MyPulau Pecas Ndahe
Desember 16, 2009 § 45 Komentar
Jejaring sosial mungkin semacam mantra ajaib. Ia menyihir banyak orang menjadi pengikutnya. Barangkali juga dia sebuah kata kunci untuk membuka pintu pergaulan. Dan orang pun segera masuk ke sebuah dunia yang terhubung satu sama lain.
Maka, tak heran bila pelbagai layanan jejaring sosial pun bermunculan. Salah satunya adalah MyPulau. Ini layanan yang, katanya, disebut sebagai online social hub di Indonesia.
Di dalam “pulau” tersebut, semua favorit sampean dikumpulkan. Ia membantu sampean berhubungan dengan teman-teman dan komunitas lain — jaringan pulau-pulau.
Saya pertama mengetahui tentang situs ini dari seorang kawan. “Coba dibuka, Mas. Asyik loh,” begitu katanya tanpa terkesan membujuk.
Tapi tanpa dibujuk pun sebenarnya saya sudah penasaran. Dari namanya yang dwi bahasa, “my” (bahasa Inggris) dan “pulau” (bahasa Indonesia), saya membayangkan ini situs yang sebagai sebuah titik pertemuan antara dua hal yang berbeda. Melting pot. Sesuatu yang di benak saya sangat imajinatif.
Benarkah?
Perjalanan saya pun akhirnya mampir di MyPulau. Di halaman depan, saya melihat ada gambar pulau-pulau di Indonesia. Saya pun mendaftarkan diri dengan mengikuti petunjuk dan mengisi kolom yang tersedia.
Voila!
Setelah proses registrasi selesai, saya pun membaca-baca apa isi perut situs ini. Katanya, sebagai anggota saya dapat menerima update terbaru dari seluruh aktivitas yang saya lakukan di MyPulau dan sekaligus mendapatkan beberapa informasi, misalnya belanja.
Untuk berbelanja, MyPulau menyediakan mata uang ‘Coco’. Dengan mata uang ini, sampean bisa mengakses seluruh aktivitas yang ada di MyPulau. Kumpulkan Coco ini sebanyak-banyaknya untuk ditukar dengan aneka penawaran menarik.
Sampean boleh ikut menjajal dan merasakan sendiri pengalaman menjelajahi Mypulau. Siapa tahu sampean menemukan sensasi yang berbeda ketimbang saya. Saya katakan berbeda karena pepatah mengatakan rambut boleh sama hitam, tapi isi bisa berlainan, bukan?
Saya sendiri sempat agak kebingungan ketika pertama kali melihat MyPulau. Dalam hati saya bertanya-tanya, ini layanan jejaring sosial berbasis apa? Lokasi? Pekerjaan? Golongan darah? Hobi? Seks? Status? Komunitas?
Seandainya berbasis lokasi, kenapa pilihan namanya pulau? Kenapa tagline situs itu “dapatkan pulaumu” dan bukan “temukan lokasimu”. Kalau berbasis jejaring sosial, mengapa tak memakai kalimat “temukan temanmu”? Ah, mungkin saya terlalu berpikir inside the box.
Tak mengapa. Toh saya merasa asosiasi kalimat “temukan pulaumu” tetap kurang jelas dan spesifik. Semula saya malah menduga ini situs tempat wisata di pulau-pulau yang gambarnya terpasang itu. Ternyata dugaan saya salah.
Salah duga bisa saja menimpa siapa saja karena MyPulau memang tak menyediakan informasi yang cukup jelas mengenai sosoknya. Di halaman depan tercantum FAQ, Ketentuan Layanan, dan Hubungi Kami. Tapi tak ada kanal tentang About Us atau Ihwal.
Di kanal FAQ pun tak ada penjelasan mengenai apa itu MyPulau sehingga ada kemungkinan para pengunjung pertama bakal kebingungan. Alangkah lebih baik seandainya FAQ juga mencantumkan penjelasan tentang apa dan siapa MyPulau.
Gambar pulau-pulau di halaman depan pun terasa kurang menarik dan relevan. Apalagi penjelasan tentang pulau-pulau itu. Bali, misalnya, hanya disebutkan dalam kalimat, “Pulau Dewata, tidak heran kalau Bali dan pulau sekitarnya selalu jadi daya tarik wisatawan.” Sangat tidak inspiratif. Anak SD pun saya kira bisa menjelaskan lebih panjang tentang Pulau Bali dengan lebih menarik.
Saya baru menemukan penjelasan mengenai apa itu MyPulau setelah mendaftar dan mengklik “Term and Condition”. Mungkin lebih baik kalau ditaruh di halaman depan pada kanal About Us, sebab jarang-jarang orang bersedia mengklik dan membaca TC atau Tos.
Apa pun, saya merasa senang dengan kehadiran MyPulau. Ia menjadi alternatif layanan jejaring sosial yang memang sedang menunggang gelombang popularitas. Hanya saja ia memerlukan sedikit perbaikan agar lebih akrab dengan pengunjung baru.
>> Selamat hari Rabu, Ki Sanak. Apakah sampean tertarik menjajal MyPulau?
gak jelas.
gak pengen.
gak penting
g tertarik
Belum tuh, Ndoro. 😀
[…] This post was mentioned on Twitter by Ndoro Kakung, agung darmawan. agung darmawan said: RT @ndorokakung: berbagi tentang pulau-pulau yang sejahtera http://bit.ly/4n3cZp […]
gak sido
Gag laku.
wow.. ada lagi jejaring sosial bertambah byk
dari nama dwi bahasanya yg nabrak itu, kesan pertamaku langsung jelek. klik berikutnya, loadingnya lambat. langsung aku tutup tab dan sama sekali nggak tertarik register kesana. sorry, tsel gagal membangun impresi pertama yg baik, walopun sekarang banyak direview di banyak blog.
gak tertarik.
kalo daftar ntar makin banyak yang harus diurus 😛
kalo gak diurus, sama aja boong 😀
Ada yg tahu jejaring sosial di internet yang berisi info makanan gratis? Kalau bisa sih bisa diakses dengan perangkat genggam (mobile).
Mahasiswa kere kayanya butuh jejaring seperti ini.
ngakak baca 7 komen pertama… lugas!!! =))
kemaren, diriku diprotes orang.
“Tik, jangan bilang MyPulau bikinan anak Indonesia dong.. Itu kan cuma customize engine yang udah ada..”
Ngng..
Dan saya bingung njawab apa..
males.
*melu-melu*
gambar pulaunya kaya garapan anak SD yaa…
kayaknya pernah denger dari blog sebelah.. mypulau… mypulau… mypulau… (gaung)…
Ura kpngen…
wes
*tambah gak jelas*
Kayaknya dah lama ya, cuma tahun ini relaunch lagi.
Dan Jogja tidak ada di peta.
Hehe
ga tau mau ngomong apa
MyPulau! Lumayan bisa buat alternatif, Ndoro. Karena facebook sekarang sudah mulai riuh dan bikin jenuh.
gak ngutik utik blaz
dah lama tahu.. tapi ga berminat… 😀
gak
Ngeliat bagian bawahnya…. ada TE* — salah satu operator, jadi males…ujung2nya mau dimatai-matai kelakuan biar dia bisa dagang…. bukannya gak boleh orang lain dagangan tapi operator yg satu ini emang harga jualan di lapaknya mahal-mahal 😀
baru tau.. apa itu mypulau
Mungkin ogah dulu deh. Ableh kemudian.
MyPulau? buatan siapa nih?
Dari komennya kok gak positif sih? Kalo gitu tunggu oke dulu ah Gan…
http://lintahindonesia.wordpress.com/
waah.. gk bisa CDMA ya nomernya..
He he he sudah ada banyak nih … MyPulau, Indoface (fesbuk Indonesia) ..seru
mending twitter
belum tertarik ndoro…
Ini social site kedua sesudah Koprol ya? Berkunjung ah!
mending ps-an
Gue belum ngerasa tertarik ndoro, blognya Tika juga ngulas dan tulisan anda berdua gak ngebuat gue bergeming bwt gabung mypulau.
Prediksi gak bakalan awet nih jejaring sosial.
Takut kebanyakan yang diikutin ndoro, akhirnya nggak ada yang kepegang.
huakakkakakakaka……
Ngga tertarik ah… saya udah punya yg bagus koq.
Untuk ikutan satu jejaring aja udah cukup makan waktu.
kug gak jelas ngene?
gwenane erek endi seh????
sudah daftar dan ga diurus 🙂
ya dicoba dulu sob..
blog walking,,, 😀
happy mlaku-mlaku ndoro…nang mypulau,
ati-ati mlaku sikil is not good…ning walking on my ndas good-good ae…
dari artikelnya ndoro ko jadi agak terasa malas untuk melirik mypulau. tapi endingnya malah bikin penasaran dan ingin tahu apa itu mypulau, seperti apa, dan bagaimana menjelajahinya. he..
jadi minat mencoba ni ndoro.hehe
HCG Levels in Early Pregnancy Thanks for writing this, it was very handy and helped me quite a bit…
Thanks for writing this, it was very handy and helped me quite a bit…