Twit Pecas Ndahe
Agustus 15, 2013 § 30 Komentar
Sampean pernah jengkel membaca balasan kicauan dari sebuah akun di Twitter? Geli melihat reaksi follower terhadap twit sampean?
Setelah lebih dari empat tahun memakai Twitter, saya belajar mengenai kicauan para follower dan reaksi mereka terhadap setiap twit saya.
Tingkah akun-akun itu, baik yang menjadi follower maupun bukan, sangat beraneka rupa. Ada yang menyenangkan, inspiring, membingungkan, lucu, kadang bikin hati panas, menjengkelkan, atau membuat saya ingin menoyor kepalanya.
Kadang saya geli juga membaca respons dari salah satu follower seperti di bawah ini:
Ketiaknya sama bagus. Ada dua. RT @ndorokakung: angelina atau irina … http://t.co/Wqkthk06K9
— WINARYO (@iowinar)
Bagi saya, setiap twit adalah eksperimen. Ia membawa saya ke sebuah petualangan baru yang berujung ke relaksasi jiwa.
Relaksasi itu didapat dari respons yang nyaris selalu tak terduga dari akun lain, baik follower maupun bukan. Ada kejutan di balik setiap mention.
Mungkin itu yang membuat saya masih antusias memakai Twitter untuk berbagi dan bercakap-cakap dengan teman, kenalan, atau follower yang tak saya ketahui siapa dia sebenarnya.
Saya tak tahu apa yang sampean peroleh dari Twitter. Mungkin sama dengan saya. Bisa juga tidak. Pengalaman tiap orang pasti khas.
Dari aktivitas di linimasa Twitter pula saya mulai hapal beberapa hal yang kerap muncul. Beberapa di antaranya:
Typo.
Bukan hanya sampean, saya pun beberapa kali melakukan salah ketik (typo) saat berkicau. Sangat manusiawi. Tapi saya lihat ada beberapa orang yang memang selalu salah ketik saat mengetwit.
Malas buka tautan (link).
Saya sering berbagi infomasi dan berita dari pelbagai situs dengan melampirkan tautan yang merujuk pada halaman yang memuatnya. Tapi ada saja yang kemudian menanyakan sesuatu yang sebetulnya jawabannya ada di halaman yang tautannya saya sertakan itu. Mereka hanya enggan membuka dan mendapatkan jawabannya sendiri.
Bertanya tanpa membaca twit dengan saksama.
Saya pernah berkicau tentang sebuah acara, lengkap dengan tanggal dan lokasinya. Lalu seorang follower bertanya, “Acaranya di mana Mas?” Rasanya jadi ingin menowel jidatnya, kan?
Tak paham sarkasme.
Suatu kali saya menulis, “Rp 7 miliar itu sedikit ya. Hanya cukup beli 2 rumah di Serpong.” Eh, ada follower yang protes. “Jangan sombong Mas. Uang segitu cukup buat saya makan seumur hidup.”
Saya hanya bisa mengelus dada (saya sendiri) jika membaca reaksi yang menandakan penulisnya kurang paham sarkasme. Saya tahu Rp 7 miliar itu jumlah yang banyak bagi sebagian besar orang Indonesia.
Tapi saya ngetwit seperti itu bukan untuk menyombongkan diri. Twit itu merupakan sindiran terhadap jumlah uang suap yang diterima oleh seseorang yang ditangkap oleh KPK.
Mungkin salah saya juga menganggap semua pemilik akun Twitter mempunyai pemahaman yang sama dengan saya. Saya menilai mereka mempunyai usia, pengetahuan, pengalaman, yang setara untuk mencerna setiap twit saya. Padahal tentu saja tidak. Preferensi, latar belakang, selera, rujukan, para pengguna Twitter jelas berbeda-beda.
Tentu saja masih banyak hal lain di Twitter yang luput saya catat. Sampean tentu punya catatatn lain.
Apa pun itu, saya berusaha terus belajar memahami dan membiasakan diri dengan semua yang melintas di linimasa secara rileks dan kepala dingin.
>> Selamat hari Kamis, Ki Sanak. Apa yang menarik perhatian sampean di Twitter?
Jadi, apa aja yang bikin kesel di twitter ndoro? *ditendang*
hari ini hari kamis Ndoro *ditoyol*
hahaha… *keplak
setuju sama Ndoro Kakung nih, rasanya kesel aja gitu ya dijudesin sama yang kurang paham sarkasme, citra diri kita juga bisa dianggap yang nggak-nggak padahal cuma sarkas -__- hehehe
curhat juga tentang twitter ndoro, http://blog.faridiot.com/2013/08/twitter.html
Seiring berjalannya waktu, orang-orang bakal lebih baik ber-twitter, kok. Contohnya paham sarkasme, typo, dll. Tapi yg susah ya, pada ngga mau kepo buat buka link dan baca info secara seksama, itu. :))
yang menarik perhatian saya??
hmmmmm, mungkin gambar yang Sampeyan share Ndoro.
*mlipir
Hehe..disitulah unik dan menariknya social media
benar sekali ndor, masih banyak orang di negeri ini yang kurang paham sarkasme, ironi. bagaimana cara mengatasi hal ini? :)))
itulah kekayaan kata mbah, yang belum tentu diketahui oleh masing2 pikiran manusia
Ada lo follower yg nanya kabar melulu kalo mensyen. Padahal aku ngetwit rutin setiap saat. Hih.
buat mancing perhatian si mantan ndoro wkwkwk
Jangan sombong, Mas. 7 Milyar tuh bisa jadi kolam cendol. đŸ˜€
*ditapuk*
Hahahaha…
kalo menurut ndoro bagus ketiak yg mana ndorr…?
Lanjutkan ndro, selama itu masih di dalam batas kewajaran.
makasih atas infonya sangat menarik dan artikelnya keren banget.
kunjungi juga web sederhana saya obat perangsang tradisional
hahaha sabar aja ndorrr
wow
hahaha , kaya burung ae ndoro orang2 di panggil kicauan đŸ˜€
hahaha đŸ˜€
Mas ndoro laki apa perempuan ya..wkwkwk…ketok aja jidatnya….
hehehehehe đŸ˜€
kadang pernah kdang tidak ndor ;D
sering ndorr….
rasanya pengen bales terusss…..
hehehehe
kurang tanda đŸ˜€
sikapi biasa2 aja ndoro. Salam kenal. đŸ™‚
cicuit , kaya gtu ta ndor saranya ?
hehehheh , burung kutilang đŸ˜€
Rental Mobil Di Jkakarta
http://www.autonetrentcar.com/