Pemuda Pecas Ndahe

Oktober 28, 2010 § 66 Komentar

Apa lagi yang bisa dikatakan tentang PEMUDA? Mereka yang mengucapkan sumpah pada 28 Oktober 1928? Mereka yang mampu mengguncang dunia?

Saya menemukan sebuah cerita lama tentang seorang pemuda dari arsip tulisan Goenawan Mohammad. Saya bagikan di sini untuk sampean sebagai pengingat tentang sebuah negeri yang jauh. Tentang pemuda yang tak bosan mengkritik ….

Kisah ini dimulai pada awal musim semi 1919. Seorang tua ketemu Lenin di Kremlin. Waktu itu hampir dua tahun sudah Lenin berkuasa. Revolusi komunis yang dipimpinnya berhasil menggulingkan Tsar.

Raja terakhir Rusia dan keluarganya telah dibunuh. Kediktaturan proletariat telah ditegakkan. Pemerintahan baru pun sibuk menyiapkan diri ke masa depan — seraya membasmi musuh-musuhnya.

Dan Rusia berwarna merah.

Ada yang melihat warna itu sebagai bayangan darah yang mengerikan. Ada yang melihatnya sebagai fajar. Orang tua yang ketemu Lenin pagi 10 Mei itu melihatnya sebagai kedua-duanya. Karena itulah ia, yang tinggal di Dmitrov, di luar Moskow, datang dan ingin berbicara.

Lenin menghormatinya. Bukan karena usia sang tamu (waktu itu) 72 tahun. Tapi pak tua itu adalah Pyotr Alekseyevich Koprotkin, pejuang revolusi yang terdahulu, yang pernah hidup 41 tahun di pembuangan.

Riwayatnya luhur. Ia putera bangsawan tinggi. Dalam usia muda, sumbangannya kepada ilmu pengetahuan telah diakui. Hidup baik sebenarnya terbentang di depan Pyotr Alekseyevich. Tapi Rusia di zamannya adalah Rusia dengan penderitaan yang termashur itu, di mana petani ditindas dan tak bisa lagi menangis.

Maka pada umurnya yang ke-33, Koprotkin menanggalkan hak-hak kebangsawanannya, lalu berjuang untuk Rusia yang lebih adil. Ia dipenjarakan pada 1874.

Berhasil melarikan diri, ia pun mengembara di Eropa, ia menulis, mengutarakan pandangannya. Salah satu bukunya, Kenangan Seorang Revolusionis (1889), segera masyhur. Ketika Revolusi Rusia meletus, nama Koprotkin sudah lama dikenal sampai ke hati.

Juni 1917, ia pulang. Di Petrograd 60.000 orang datang mengelu-elukannya.

Tapi ia bukan seorang Bolshewik. Ia membenci kediktaturan, biarpun itu atas nama kaum buruh. Kemenangan Bolshewik yang dipimpin Lenin diterimanya dengan diam.

Di Dmitrov ia menjauhi politik, menulis buku sejarah etika sampai suatu saat seorang kawan seperjuangannya ditangkap pemerintah sebagai sandera, dan akan dihukum mati.

Ia pun mendatangi Lenin. Ia menentang adanya orang tak bersalah yang disandera oleh pemerintah, guna mencegah perlawanan “musuh revolusi.”

Kepadanya Lenin mengutarakan cara-cara revolusinya. Mencoba meyakinkan. Tapi kata Koprotkin: “Tujuan kita nampaknya sama, tapi dalam masalah cara … kita sangat berbeda.”

Tak berarti ia menolak untuk membantu Lenin. “Tapi bantuan kami hanya akan berupa laporan, kepada Anda, bila kesewenang-wenangan terjadi … ”

Lenin setuju. Baginya ini lebih baik ketimbang mengungkapkan kesalahan kaum Bolshewik secara terbuka. Prinsip ini nampak waktu Lenin menegur seorang wartawan komunis yang bicara soal kemerdekaan pers.

“Kemerdekaan pers,” kata Lenin, “akan membantu kekuatan borjuasi dunia.”

Demikianlah, sampai menjelang akhir hayatnya Kropotkin, si pejuang tua, tak henti menulis surat kepada Lenin, dengan kritik.

Akhirnya sang pemimpin marah. Toh kekerasan (dan dekat dengan itu adalah kesewenang-wenangan) bukan cuma ekses dari pemerintahannya, tapi telah jadi cara, bahkan dasar, dari kediktaturan itu sendiri. “Saya bosan dengan si kolot!” sembur Lenin.

Pada 7 Pebruari 1921, Lenin tak perlu bosan lagi. Kropotkin wafat. Seorang yang berharap telah terlambat. Dua tahun sebelumnya koran Pedang Merah sebetulnya telah memaklumkan: “Moralitas kami adalah moralitas baru…Bagi kami, apa saja boleh.”

Bukankah Izvestia juga pernah memuat laporan pembersihan di Petrograd?

“Jumlah yang ditahan seluruhnya 6.220 orang. Delapan ratus ditembak mati.”

Penyair Pasternak kemudian menuliskan suasana murung itu dengan puitis, “di mana orang cemas dan mengurung diri, di mana membuka jendela, terasa seperti membuka nadi.”

Jakarta menjelang sore ini juga terlihat murung. Di sudut-sudut kota mendung menggantung. Tapi tak ada yang ditembak mati. Bahkan para pemuda yang necis sekalipun bebas lenggang kangkung di mal-mal yang gemerlap, kongko di sudut kafe kopi.

Siapakah mereka, pemuda Indonesia? Orang pusat? Orang daerah? Saya sering penasaran dan bertanya-tanya apa yang ada di benak dan kepala mereka sekarang. Revolusi? Sedan sport? Update status di Facebook? Mengeluh di Twitter? Rencana membeli Samsung Galaxy Tab berbasis Android?

Di Jakarta yang murung menjelang sore, saya teringat kembali sumpah yang diikrarkan putera-puteri Indonesia pada 28 Oktober 1928. Tapi hari ini saya tak punya ikrar apa pun. Sampean?

>> Selamat hari Kamis, Ki Sanak. Apakah hari ini sampean sudah mengucapkan sepatah dua patah kata sumpah?

Tagged: , , , , , ,

§ 66 Responses to Pemuda Pecas Ndahe

  • ladeva berkata:

    Hari ini saya tidak mengucapkan sumpah apapun untuk Indonesia tapi paling tidak hari ini saya membuat sebuah artikel untuk saling mengingatkan tentang keindahan Indonesia. Harus tetap optimis kan meskipun bencana tidak bosan untuk menyapa?! 🙂

  • revolusianto berkata:

    sumpah setia terhadap emak’ku untuk merawat sawah!

  • huha berkata:

    Saya cuma bisa sumpah serapah atau ngomong: Sumpeh loooo.

  • ipungmbuh berkata:

    Sumpah, ikrar, ideologi.. Mengutip kata si Thomas Koten,
    “pemuda kini tidak lagi mempersoalkan ideologi dalam tataran makna, tetapi pada tataran perbuatan. Itulah yang membuat pemuda kini lebih berkonsentrasi mengejar prestasi di bidang ekonomi, dan perebutan prestise di berbagai tataran sosial, ekonomi, dan politik…”

    Salam hormat, Ndor.

  • dapit berkata:

    saya cuma sumpah, cinta nikita willy

  • jjay berkata:

    ulasannya asik mbah…
    pengen blajar nulis lbh baik lagi deh

  • intan berkata:

    SUmpah, sUmpah..

    apa artinya sumpah bila hanya mengingkari’a..

    tapi yang ini bener” sumpah.

    Sumpah, cinta banget sama Indonesia.

    hehe” lebih ke pernyataan dr pada sumpah.

    kalo Ndro ?

  • HwwD berkata:

    hari ini ketiduran T-T jadi ga ikut upacara di kantor ,,, lmao

    btw mampir ya ke blog saya

  • Vania Septiana berkata:

    Sebagai salah seorang pemuda Indonesia, tak afdol rasanya bila tidak ikut berikrar dan bersumpah.. walau sumpahku tidak didengar seluruh Bangsa Indonesia seperti para pejuang pemuda, namun tekadku mulia untuk negeriku..

    Sumpah pemudaku adalah untuk tidak memalukan nama Bangsaku sendiri, seringkali perbuatan kitalah yang membuat cermin negatif bagi sebuah bangsa.. Aku tidak berbuat banyak untuk bangsaku, setidaknya aku akan menjaga keasrian namanya dalam kehidupan dan tingkah lakuku karena aku adalah masyarakat Indonesia, Bangsa Indonesia 🙂

    Ndoro kakung, apakah sumpah pemuda yang ndoro ikrarkan saat ini? Semoga kita bisa bertemu di hari Sabtu pada saat pesta blogger berlangsung ya.. Nanti kita sharing-sharing secara langsung. Ndoro juga bisa sharing di blog ku http://vaniavanzai.blogspot.com karena blog ku terbuka kepada siapapun yang mau sharing-sharing realita kehidupan..

    Best regards,
    -Vania Zhou-

  • rifqy sovia berkata:

    M.Gandhi “seorang manusia yg dengan enteng menyatakan sumpahnya dan kemudian melanggarnya adalah manusia sampah sehingga ia berhak untuk menerima hukuman baik di dunia maupun di hari kemudian”
    mending gak sumpa2an daripada dikutuk sama azabnya tiffie

  • Yufi Priyo berkata:

    Saya akan berjanji dalam hati, untuk diri saya sendiri, bahwa saya akan menjadi orang yang lebih baik, beguna bagi anak istri, bagi keluarga, bagi masyarakat sekitar dan bagi semua orang. 🙂

  • Avila berkata:

    Sumpah Hari Ini Kuningan Macet Buangeet..

  • Terimakasih telah mengingatkan saya untuk semakin intropeksi diri.

    Sukses selalu

    Salam ~~~ “Ejawantah’s Blog”

  • Bung Fadli berkata:

    Hari ini ane belom ada satu sumpahpun yang keluar dari bibir ane mbah. Tapi ane dari dulu sebelum naik ke peraduan selalu bersumpah. Bahwasanya,”BESOK HARUS LEBIH BAIK DARI HARI INI”. Tul gak mbah??

  • ipah berkata:

    mungkin karna pemuda skrang hanya tinggal menikmati kemerdekaan, tanpa perlu susah payah memperjuangkannya. hehehe saya beruntung jadi pemuda jaman skrang! tp bukan brarti saya hanya berfoya2 lho ;p

  • koeshariatmo berkata:

    sumpah pemuda sudah tidak terlalu terasa makna di negeri ini, setidaknya itu yang saya rasakan..tidak tau kenapa! atau enggan mencari tahu?

  • semendo berkata:

    kata Ariel: Sumpah Bukan Gue!! *peace*

  • erricgunawan berkata:

    Apa lagi yang bisa dikatakan tentang PEMUDA? Mereka yang mengucapkan sumpah pada 20 Oktober 1928? Mereka yang mampu mengguncang dunia?

    Mungkin maksudnya 28 Oktober 1928 …

  • bicara soal Sumpah Pemuda, pemuda Indonesia skrg sudah tidak lagi memiliki nasionalisme.. sangat menyedihkan..
    mudah-mudahan kita bisa lebih sadar akan pentingnya Sumpah Pemuda dan memaknainya dalam tindakan nyata perbuatan kita sehari-hari demi kemajuan bangsa.. 🙂

  • bolang berkata:

    saya bersumpah untuk selalu muda 😀

  • redaksistudiislam berkata:

    Mengenang “Soempah Pemoeda” mengenang kembali semangat egaliterianisme, pluralisme dan tentu saja “Persatoean dan Kesatoean” bangsa besar ini yang telah ditorehkan dalam sejarah dan menjadi prasasti dalam sanubari setiap insan Indonesia dan semua komponen bangsa mesti menyadari dirinya bukan bangsa “Goerem” yang kerdil dan picik, apalagi cengeng dan sekedar menjual citra diri. Tengoklah Jong Islamieten Bond, yang meski berbeda pemikirian dan pandangan mampu memberi panduan arah kebangsaan.
    kita. http://www.collectionscanada.gc.ca/obj/s4/f2/dsk1/tape9/PQDD_0027/MQ50522.pdf

  • Silvia Florensia berkata:

    Hai ndoro..
    Aku silvia, mahasiswi london school yang kemarin ketemu di obsat. salam kenal ya.. 🙂
    Makasi sudah banyak dibantu waktu disana.

    Ngomong2 soal sumpah pemuda, ak berharap ikrar yang sudah pernah dibuat oleh para pemuda pemudi jaman dulu tuh gak jadi basi. Justru jaman modern kayak gini nih yang perlu banget ikrar semacam itu untuk mempertahankan kesatuan dan persatuan bangsa.
    So, maju terus deh buat pemuda pemudi Indonesia!! Masa depan bangsa ada di tangan kita2 ini. 😀

    Oya ndoro, ini blog aku.. Emang masih amatiran dan pemula banget nih aku. hehe..
    Mari mampir.. 🙂
    http://kumpulankatakatamotivasi.blogspot.com
    dan
    http://silviaflorensia.blogspot.com

  • syarifahvirginiatraviataputri berkata:

    sebagai pemuda jaman sekarang,seharusnya kita mensyukuri tidak hidup dibawah tekanan dan gencatan yang terjadi di tengah2 sumpah pemuda jaman dulu.
    kebebasan yang kita dapat sebaiknya dipergunakan dengan bertanggung jawab,jangan sampai orangtua yang ada dirumah mengatakan “mustinya anak2 jaman sekarang dijajah lagi biar tau rasa”

  • DV berkata:

    Tulisan yang menarik, Ndoro…
    Harusnya mereka yang tawur di Jkt, Makassar dan kota2 lainnya disuruh ucapkan sumpah ini skali lagi 🙂

  • Kampung Perawan berkata:

    Indonesiaku tercinta, ak bangga padamu..

  • halo ndoro.. tadi ak dah kopdar ma ndoro di peta blogger..makasih ya ndoro dah foto bareng.. hmm menurut ak sih emang pemuda jaman sekarang nilainya lebih rendah, lebih mengutamakan materi daripada nilai hidup, ideologi.. mereka ga mau tau tentang nasib dan masa depan mereka,karena ya hidup mereka udah disokong ma orang tua masing2. saya juga ga punya ikrar untuk diri saya tapi setidaknya saya tau gimana saya harus menset tujuan hidup saya pada nantinya.. hehee

  • Oka berkata:

    kemarin tgl 28 sy lupa kalau hari sumpah pemuda…
    sekarangpun sy takut bersumpah, taku kualat hehe

  • pemuda jaman sekarang beda dengan pemuda 82 tahun silam

  • catrina sansan berkata:

    tangan pemuda jaman sekarang adalah yang nantinya akan meneruskan perjuangan bangsa Idonesia selanjutnya, dan pada kenyataannya memang pemuda jaman sekarang ini tidak lah lagi seperti pemuda d era2 82 tahun yang lalu,. akan tetapi sesunggunya dengan adanya semangat dan pikiran yang terbuka untuk memangdang sesuatu yag positif didepan saya yakin pemuda jaman sekarang mampu membuktikan kehebatannya dalam membangun bangsa, meskipun semangat tidak berkoar2 seperti jaman dahulu, namun biarkan para pemuda jaman sekarang bergerak berdasarkan cara mreka sndr.. 🙂

    anyway, saya yang kemarin ketemu dg ndoro dipesta blogger 2010 ,terima kasih ndoro kakung sudah bersedia berfoto bersama saya dan teman2 yang lain,,.
    terus menulis,terus berkarya dan sukses selalu.:)

  • blog film berkata:

    wah, sampai sekarang saya belum berani bersumpah..lebih baik katakan iya bila iya dan tidak bila tidak

  • Rijal berkata:

    makasih yh Ndoroo, sudah menyempatkan foto bersama saya dalam Pesta Blogger kemareen.. blog anda amat sangat membuat saya menjadi tahu bagaimana membuat blog jujur dari hati. Sukses selalu Ndoro! btw, Ndoro ngikutin persoalan negara Rusia juga yh? 🙂 saya sih suka dengan negara Rusia, walaupun saya tidak tahu menahu soal negara tsb.

  • Setelah baca tulisan ini, baru ingat kalau ada Hari Sumpah Pemuda…Oh tuhan, masih banyak kah tipe pemuda seperti saya yang lupa akan hari-hari bersejarah bangsa ini…? Mungkin saya termasuk dalam kelompok pemuda yang Ndoro sebutkan ada di sudut-sudut kota Jakarta ini, dan saya yakin juga Ndoro bisa baca apa yang ada di pikiran pemuda macam saya: Gadget baru, mobil baru (baca: kredit) –> update status di pesbuk (baca: pamer)…andai revolusi Rusia terjadi di Indo, mungkin pemuda-pemuda seperti saya ada dalam daftar penguasa untuk di penjara dan di habisi he he he…

  • adul berkata:

    Bertanah air satu tanah air bencana
    berbangsa satu bangsa menderita
    berbahasa satu bahasa merana

    demikiankah sekarang kita?

  • Miftahgeek berkata:

    Setidaknya saya sudah ber-InsyAllah untuk menjalanakn apa yang telah disumpahkan pemuda terdahulu xp

  • Hedhy berkata:

    Ndor, saya penasaran deh.. menurut ndoro kakung makna sumpah pemuda sakarang ini itu apaaa????
    karna klo kita lihat sekarang ini tu pemuda-pemudi Indonesia ga lagi menghargai yang namanya Sumpah Pemuda (bahkan banyak pemuda-pemuda yang ga apal sama isinya)
    Reply yaaa.. thankyouu

  • Hedhy berkata:

    Ndor, saya penasaran deh.. menurut ndoro kakung makna sumpah pemuda sakarang ini itu apaaa????
    karna klo kita lihat sekarang ini tu pemuda-pemudi Indonesia ga lagi menghargai yang namanya Sumpah Pemuda (bahkan banyak pemuda-pemuda yang ga apal sama isinya)
    Reply yaaa.. thankyouu

  • duadua berkata:

    mau tanya ndor, sebenarnya batasan disebut pemuda itu umur berapa sih?
    masak 40 tahun masih disebut pemuda

  • Damay berkata:

    selamat sore ndoroo 🙂
    salam kenal, saya damay, yang kemarin ketemu dan foto bersama ndoro di pesta blogger..
    makasii yaa ndoro, sudah menyempatkan foto..
    dan blog ndoro sangat menginspirasikan saya tentang pentingnya perjuangan bangsa indonesia saat itu..
    namun masih banyak diantara pemuda sekarang ini yang tidak mengerti apa arti sumpah pemuda..
    dari blog anda membuat saya tahu dan sadar untuk menghargai apa arti dari sumpah pemuda itu..
    semoga pemuda pemudi indonesia menjadi lebih maju..
    sukses selaluu ndoro.. 🙂

  • Salam ndoro…
    Saya fahrizi,yang kemarin minta tanda tangan 🙂 terima kasih ndoro…tahun depan kita foto bareng ya di pesta blogger 🙂
    Ndoro menginspirasi saya untuk menulis lebih baik…terima kasih ya…;)

  • Fokus berkata:

    Artikel yang hebat thanks

  • ardinapramudita berkata:

    hmm baru baca, tp keren ndoro..mengingatkan saya akan arti hari sumpah pemuda…
    btw, thanks yaa kmrin uda foto bareng di pesta blogger, padahal ndoro lagi sibik 😀

  • wahyu wiyu berkata:

    sumpah itu ga cuma diucapin dimulut aja tapi harus lewat hati dan diaplikasiin dalam kesehariannya donk .. tapi jarang banget pemuda zaman sekarang yang masih cinta negrinya sendiri buktinya aja segala barang2 lebih cinta buatan luar dan lebih bangga me[perlihatkan ke sekitarnya *sedihnya miris banget !!!

  • wahyu wiyu berkata:

    senengnya akhirnya kmarin bisa ketemu dan foto bareng sama seorang “ndoro kakung” yang terkenal di pesta blger .. salam kenal yaa , saya student london school

  • tiffany berkata:

    artikel yang bagus.bisa jadi motivasi untuk para pemuda pemudi

  • intan berkata:

    ndoro, di pesta blogger maren ndoro jadi pembicara.
    seru banget ndoro..keep eksis yoo ^^
    foto ndoro ada di blogku..
    kalo mau lihat, maen ke blogku ndoro.

    hidupuntuktravel.blogspot.com

  • julicavero berkata:

    klo saya punya ikrar sob….semangat sumpah pemuda harus digalakkan lagi, supaya kita merasa bahwa kita adalah satu bangsa, bangsa yg beragam tp tetap dalam republik indonesia

  • Sang Penjelajah Malam berkata:

    Sumpah pemuda jangan hanya di jadikan slogan, tapi harus direalisasikan..

  • fitrifie berkata:

    ndoro..habis baca share dari ndoro ini, saya jd mikir bahwa emang pemuda sekarang termasuk saya sangat kurang nasionalisnya. thx so much ndoro udah diingetin.. 🙂

  • Reezkka berkata:

    sumpah pemuda sekarang hanyalah sumpah…
    bukan dari hati…
    hemb…
    saya sebagai pemuda merasa malu…
    malu bangett…
    makasih ndoro sdah mengingatkan…

    >>kunjungi juga ndoro
    http://um.ac.id/

  • aris berkata:

    semangat persatuan untuk seluruh pemuda di indonesia

  • kreditloan berkata:

    yah…piye meneh ndoro…!!
    kalo saja sebuah sumpah sudah ndak di ingat lagi, yo brarti mengingkari sumpah itu sendiri.
    dosa itu ndoro….
    salam njeh ndoro.
    cobi diwaos link wonten ngandap meniko:
    http//dibawahbenderamerahputih.blogspot.com
    http//dibawahbenderamerahputih.com

  • Octa berkata:

    sumpah apa lagi yang mau kau katakan wahai pemuda…banyakkan ingkarnya…mendingan jangan sumpah deh…kalau besokbesok ternyata kenyataannya gak kaya sumpah…pribadi jujur gak usah pake sumpah orang juga bakal percaya… Besokbesok more action aja lah… more meaningfull dibanding sumpeh looo…

  • Wahai Pemuda-Pemudi Indonesia di Pundak anda Nanti Bangsa inimenanti baktimu.. Sumpah rasa lebih baik dengan Perbuatan atau karya mu

  • motivasi buat para pemuda zaman sekarang

  • I like Your Article about Pemuda Pecas Ndahe Ndoro Kakung Perfect just what I was searching for! .

  • khamiL berkata:

    Sudah selayaknya kita sebagai generasi penerus bangsa bersatu dan memperkuat ikatan satu sama lain agar Indonesia tetap kokoh dan bertahan di tengah krisis global yang mengancam ekonomi negeri ini. Pemuda-Pemudi Indonesia pun harus membawa beritabaik bahwa sampai saat ini kita masih disatukan oleh tanah air, bangsa dan bahasa Indonesia. Persatuan dan Kesatuan merupakan langkah dasar kemajuan suatu bangsa.

    SEMAGAT 45 BUAT PEMUAD PEMUDI INDONESIA UNTUK MENJUNJUNG TINGGI HARKAT DAN MARTABAT NEGERI INI …!!!

  • mesin kasir berkata:

    sumpah itu janji ndorr…

  • Artikel Kuliah berkata:

    salam kenal. ini kunjungan peratam saya mudahan bisa memberi manfaat.

Tinggalkan Balasan ke Kampung Perawan Batalkan balasan

What’s this?

You are currently reading Pemuda Pecas Ndahe at Ndoro Kakung.

meta