyak yang muak juga.
Televisi bisa menipu, dan menyesatkan. Layar kaca itu memiliki realitasnya sendiri. Yang sering kali jauh berbeda dengan realitas kita sehari-hari. Karena itu, para penguasa sebaiknya membaca pepatah Ethiopia ini: “Bila yang dipertuan agung lewat, petani yang bijak pun membungkuk dalam-dalam — dan dengan diam-diam mereka kentut.”
Kentut — suara tak kentara yang meletup dari perut dengan bau yang duilah dan sangat tak sopan itu — ternyata adalah cara para petani — sebagai orang-orang yang ditundukkan — untuk menyelamatkan harga diri.
Dan itu adalah contoh yang paling gamblang bagaimana orang-orang yang tak berdaya menyanggah secara bersembunyi mereka yang kuat-dan-kuasa. Itu adalah contoh a hidden transcript, untuk meminjam istilah James C. Scott: suatu ungkapan yang tak segera diketahui, ketika yang menindas bertemu dengan yang ditindas.
Di panggung itulah suatu teater berlangsung, berdasarkan atas suatu naskah sandiwara yang dusun untuk konsumsi publik. Suatu public transcript, kata Scott. Dalam transkrip ini, sang dipertuan agung harus lewat dengan uborampe dan asesori keagungan. Dalam transkrip ini pula sang petani harus menyambutnya dengan terbungkuk-bungkuk. Dan tanpa kentut.
Jelas bahwa naskah yang disusun oleh penguasa ini ingin memproyeksikan sosok kaum elite yang bertahta menurut citra yang mereka kehendaki. Dan untuk itu, penting sekali berpenampilan yang impresif. Bisa berarti rambut yang disisir rapi. Gesture yang tertata. Dan orasi yang meyakinkan.
Akankah pencitraan itu akan berhasil?
Kesalahan para penguasa — dan juga sebagian ahli ilmu politik — ialah bahwa mereka cuma memfokuskan pandangan pada public transcript: apa yang nampak di panggung.
Mereka melihat bahwa bila di negeri tak nampak ada oposisi, tak nampak ada pers yang berani, tak nampak protes atau keluhan keras, maka itu berarti golongan yang berkuasa telah berhasil: mereka berhasil menciptakan stabil masyarakat, atau mereka berhasil melahirkan orang-orang (terutama pers?) yang pengecut dan cepat puas.
Dalam suasana itu terjadilah apa yang disebut oleh Antonio Gramsci sebagai “hegemoni” kemampuan golongan yang menguasai untuk meyakinkan golongan yang dikuasai, bahwa membangkang adalah suatu dosa besar.
Padahal kita tahu, Vaclav Havel — yang menyaksikan bagaimana sebuah kekuasaan yang nampaknya kukuh mendadak tumbang di Cekoslovakia — pernah berujar, “Masyarakat adalah seekor hewan yang sangat misterius…. Tak seorang pun di antara kita yang tahu akan semua kemungkinan yang tidur lelap dalam roh penduduknya.”
>> Selamat hari Senin, Ki Sanak. Apakah sampean juga menonton tayangan audisi para menteri di televisi?
Pertamax
Dagelan saja itu,….
tapi harap saja kinerja mereka baik..
semoga
*ga yakin
Smoga menteri yg dipilih nanti,bersama rakyat bisa membawa indonesia lebih baik dari 5 tahun sblumnya. Kita sbgai wong cilik,hanya bisa berharap to ndor..:-)
Kayak indonesian idol aja 😀
ikhsan idol toh?? hihihi
Celakanya … kebanyakan kita masih (atau dibuat makin?) lebih suka menonton daripada ‘membaca’. 🙂 Selamat nyeneni, kalau mujur … kalau apes, ya diseneni, Ndoro …
Audisi menteri…kejadian biasa yang dibikin seolah-olah luar biasa!
Saya menikmati dagelan itu dari internet saja, Ndoro!
Semoga acara ‘bagi-bagi kue’ nya menyenangkan semua partai dan masyarakat bisa ikut-ikutan senang 🙂
Setiap orang atau setiap partai punya kepentingan yang saya yakin mengedepankan kepentingan bangsa. Setiap orang atau setiap partai mungkin memiliki formula berbeda untuk memajukan bangsa ini… Mudah2an kabinet terpilih adalah anak bangsa terbaik..AMIN
Terlepas dari metode audisinya semoga Indonesia dipimpin oleh orang2 yang profesional dan amanah…
kalo ndoro cocoknya jadi menteri apa ya? hehehe…
Dagelan apalagi ini, Ndoro! Ah, aku kok jadi apatis gini. Tidak baik itu. Mudah2an tontonan seleksi para menteri ini tidak seperti wajah tayangan sinetron di TV kita yang nggemesi dan bikin aku moh melihatnya. Mudah2an.
Haduh, saya jadi minder; referensi tulisannya itu loooh 😀
Ah ya, saya masih harus menyaksikan drama secara langsung sehari lagi 😀
kok ya sempet2nya nonton opera sabun kayak gitu to?!
Manusiawi sekali kok, namanya juga usaha. Mudah-mudahan mereka memang profesional dan juga bermoral plus keimanan dan ketaqwaan yang kokoh kuat. Dengan modal itu diharapkan pengabdian mereka kepada negara dan bangsa bisa baik.
Itu juga belum seberapa. Bandingkan dengan para abdi dalem, yang harus benar membungkuk manakala sang raja lewat, itu juga terjadi di Indonesia masa kini bukan.
Ada juga yang kalau salaman mencium tangan yang disalami. Saya sih nggak pernah salaman lalu mencium tangannya walau ilmu agama mereka (katanya) hebat. Cukup salaman tangan saja.
Salam hangat dari Surabaya.
setuju pak dhe, salaman biasa aja deh
fotonya pada habis berendam ya itu ndor.. haha
pengumumannya hari ini ya… semoga acaranya seperti audisi nyanyi2 itu, lebih menghibur 😀
politisi kita gak mau kalah sama artis, yang penting nampang di media.
prestasi biasa-biasa? kan bisa dipoles konsultan politik?
Audisi itu penting agar si pemilih mengetahui bagaimana suasana kebatinan yang akan dipilih dan yang akan dipilih juga tahu apa yang dikehendaki oleh si pemilih.
Audisi hanya salah satu tahapan. Pemilih tentu sudah mempunyai rekam jejak atas orang yang akan diplilih berdasarkan curriculum vitae, info dari bekas atasan, bawahan dan orang sekitarnya.
Memilih calon menteri tentu tak dilakukan secara selintas dan saya yakin Presiden mengetahui bagaimana memilih para pembantunya.
Salam hangat dari Jombang
kemudian bagaimana yang tidak lulus audisi di cikeas ndoro? apakah berarti pemadaman image bagi mereka mereka yang tidak cukup qualified untuk lolos?
Kita sebgai rakyatnya harus mendoakannya semoga membawa barokah di negeri kita tercinta.
Saya yakin pak SBY cukup bijak untuk memilih menteri2nya (membagi antara politisi dan profesional)
nampaknya latah juga ya presiden, macem acara di tipi. Bagus juga sih. Coba ada reality tv ttg ini, pasti rating acara tinggi banget. :))
walah aku ga pernah nonton tivi, ndoro…kecuali bola dan film 😛
Jadi lebih baik gimana, ndoro? Diam-diam saja memilih menteri?
saya suka baju mandinya.
Indonesia memang republik sinetron
tilpun ku belum berdering nih Ndor… *sigh*

Masyarakat adalah seekor hewan yang sangat misterius…. Tak seorang pun di antara kita yang tahu akan semua kemungkinan yang tidur lelap dalam roh penduduknya
kutipan yang menarik, sayang di rumah ga punya TV, jadi ga bisa nonton audisi
aku kok gak liat ndoro ikut audisi?
udah ikut duluan yaaaaaa.. 😛
tidakkk ndoro saya tidak menontonnya blas wong ndak punya chanel tv yg nyiarin itu
mohon dimmapkan ya ndoro
berita isinya itu melulu, bosan ah…
sebenernya, konsep stabilnya bukan ga ada pers yang berani dan ga ada oposisi, tapi lebih ke ‘perangkulan’ segala pihak yang ‘berkepentingan’ supaya jadi satu kepentingan sama yang merangkul 😀
… jangan dengarkan apa yang penguasa katakan, tapi dengarkan apa yang tidak mereka ucapkan…
kalo raditya dika gak trauma dengan film Menculik Miyabi, kayaknya dia bakal bikin fil Menculik Mentri
Seperti acara parodi politik bakal lebih rame tahun depan. Mungkin bakal dibumbui realiti show juga. Menarik-menarik ..
muak.
Ya! saya nonton,
dan hanya bisa berharap semoga mereka bisa bekerja sesuai dengan yang dikatakan, walaupun ada rasa mengganjal yang berkata : “kok gue ngga yakin ya?”
salam
Ada yang berbeda dalam teknis penunjukan orang-orang yang akan menduduki kursi para mentri. SBY menerapkan proses audisi seperti halnya reality show yang pernah ada di televisi. Namun bagaimanapun bentuknya, mudah-mudahan audisi calon menteri ini dapat menghasilkan orang-orang yang kompeten dan berkualitas sesuai dengan jabatan yang diembannya.
Sepertinya SBY akan banyak memasang muka baru, buktinya hanya sebagian kecil saja dari cabinet sebelumnya yang dipanggil untuk mengikuti audisi. Menarik untuk ditunggu, siapa saja yang bakal menajadi audisi yang saya rasa sangat bergengsi melebihi audisi apapun di TV!.
Dijual Rumah
semoga kebahagiaan yang mereka tampilkan tidak membuat mereka lupa bahwa status yang mereka dapatkan bukanlah untuk bersenang-senang.. tapi ada hak rakyat di sana… ada amanah besar di sana..
Gaji mentri diatas : 100 jt.. mobil dinas Toyota majesta : 1,8 Milyar, rumah dinas senilai 2,1 Trilyun…
mantepp.. klo ndoro bisa jadi menteri kan mayan tuh bisa bagi2 ke rakyat mblogger 😀
menarik ndoro, aku ikutin acaranya…pantau terusssszzz.
Gag seru ndoro, masak semua manut sama yang berkuasa? kalo ndak ada oposisi, ndoro aja yang jadi oposisi… nanti saya ngikut… 🙂
Jangan remehkan kekuatan-kekuatan yang tak terlihat,yang sedang tertidur,yang sedang tekun mengamati apa yang terjadi, nanti jika sudah ada yang keterlaluan kekuatan yang tidak terlihat inilah yang akan membasmi. Salam.
Jadi pejabat boleh berbangga, tapi tak amanah tiada guna.
pernah baca “matinya ilmu komunikasi” ngeh..tuh..
hehehe…,serunya ngalah-ngalahin audisi Miss.Universe ^^
imbalan kampanye, atau profesionalisme waktu yang jawab kesungguhan dan dedikasi mereka untuk bangsa ini
betul2 mengharukan NDORO
siapa yg bikin rakyat nonton opera? silahkan dijawab sendiri…kalo ndak diliput katanya ketinggalan informasi, diliput jadinya kaya opera
apa yg punya hajat pingin diliput? tanyakan pada rumput yg bergoyang…
kayak idol, ada yang tereliminasi ga?
Saya kira kalo semangatnya adalah publikasi untuk transparansi, proses seleksi mentri KIB II yang diekspos sedemikian rupa cukup menyita perhatian khalayak. Pro Kontra terhadap setiap figur calon menteri bermunculan di banyak media. Mengenai konsepsi pencitraan, sejauh ini berjalan relatif mulus, terbukti cukup lap/putaran saja untuk Pemilu. Dan satu lap sesi racing ini tentu saja butuh ratusan lap sesi latihan sebelumnya yang sudah dipersiapkan sejak dini. Dukungan tim political marketingnya tentu luar biasa.
Salam,
Akmal
Saya lebih tertarik mengikuti perkembangan dari ” The Fall of The Global Capitalism “.Sangat dekat.
Berkunjung ..
salam hangat ndoro …
cara ikut audisi gmn ndoro 😀
selalu hangat ndoro.
waah,…asyikk jg..
Cikeas Idol….
entah kita sebut Audisi, bagi 2 kursi , balas budi atau dagang sapi dsb orang mengistilahkan dan menanggapi, tapi itu memang harus terjadi di negri , lha yang mbikin heuboh itu kan ya para jurnalis itu aja, yach kita do’ain aja semoga para pemangku kebijakan negri ini dapat menjalankan tugas dengan cerdas dan benar.
nonton ndoro..
seru ya..heuhue
kalo itu emang dagelan…
Lucu mana sama Opera Van Java??
sistem audisi kayak calon peserta indonesian idol dan sejenisnya, ngantre kayak nnunggu pembagian BLT. Yang penting Tuhan masih bersama rakyat agar tak terjadi apa-apa deh 😀
inikan menteri parpol bukan menteri profesional thanks
buat pantes-pantesan aja kali ndoro…
lha, yg gak ikut audisi malah lsg bisa masuk. apa ora peng-pengan kuwi? 😀
Kalo liat fotonya kok pake baju tidur semua… wkwwk.
kok jadi inget film kerjaan romawi,… diluar istana rakyat susah cari makan.. didalam istana sang raja plus mentri2nya pada pesta… waaa…. huuueekk
yang pasti lucu opera van java tapi lebih konyol pemerintah ini…..
jiaaahh,,, haha.. lucu juga ndoro. he 😀
Saat ini ada audisi jadi bintang iklan melalui online loh! Caranya : ikuti twitter@audisiku dan Facebook Audisiku… langsung yah. Kamu bisa jadi bintang iklan bersama Om Jin dan ada hadiahnya juga loh! Pokoknya…Yang Penting Hepi…