Kenangan Pecas Ndahe
September 30, 2015 § 51 Komentar
Bagaimana kita seharusnya merekam pengalaman? Di dalam hati, telepon, laptop, album foto, atau apa? Perlukah sebenarnya kita menyimpan kenangan?

Foto ilustrasi merawat kenangan: Pixabay.com
Pertanyaan itu menari-nari di kepala saya, menggelitik rasa penasaran, setelah membaca status Path sahabat saya, Tikabanget. Di akun Path-nya, Tika menulis begini ….
“Aku galau. Kalo traveling tuh perlu gak ya beli kamera digital pocket yg bagus? Atau cukup smartphone dengan kamera yang buagus aja gitu?
Mungkin perlu punya kamera digital kali ya. Tapi aku males e ngurusin banyak gadget.
Kalau pake smartphone aja kan ringkas ya.
Terus kalau pake kamera digital nanti upload ke instagram/path/twitter ribet gitu gak sih?
Atau gimana?
Terakhir saya lihat, status itu diberi gambar hati (tanda suka) oleh dua temannya dan mendapat lebih dari 90 komentar. Begini beberapa contoh komentar itu, dikutip sesuai aslinya tanpa koreksi:
Motulz: kamera perlu…demi merekam peristiwa dan suasana. Masalah poket/handphone/DSLR … itu cuma alat…gimana kejelian mata kamu menangkapnya saja.
Ariev: Perlu dong, aku aja nyesel dulu ke mana-mana tapi kamera biasa aja. Beli pocket yang keren aja kalau males bawa yang gede.
Chika: Tergantung tujuannya tik. Mau hasil bagus banget atau bisa sekadar memotret moment. Kalau mau hasil bagus banget ya kamera (dengan lensa mumpuni tentunya) tapi kalau motret moment, handphone aja cukup kok.
Yono: Yg jelas, kamera hp nggak bakal bisa ngalahin kamera poke/slr/mirroless. Kl kebutuhannya utk hanya sekedar merekam perjalanan + upload medsos, kamera hp mah cukup.
Tapi kalo pengen detil motret, dll, belilah kamera. Ada poket, mirrorless,slr. Sekarang di kamera2 baru sudah ada fitur wifinya, foto bisa ditransfer via wireless ke hp yang itu berarti bs diupload. Kl emg mo beli dan budget rd lowong, saranku belilah mirrorless dan lensa tambahan. Kameranya kecil, handy dan kemampuan setara slr.
Pengen lbh praktis lagi dan hasil bagus? Go Pro. Cocok buat liburan, bisa dikendalikan pake hp pula.
MariaRenny: Bawa fotografer sendiri aja, Tik
Masih banyak komentar lain, tapi tak perlu semuanya saya munculkan di sini. Saya hanya ingin memperlihatkan bahwa apa pun alatnya, teknologinya, orang cenderung ingin merekam peristiwa, pengalaman hidup yang dilaluinya.
Orang pada umumnya suka menyimpan hal-hal yang pernah kita lihat atau temukan sebagai kenangan, dan suatu saat kelak bisa kita ihat ulang. Bukankah sesekali kita juga senang membuka kembali album foto lama saat kita kecil dulu, misalnya masa-masa di sekolah dasar?
Seperti Tika dan sampeyan semua, saya juga begitu, senang merekam semua yang pernah saya lihat atau temukan. Beberapa kali saya bepergian, untuk urusan pribadi maupun pekerjaan. Sesekali saya berpesiar ke tempat-tempat wisata, di dalam maupun luar negeri. Di berbagai lokasi yang saya datangi itu biasanya saya merekamnya dengan cara memotret pemandangan, lalu lintas, orang-orang, makanan, museum, danau, pantai, gunung, kafe unik, restoran tempat saya makan, makanan dan minumannya, dan sebagainya.
Kadang saya menggunakan kamera digital, kadang saya memakai HP, untuk memotret. Saya lalu menyimpan hasil foto itu di kartu SD atau memori HP. Beberapa foto saya bagikan di media sosial, seperti Facebook, Twitter, Path, atau Instagram.
Mengapa kita menyimpan kenangan?
Kenangan tak pernah berubah, tapi orang-orang atau tempatnya bisa berubah. Kenangan kita tentang pacar pertama, keriangan dan kedukaaan pada masa itu, menetap dalam ingatan. Padahal pacar pertama kita dulu mungkin sekarang makin kurus atau malah gendut. Danau yang pernah kita lihat dulu mungkin sudah kering, namun memori kita saat pertama kali mengunjunginya tentu masih basah oleh imajinasi.
Kenangan ikut membentuk kita hari ini. Kita terus merawatnya sepanjang masa … apa pun alat atau teknologi yang kita pakai.
>> Selamat hari Rabu, Ki Sanak. Di mana sampean menyimpan kenangan?
:”) Ndoroooo..
Kok aku terharu disebut sahabat sama Ndoro.
BAIKLAH.
AKU AKAN POSTING DI BLOG JUGA ABIS INI.
#SemangatNgeblogKembali
Jangan lupa di-post foto-foto pakai kamera barunyaaa :))
bicara soal kenangan, kemarin nonton self/less dan tercetus beberapa pemikiran salah satunya adalah pertanyaan yang ndoro tulis di sini.
kenapa menyimpan kenangan?
Kenangan mas bejho jugaa
Kenangan tentang dia sih selalu aku simpan dalam hatiku ndoro. Sebesar apapun kapasitas memorycard, secepat apapun kemampuan AF menangkap moment, sesensitif apapun kemampuan sensor memproses cahaya, dan setajam apapun kemampuan lensa, nggak akan menggantikannya :’)
Menarik… jadi pengen nulis blog tentang kenangan
Gadis patin?
Aku menyimpan kenangan di hati aja Ndor…
“basah oleh imaginasi” ~ saya fokus ke ini saja
catch the moment,
HP aja cukup udah sebagus kamera digital 9murahan).
>.<
waaaah aku juga mikirnya sama seperti tika, males bawa/ngurus beberapa gadget. Bisa jadi karena kamera yang OK dulu itu adalah kamera gede.
tapi semingguan ini lihat obrolan seputar mirrorles jadi pengen beli juga :))
saya kok puas pakai handphone saja, ya.
Merekam momen dan pengalaman itu perlu. Namun kita sering lupa menyimpannya dengan rapi & baik. Terlalu sering merekam tanpa menata bagaimana menyimpannya, hanya menjadi kegiatan spontan impulsif instan.
Masih bisakah kita mengakses foto tanggal 21 Desember tahun 2012? Tahun 2009? 2004? Ribuan foto, giga-an byte, beberapa HD, terkubur dan lalu lenyap.
“Aduh gue taruh mana ya file fotonya?”
Rekam hari ini, ditata setiap hari dan kenang di masa mendatang.
kereeennn
Pernah di waktu pertama kalinya pergi ke luar negeri, saya membawa pocket camera dan sibuk memotret setiap sudut kota di negara itu. Sampai saya sendiri lupa untuk menikmati dan belajar dari sekitar. Setelah pulang, saya merasa menyesal. Di lain waktu, saya juga pernah nggak motret sama sekali, padahal tempatnya instagram-able :p Kalau anglenya tidak begitu menarik, lebih baik tidak usah foto saja. (Hahah, perfeksionis). Jadi, ku pikir aku harus lebih considerate utk menentukan kenangan mana yang harus disimpan di alat elektronik (aku pilih hp dengan kamera spesifikasi tinggi) atau membuatnya sangat spesial di dalam hati. Karena kebahagiaan adalah rahasia ^^
Bila sangat penting dan butuh kualitas bagus pakai dslr. Untuk keseharian cukup hp 🙂
perlu banget untuk ngerekam setiap peristiwa dan waktu, memang ribet sih ngurusin pindah memindah filenya.. hehehe.. jadi ane lebih suka pake yang ringkas aza kayah smartphone tinggal nambahin kapasitas memory nya.. seep kan 🙂
kenangan itu bernama foto ya ndoro….
Bagiku, ada momen di mana sesuatu yang indah tidak harus diabadikan dengan foto, update status di media sosial, maupun nulis di blog.
Tetapi rasa, hal yang tak dapat direplikasi oleh digdayanya teknologi. Biarkan saja hal tersebut merasakan secara alami, akan lebih diingat hingga mati. 🙂
di blog ama gambar pak
Sy dibilang aneh sama temen2 gara2 nggak suka ngambil foto diri (selfie). Katanya mubazir kalo ada momen unik tapi nggak selfie. Heran juga, kok mereka yg repot ya, padahal sayanya merasa tdk mubazir kalo nggak selfie 😕
pecas ndahe itu apa ya ?
aku pakai kamera hape dan kamera poket harga <1jt-an 😀
kalo inget kenangan bawaan nya pngen kembali lagi ke mantan ndoro 😦
Ndoro, kenangan itu tersimpannya di otak, heheee. Anyway, tentang kamera, saya suka yang praktis saja: manfaatkan smartphone. Kamera pro lebih bagus nya hanya untuk objek fotografi selain kita sendiri (alam, portrait, scenery, dll).
Fotonya saya simpan di google photos (formerly, PICASA). Kalau mau menampilkan di blog, tinggal manfaatkan plugin yang cocok. Liat deh blog saya *e..ehhh…. Kok jadi ngiklan gini… Ckckck
kenangan disimpan dengan kamera, karena memori manusia di desain untuk forget things eventually.
dan desain itu bagian dari fitur, bukan bug 😀
Kenangan penting banget.. klo abis foto2 jangan lupa di masukin ke facebook atau kalau perlu di cetak dan di bikin album karena nantinya pada saat 5-10 tahun ke depan kt bisa inget moment tersebut. klo aku sih gitu…
Aku merekam kenangan lewat foto baik pakai kamdig atau smartphone. Karena pengalaman yang terekam belum tentu bisa diulang kembali, ingin mengingatnya kembali, itu sudah pasti. Biasanya aku simpan di FB, twitter, instagram dan menuangkannya lewat tulisan.
Salam kenal, Ndoro, dari Bumi Borneo ~_*
“Kenangan tak pernah berubah, tapi orang-orang atau tempatnya bisa berubah. Kenangan kita tentang pacar pertama, keriangan dan kedukaaan pada masa itu, menetap dalam ingatan. Padahal pacar pertama kita dulu mungkin sekarang makin kurus atau malah gendut.”
padahal pacar dalam kenangan itu kini sudah jadi pacar orang…
((tadi maunya ngikut komen puanjaaaang, tapi langsung buyar gara-gara baper baca bagian akhir tulisan ini))
#NyebakGoarGoar
iya, kenangan adalah sesuatu yang sangat indah jika kita mengenang dan mengingatnya kembali…kadang kenangan kita yang burukpun di masa lalu akan terasa lucu ketika kita mengenangnya kembali…
iya kak keren banget deh :3
hmmm kenangannya keren gan :3 🙂
Aku nyimpen kenangan ning ati ndoro, nek poto kenangan tak simpen ning laptop.
Tulisane kok apik banget sing bagian mburi ” Kenangan tak pernah berubah, tapi orang-orang atau tempatnya bisa berubah.”
Kenangan akan lebih baik disimpan di dalam foto, jadi jangan sampai melewatkan momen-momen berharga kamu tanpa kamera *pelajaran yang diambil hari ini*
Anyway, saya termasuk juga salah satu manusia yang suka mengabadikan momen yang nantinya akan menjadi kenangan di dalam foto, berikut ini beberapa contoh foto yang sudah saya ambil 🙂
http://citragrandcity.com/wujudkan-kawasan-asri-berwawasan-lingkungan-citragrand-city-perumahan-palembang-terapkan-program-ecoculture/
kalo soal kenangan..buat yg masih muda jgn sia2kan waktunya..soalnya usia ga bakal balik lagi, tinggal jadi kenangan..btw,banyak cara utk simpan kenangan..lewat foto,video.trus simpan di icloud sbg back up biar ga hilang..
http://www.ceryfitz.blogspot.co.id/
buat baper klo ingat kenangan gan 😦
wahhh kenangan huhuhuh
😀
minyak bulus murni
kenangan penuh dengan keindahan dan keburukan ndoro,hehehe
kenanganku banyak ndoro,
Melalui foto kita bisa mengenang masa lalu
mengenang masa lalu, namun biar lah berlalu
kenangan adalah kesedihan yg kurasakan
sederhana tapi sesuatu 🙂
Masa lalu kadang lebih indah, dengan sekarang hehe
banyak yang pernah mengalami pasti kan ?
[…] Klik untuk melihat slideshow […]
Untuk saat ini, cukup di hati, pikiran, dan kamera hape Ndoro… 😀
i like it , thank
uang asli indonesia
kenangan yang tak terlupakan…