Google+ Pecas Ndahe
Juli 22, 2011 § 75 Komentar
“I miss the days when you had one phone number and one answering machine, and that one answering machine has one cassette tape, and that one cassette tape either had a message from a guy or it didn’t.”
Saya membaca kutipan dialog Mary Harris (diperankan oleh Drew Barrymore dalam film He’s Just Not That Into You) itu di sebuah blog. Penulisnya, sebut saja namanya Ririn, mengutip kalimat itu karena merasa seperti gadis yang kesepian di tengah keramaian pasar malam. Dia kehilangan pembicaraan yang intim dan personal, dari satu orang ke orang lain. Dan ia merindukan masa-masa ketika media sosial belum seriuh sekarang.
Media sosial memang telah mengubah cara orang berkomunikasi. Dulu satu individu bercakap-cakap dengan satu individu. Sekarang individu berkomunikasi dengan khalayak atau sebaliknya.
Perhatikan orang-orang seperti Ririn. Pada awal Facebook masuk Indonesia, mereka beramai-ramai mendaftarkan diri ke situs pertemanan itu. Setiap hari mereka memberikan photo tagging pada profil teman, menuliskan percakapan wall to wall, termasuk bergunjing setiap kali ada teman di jaringan pertemanan mereka mengganti status berhubungan: lajang, rumit, atau menikah.
Sampai sekarang Ririn dan teman-temannya masih membanjiri halaman profil Facebook dengan status-status baru. Saya menduga mereka juga terus mengunggah foto-foto sewaktu kongko di kafe-kafe. Sesekali mereka menghabiskan waktu bersama berjam-jam di depan komputer atau menjelajahi layar telepon seluler pintar demi mendapatkan kabar terbaru dari sahabat, keluarga, atau orang-orang yang belum pernah mereka temui, tapi masuk dalam jaringan pertemanan.
Keriuhan mereka berubah ketika Twitter datang. Layanan pesan pendek berlogo burung biru itu dengan cepat menyedot perhatian Ririn dan teman-temannya yang sebenarnya masih akrab dengan Facebook. Mereka berbondong-bondong membuat akun baru dan aktif memperbarui status setiap saat. Mereka juga berbagi informasi dari media massa tradisional yang dianggap menarik, aneh, lucu, atau misterius.
Kehebohan Twitter belum berlalu, sekarang sudah muncul lagi satu media sosial baru: Google Plus Project (disingkat Google+). Meskipun belum semua orang bisa mendaftar secara bebas, alias hanya berdasarkan undangan, pengguna layanan baru ini diperkirakan mencapai 20 juta pada akhir pekan ini.
Google+ adalah layanan yang membuat pergaulan orang di dunia maya makin luas. Ia memiliki tombol rekomendasi Google PlusOne pada hasil pencarian di halaman Google.com. Dalam jejaring sosial, aktivitas merekomendasikan sesuatu memang salah satu aktivitas utama. Hal-hal yang dianggap menarik oleh seseorang biasanya cenderung dibicarakan dan disebarkan ke jaringan pertemanan. Informasi dan status seseorang semakin deras mengalir.
Saya maklum bila gelombang informasi melalui media sosial yang terus berdatangan begitu cepat itu membuat orang-orang macam Ririn justru jadi gamang. Setiap kali membuka Facebook, ia langsung kenyang disuguhi berita terbaru dari teman-temannya.
Begitu pula saat membuka lini masa Twitter. Ia mulai jenuh membaca kicauan atau tautan kiriman orang. Ada yang saling ejek dan lempar cacian. Ada pula yang mengeluh soal pekerjaan, teman yang kurang menyenangkan, kerinduan, dan segala macam remeh-temeh lainnya. Ia merasa semua orang di delapan penjuru angin dunia ini sedang mengumbar rasa senang, marah, dan pertengkaran secara telanjang di ruang publik nyaris setiap detik.
Sekarang semuanya berubah. Dulu, Ririn senang setiap kali memperoleh notifikasi “comment” atau “mention” dari teman di Twitter. Kini tidak lagi.
Jika dulu ia kaget mendengar kabar bahwa kawannya akan menikah atau sedih saat tahu pria yang diincar ternyata sudah mengganti status hubungan menjadi berpacaran, sekarang masa bodoh. Enough is enough. Ia merasa tak punya cukup kapasitas lagi untuk aktif di pelbagai layanan media sosial.
Saya pun merasa demikian. Media sosial begitu gegap-gempita … dan melelahkan. “I miss the days when you had one phone number and one answering machine …”.
>> Selamat hari Jumat, Ki Sanak. Sampai hari ini sudah berapa orang yang masuk ke Circle sampean?
Baru 7 orang di circle saya 😦
superb sekali ki sanaaaaakkkk ! i miss the day when i talk with “you” personally. no one knows about what we’re talking about.
nitip link gples boleh gak pakde?
*mlayu*
Setuju sekali, setiap yang baru selalu bikin silau, tapi tak ada yang dapat mengalahkan “orisinalitas” pola hubungan nyata manusia-manusia..
setujuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu!
Setuju sama kata “melelahkan”
Media sosial di internet membuat orang-oang di dunia nyata jadi autis heheheheeee
apalagi menjelang 2012 makin puyeng 😆 🙄 ❓
Mbok ya saya diundang Ndor . .
Skalian nitip kenal lapak baru ini Ndor. Nuwun.
Saya jadi ingat acara-acara tipi jaman dulu, yang tayangnya sekali seminggu, seperti combat, little meisy, friday 17th dkk-nya, atau ketika pertandingan sepakbola (kebetulan saya sangat suka menonton sepakbola) masih jarang ditayangkan di televisi-televisi swasta. Saya, dan juga cukup banyak teman yang ternyata merasakan pengalaman yang sama, selalu menanti-nanti tayangan-tayangan televisi itu (apalagi karena film-film berserinya memang cukup berkualitas untuk jaman itu). Tapi sekarang, debar-debar dan kegelisahan menanti itu sudah tidak ada lagi. Semuanya ditayangkan hampir setiap hari dan efeknya kualitasnya jadi klise semua. Tetapi, jika kita mau melihatnya dari sudut pandang yang berbeda, bukankah ada makna baru dari kehilangan itu, yaitu kerinduan, rasa rindu pada yang telah hilang, seperti kutipan percakapan yang akang tulis diatas, I miss. Tulisan yang sangat menyegarkan, kang. Seperti oase ditengah-tengah padang pasir dunia maya sing isine wong bakulan kabeh hehehehheheeeee
baru 6 orang Ndoro, nantilah saya tunggu rilis final baru menghimpun teman di circle sebanyak-banyaknya
kalau saya sih,
“I miss the days when you had a one book and we share to read it together”
baru dua..hahaha
kalau keseringan buka ya jelas bosan.
coba aja puasa facebook/twitter seminggu, pasti facebook-an/twitter-an jadi seru lagi.
Wah la kalau saya jualan nggak pakai FB atau jejaring sosial lain kan rejeki amblas Dab…. hahahaha….
Di TIME minggu lalu ada angka tapi lupa tepatnya, mengisarkan brapa persen orang yang merasa overwhelmed dengan adanya socmed sekarang ini.
Di lain pihak, bagi para expert seperti Ndoro, bukankah banyaknya socmed bikin ladang smakin hijau? *ngikik
lama-lama perasaan overwhelmed itu pasti ada, apalagi kebosanan. tapi saya tetap cinta fesbuk tinimbang socmed yang lainnya. mungkin karena saya bertemu dan bisa berkomunikasi dengan banyak orang hebat di sana daripada di media lainnya,
nice..
beginilah perkembangan jaman sekarang ini
sempatkan juga mengunjungi website kami di http://www.hajarabis.com
sukses selalu!!
Hmmmm….sumpek,blek.Ladang yg bikin banyak orang lupa siapa dia yg sebenarnya..
mayan nih, cuman masih penasaran klo ini masih tria, bayangkan dah versi sebenarnya
wew, Mark Zuckerberg kethat kethir iki
Yang lebih menyenangkan emang kopdar kang 🙂
Sebagus dan sebooming apapun jejaring sosial, pasti kalah sama obrolan di angkringan dan tempat nongkrong lain ya Ndor? Huehehe.. setuju sama mas yang komen di atas ini, saya juga bakal tutup fb dkk kalo lagi ngobrol langsung orang-orang.
Dalam obrolan Langsat yang dipandu blogger Wicaksono atau lebih dikenal Ndorokakung ini akan hadir blogger otomotif Edo Rusyanto, Brigadir Satu (Briptu) Eka Frestya dari Traffic Manajemen Center (TMC) Polda Metro Jaya, dan perwakilan operator selular XL.
http://campuranjoss.blogspot.com/2011/07/saatnya-blogger-bicara-mudik.html
Itulah Kelebihan Teknologi. Memanjakan pengguna, dan akhirnya jadi malas. tapi semua jejaringan sosial yang ada merupakan sarana aja, tapi bukan pengganti komunikasi antara satu dengan yang lain secara langsung..
trnyata tidak hanya saya yang merasa “bosan” dengan social media… tapi kok ya saya tetep aja mengharap email invitation dari google+…wakakakakak XD
lom make google+ ndoro ….
Saya juga mulai jenuh dengan keriuhan media sosial…. Meski sekarang masih suka buka beberapa akun media sosial saya, tapi sudah nggak seaktif dulu, hehe….
I miss Google-
[…] oleh : Postingan Ndoro Kakung + Postingan Mbak […]
salam kenal bos…
google+ akan menjadi kompetitor facebook. dah banyak pengguna FB yang pindah ke social network kepunyaan mbah google ini.
Google akan membeli Twitter 🙂
Anyway those are just tools…. the guns. It depends on the man behind the gun, don’t you agree?
kita sepertinya dituntut utk ikutan yang lain kayaknya ya !
teman ikut friendster kita ikutan, teman ikut FB kita ikutan, teman ikut twitter kita ikutan….
kadang ada yang nyeletuk “Indonesia emang generasinya hanya suka ikut2an, ga pernah bisa kreatif”
Weh, sepertinya kepemilikan jejaring sosial udah berkembang ke arah status sosial Ndoro, kurang gawul kalo ndak punya akun 😆
Saya baca postingan serupa beberapa hari yang lalu, menohok benar nasib si ririn ya Ndoro..
“I miss the days when you had one phone number and one answering machine …”
this words make me feel blue.
circle, ndoro?
teman ane di google+ aja baru 1…hehehe..
masih pada rame di facebook tuh mereka -________-
Ada saatnya saya jenuh dengan semua fb… tp disaat2 tertentu, saya butuh mereka (fb Game Addict)
http://ririn.blogdetik.com
monngo yg pingin liat tips komputer
tampilannya google + emang simple, tp masalah fasiltasnya masih unggul facebook
ajib tulisannya kang..
saya puasa fb 2 tahun ndoro, ternyata masih hidup dan masih punya teman..
ya persis seperti inilah akibat kalau buat akun socmed secara sembarangan..
menurut saya, ada saat-saat dimana seseorang itu butuh bersosialisasi lewat media internet.
kalau membuat akun ketika belum membutuhkan, nah maka akan segera muncul saat kejenuhan tersebut..
mungkin, usernya kali ya yg harus mampu memberikan batasan sendiri,, kira2 pasnya socmed bagi dia itu keq apa..
misal: buat jualan, bagi para pedagang. hehehe 😀
Memang tak tak bisa dihindari kita tiap hari dijejali berbagai berita, lewat berbagai media.
Teman saya, yang saya kenal kalm sudah mulai uring-uring2an…..dan saya cuma tertawa saja saat dia cerita. Saya bilang..”nggak usah nonton TV saja”
“Lha, kan nggak tahu berita, kan pengin tahu cerita lanjutannya N…”, katanya.
Lha iya lah, tapi kalau uring2an mengapa dilanjutkan, kan bung N nya belum tentu ikut pusing…
saya belum mencoba google plus, kalo twitter followernya dikit… 😀
[…] tau tentang G+ pertama kali dari membaca postingannya mb tikabanget ituh. Lalu disusul Ndorokakung yang juga posting topik senada. Beberapa hari kemudian muncul notifikasi di gmail saya bahwa Kang […]
anggap aja , regenerasi, untuk orang2 pengguna baru y amerasakan sama
nice site.
tolong berkunjung dan follow blog saya nanti saya folback
http://priax.blogspot.com/
makasih semua..
Saya udah lumayan lama gak aktif di Facebook…jenuh…
grup autis digital… http://lifestyle.kompasiana.com/urban/2011/08/10/syarat-kerja-menguasai-twitter/
ya.. suatu saat kita pasti merindukan masa lalu, yang dirasakan lebih berarti dari sekarang.
We just waiting another app killers…. for another socmed 🙂
add aq dunk teman-teman,,masih sepi ni google + ku,,hiks..
Akun facebook saya malah sudah saya hapus. Mengganggu.
Somehow I miss those days too Ndor..
Calm and quiet huh…
Gak Bisa Tanpa FBan
Semua jadi tergantung dengan tehnologi, khususnya internet, apalagi klo udah rajin nulis status di FB. Trus gimana Ya …..
Thanks.
saya masih setia dengan twitter aja…bukan krn gaptek (ih sombong) tp karena twitter lebih ‘personal’…ngga banyak hal yg bisa di oprek dari twitter..kalo pesbuk, kok kayak ‘telanjang’, semua keliatan… #gakseru !
well, tergantung pada kita bagaimana menyikapinya sajalah kalo udah begini ndoro menurut saya. Yang lama jangan ditinggalin dan yang baru tetap diikuti, intinya kebanyakan orang gak mau sampai ketinggalan. hehe…
Tentu, perselingkuhan juga jadi makin mudah dan lumrah, ia terjadi bukan sepenuhnya karena niat tapi karena mudahnya kesempatan itu didapat, inikah namanya globalisasi… miris…
Google Corp. memang hebat, ngga tanggung2 create Google+ utk menyedot pengunjung setia Facebook. Belakangan juga sudah putus kontrak sama Twitter dan langsung bikin Google+. Salut sama cara berpikir mereka yang agresif…!
BN
Google maruk mau menguasi seluruh internet.
mampir ke blog saya yah ndoro
http://komunikan.com/pria-merokok-dan-kanker-prostat-adalah-kombinasi-mematikan/
Seumur-umur ikut Gogle plus di cicle saya cuma ada 10 orang!!nasib!!
join to hajarabis
google+ emang paling markotop
makin banyak saja ya sosial media. baru saja daftar Google+ tapi masih gagap.
cuma mau ngikuti postingan agan .
salam kenal
http://www.hajarabis.com
kita harus tutup internet sore ini ,,
dan besok pagi membukanya kembali
Ijin Sharing kang..
jgn lupa visit back
Petasan Paling Mengerikan di indonesia
nice
mampir balik yakk
Wah..kreatif banget neh, bisa dpt ide tulisan seperti ini…salam kenal gan…sukses ya…
udh bnyak ndoro.,,,
udah gag terhitung….
*sambil menyeka air mata* SETUJU BANGET NDORO… saya berniat untuk mendelete akun twitter saya dan menggantinya dengan yang baru. Kosong tanpa follower hanya saya memfollow akun berita untuk sekedar update berita.
jempol ndoro 😀
hahaha 😀
i like it