Suami Pecas Ndahe
Oktober 16, 2015 § 38 Komentar
Seperti apakah sosok suami idaman? Banyak perempuan mengangankannya, tapi banyak yang kemudian hanya mendapatkan rasa kecewa.
Ada begitu banyak kisah tentang suami yang menyia-nyiakan istrinya, mengabaikannya, meninggalkannya begitu saja, atau bahkan ada yang tega menganiaya ibu dari anak-anaknya.
Oleh sebab itu, saya seperti tersengat setelah membaca kisah tentang suami-istri yang diterbitkan di Beritagar.id ini.
Alkisah ada seorang istri yang hendak memberi kejutan pada suaminya. Kejutan itu berupa koleksi foto seksi dirinya.
Dia merasa kehidupan perkawinannya mulai hambar. Diperlukan sedikit bumbu agar kehidupan rumah tangga mereka lezat kembali.
Sang istri itu lalu meminta bantuan seorang fotografer untuk memotret dan menyunting hasil fotonya sebagus mungkin.
Singkat cerita, sang fotografer menyelesaikan tugasnya dengan baik. Ia serahkan album foto yang sudah jadi ke kliennya untuk diberikan ke sang suami sebagai hadiah Natal.
Tak berapa lama, sang suami itu mengirimkan surat kepada fotografer. Begini isinya…
Saat saya membuka album yang diberikan istri saya, hati saya seolah tenggelam. Foto-foto itu bagus, jelas sekali Anda seorang fotografer berbakat. Tapi itu bukan istri saya. Anda menghilangkan seluruh “cacat”-nya.
Saya tahu, Anda melakukan ini atas permintaannya, namun ini sama saja dengan menghilangkan hidup yang telah kami lewati bersama.
Saat Anda menghapus stretch mark, Anda melenyapkan dokumentasi anak-anak kami.
Saat Anda menghapus kerut di wajahnya, hilang sudah dua dekade yang kami lalui dengan tawa, juga khawatir.
Ketika Anda menghapus selulitnya, Anda menghilangkan tanda bahwa ia punya hobi memasak, dan makanan enak yang kami santap bersama.
Saya tidak menulis ini untuk membuat Anda merasa bersalah. Saya menulis ini untuk berterima kasih.
Foto-foto ini menyadarkan bahwa saya tak cukup memujinya, mengatakan betapa saya mencintai istri saya apa adanya. Begitu jarangnya sampai ia berpikir foto yang diedit ini adalah gambaran dirinya yang saya suka. Saya harus berusaha lebih baik lagi, mencintainya dengan segala ketidaksempurnaan yang ia miliki.
Terima kasih atas pengingatnya.
Sang fotografer kontan menangis setelah membaca surat itu. Dan saya tersenyum kecut. Sungguh, saya jadi ikut terharu setelah menyelesaikan cerita itu.
Tapi hati siapa yang tak akan terharu? Perempuan mana yang hatinya tak tercabik-cabik membaca surat pria seperti itu?
Suami yang begitu mencintai dan menyayangi istrinya mungkin tergolong sesuatu yang langka di zaman sekarang. Suami yang baik dan puitis tentu lebih langka lagi. Tapi nyatanya suami seperti itu memang ada.
Tidakkah kita semua menginginkan punya pasangan seperti itu seumur hidup?
>> Selamat hari Jumat, Ki Sanak. Bagaimana sampeyan kelak akan mengenang pasangan hidup?
Suami itu sepertinya mirip saya ndoro… hehehe…
Saya ndak tahu bagaimana nantinya akan mengenang istri saya, seperti saya juga ndak tahu bagaiman nantinya saya dikenang istri saya, Ndor. Kami hanya saling tahu kalau kami sama-sama pintar memilih pasangan, sama-sama saling mencintai tiap menitnya.
Tidak banyak pasangan yang sama-sama pintar memilih pasangan, biasanya kalau satu pintar, yang satunya tidak. Bukan begitu Ndor? π
ndoro abis kesambet apa?
Ntar nanya ah ke suami, bagaimana kelak doi mengenang saya.
Sungguh menginspirasi,,
Terima kasih Ndoro ~_*
hadew, rada terlalu romantis nih buat saya
Pecas Ndahe itu apa?
Ya begitu Ndoro… suami idaman ya yang bisa dan tetap (sempat) memberikan penghargaan (bisa jadi berbentuk pujian) dalam keadaan apapun. *ndalem*
Sunggug aku terharu
tulisan seperti ini yg membuat kita bisa terus bertahan dlm gonjangan berumah tangga
bikin hati berdesir sehabis baca ini, ndoro. saya masih lajang, dan mungkin kelak akan punya istri juga. memang, dalam hati yg terdalam, kita tidak butuh dengan sosok sempurna. tapi butuh yang benar-benar kita butuhkan.
Hmmmm Bagus gan Postingan nye π
Btw, Kunjungin blog ane juga yaa π
suami yang insyaf, heuuu…
Ijin share ya Ndoro. Salam kenal ..
suami idaman banget ndoro semoga semua suami bisa lebih menerima kekurangan istri… (www.nit1971.com)
sampai tak bisa berkata – kata..
Mengena banget,, menurut saya suami yang baik adalah suami yang ngertiin istri, menjadi tempat penampung keluh kesah istri, tidak melarang istrinya cengeng dan menangis, tetapi menjadi tempat bersandar ketika istri mengangis
Jadi tersenyum sendiri. “Suami yang baik dan puitis tentu lebih langka lagi. Tapi nyatanya suami seperti itu memang ada.” Mungkin kalau suami saya tiba – tiba puitis akan terasa aneh, tapi sepertinya lucu juga biar tidak hambar…
Tersentuh dan terharu. “Saat Anda menghapus kerut di wajahnya, hilang sudah dua dekade yang kami lalui dengan tawa, juga khawatir.”
π π π
semoga saja bisa menjadi suami seperti itu kedepannya
Suami idaman ya Rasulullah.
saya malah baru mau jadi suami ya masih belajar kalo jadi macam rosulullah belum bisa tapi tetep semangat belajar
pcas ndahe artinya apa yah penasaran ane π
ditunggu artikel yg menarik lainnya, bermanfaat banget
Maaf nich gan numpang promo yaaaa…
Ayo saat nya anda rasakan SENSASI menjadi BANDAR POKER online..
hanya di..
BISNISPOKER . COM – AGEN POKER FEE TERPERCAYA INDONESIA
Untuk informasi lebih lengkap Contact US :
– WEBSITE : BISNISPOKER . COM
– BBM :5BFB75BD
– LINE :BISNISPOKER
– WHATSAPP :+85592678615
– YM:CSBISNISPOKER@YAHOO.COM
https://www.reverbnation.com/widget_code/html_widget/artist_5178029?widget_id=55&pwc%5Bsong_ids%5D=25241919&context_type=song&spoid=artist_5178029
minyak bulus murni
Mencintai kelebihan merupakan hal yang biasa. Bisa mencintai kekurangan justru merupakan Anugrah yang luar biasa
cantik banget kata2nya π
Suami idaman itu yang baik hatinya. π
Dan tentu menjadi idaman calon istri. π
sangat menggugah,,,mantap…
Nggak usah di kenang-kenang,nggak usah di andai-andai,dan nggak usah terlalu di dramatisir! jalani saja sesuai dengan apa yang kita inginkan,toh semuanya akan seiring sejalan nantinya.
Moga masih banyak suami dan calon suami yang punya keprbadian sama seperti artikel yg ndoro kakung share ya. Termasuk putra saya kelak, moga tumbuh menjadi sosok yang memuliakan wanita. Amin…
Thanks ndoro kakung.
terima kasih infonya bermanfaat dan artikelnya menarik
terima kasih info nya π
terima kasih
terima kasih pak informasinya…sangat terharu ketika membaca
lah bagaimana suami pecas