Surga Pecas Ndahe
Oktober 21, 2015 § 49 Komentar
Seorang kawan mengirimkan tulisan ini ke grup WA yang saya ikuti. Sebuah tulisan yang menyentuh menurut saya. Dan membuat saya merenung dalam-dalam.

Foto ilustrasi dari Pixabay.com
Saya kira tulisan ini juga telah beredar dari satu grup ke grup lain. Saya minta maaf jika di antara sampeyan semua, ada yang sudah pernah membacanya. Saya bagikan lagi di sini karena saya ingin agar sampeyan yang belum pernah membacanya bisa beroleh manfaat.
Alkisah ada dua orang sedang berbincang tentang ibu.
“Ibumu sarjana apa?”
“Ibuku punya gelar MSi, Master Segala ilmu.”
“Maksudnya?”
“Ibuku adalah ahli dalam segala bidang. Untuk menjadi ibu yang baik, ibuku harus banyak belajar dan terus belajar sepanjang hayat. Long life education. Aku membayangkan sosok ibuku, juga ibu-ibu yang lain, mesti belajar tentang banyak hal.
1. Ibu harus belajar akuntansi agar bisa mengurus pendapatan keluarga dan mengelolanya untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga, tabungan, serta menata pemasukan dan pengeluaran yang seimbang.
2. Ibu harus belajar tata boga, menjadi chef, belajar mengatur masakan keluarga secara kreatif supaya menu yang disantap seluruh anggota keluarga tak membosankan.
3. Ibu harus belajar ilmu keguruan. Ia harus menguasai ilmu yang diajarkan di sekolah dasar agar bisa mengajari anaknya bila kesulitan dengan pekerjaan rumah (PR).
4. Ibu harus belajar agama, karena ibulah yang pertama kali mengenalkan anak pada Tuhan, membangun akhlak yang luhur serta iman yang kokoh.
5. Ibu harus belajar ilmu gizi agar bisa menyiapkan makanan bergizi bagi keluarga, setiap hari.
6. Ibu harus belajar farmasi, agar dapat memberi pertolongan awal pada anggota keluarga yang sakit. Ibulah yang menyediakan obat-obatan ketika terjadi keadaan darurat.
7. Ibu harus belajar keperawatan, karena beliaulah yang merawat anak/suami ketika sakit, yang menyeka tubuh anak/suami ketika tak diperbolehkan mandi, atau mengganti kompres. Ringkasnya, ibu adalah perawat andal.
8. Ibu harus belajar ilmu kesehatan agar bisa menjaga kesehatan keluarga dengan cara mengatur asupan makanan, kebersihan rumah, juga melindungi anggota keluarga dari gangguan binatang, misalnya gigitan serangga.
9. Ibu harus belajar psikologi agar bisa berkomunikasi dengan anak dan suami dengan baik, menghadapi anak-anak di setiap jenjang usia, juga sebagai teman curhat suami yang terbaik ketika suami mengalami masalah.
Seandainya seorang ibu harus kuliah di semua jurusan ilmu itu, butuh berapa lama? Sepanjang hidupnya. Karena itu, menjadi seorang ibu itu bukan sesuatu yang mudah. Ia harus multi talenta, memiliki kesabaran merawat, mendidik, dan menemani anak-anaknya. Seorang ibu bisa merawat sepuluh anak, namun sepuluh anak belum tentu bisa merawat seorang ibu.”
Beberapa kawan satu grup saya kontan memberi gambar jempol sebagai tanda suka atas kiriman tulisan itu. Sebagian kawan memberikan gambar hati tanda cinta.
Ada pula yang berkomentar, “Itu sebabnya ada ungkapan surga berada di telapak kaki ibu.”
Sampai di situ, saya tertegun. Saya kehabisan kata-kata untuk sekadar berkomentar di grup. Terlalu ringkas mendeskripsikan betapa mulia sosok ibu dalam grup percakapan itu.
Tapi setelah itu saya juga jadi terbayang pada para perempuan yang karena satu dan lain hal tak memiliki kesempatan menjadi ibu dalam kehidupannya. Kakinya kehilangan peluang menjadi surga bagi anak-anaknya.
Terus terang saya risau, khawatir, karena di saat kita begitu mengagungkan dan memberi tempat yang begitu tinggi pada sosok ibu, ada hati perempuan yang terluka … mereka yang tak pernah menjadi ibu.
>> Selamat hari Rabu, Ki Sanak. Sudahkah sampean memberikan yang terbaik buat ibu?
Penutupnya itu..
“….ada hati perempuan yang terluka … mereka yang tak pernah menjadi ibu.”
jadi makin kangen emak nih ndoro…
😦
iya betul, penutupnya jleb banget. 😦
Duh….. *meleleh*
Ibu memang sosok yang luar biasa…. semoga saya bisa membahagiakan ibu.
begitulah pengabdian menjadi seorang ibu ndor.
yang kita bisa lakukan hanya mensupport wanita yang berada di sekitar kita ^^
hiks, kangen emak ndor
terima kasih, ndoro.. atas pengingatnya.
tumben Ndoro postingannya bikin aku ikutan melow … hiks
ibu emang master segala ilmu…
Ndoro, perempuan yang bagiamanakah harus kehilangan kesempatan jadi ibu? Bagi saya, siapapun perempuan yang ada di dunia ini pasti berkesempatan untuk jadi ibu.
Ibu saya seorang guru, beliau punya dua orang anak di rumah, 25 orang anak di kelas pasraman hari minggu, dan lebih dari ratusan anak didik di sekolah tempatnya mengabdi. Saya merasa bangga karena beliau bisa mengatur segalanya dengan apik di semua kesempatan tersebut. Jadi ingat, dulu ibu saya berpesan agar saya segera melanjutkan studi formal selagi muda, biar menikmati serunya masa Ujian Tengah Semester atau Akhir Semester. Karena setelah berumahtangga ilmu yang harus saya kuasai jumlahnya berlipat ganda dan dosennya ada dimana saja. Jadilah saya mahasiswa abadi dalam sekolah kehidupan. Lah saya kok jadi curhat hehe. Ibu saya baru belajar pakai FB dan saya mohon ijin untuk bagi tautan ini ke beliau. Trims Ndoro 🙂 salam.
Hampir nangis baca penutupnya Sindhor…. Pernah ada di posisi (hampir) tidak menjadi ibu…
Ibu saya, sudah berusia 78 tahun, tinggal di Jakarta, anak-anak : 2 di Belanda, 3 di Jakarta (di rumah masing-masing). Saat ini ibu saya tinggal seorang diri di Jakarta Pusat. Ibu saya juga seorang pertapa dan pendoa dalam keheningan……
ribuan kilo…
trimakasih ndoro postingannya… sangat bermanfaat
kecuali ibu yang memuang (janin) anaknya..
Hiks….
Sukses mewek bacanya….
Mungkin kesempatan bagi ibu biologis memang belum bisa dilakoni.
Tapi harapan itu menjadi doa sepanjang hari. Sementara itu dislamur dulu menjadi sosok ibu bagi keponakan bahkan saudara atau teman yang rindu ibu atau malah tidak memiliki sosok ibu.
Semoga bisa lebih menghargai seorang Ibu, karena begitu banyak jasanya.
jasa mereka tidak akan bisa kita balas sepenuhnyaa.. saya sendiri masi lebih banyak khilaf
Kisah yang sangat bagus., seorang anak laki2 yang baik pasti mencintai ibunya, karena ibu adalah penyemangat hidupnya.
pecas ndahe itu makna nya apa ya ?
Segala nya bagi Ibu 🙂
wah..bacanya merinding =__= tapi kalo dipikir2 bener juga sih, disamping kita emang pasti mengagungkan seorang ibu, namun diluar sana pasti ada perempuan yg tidak diberi kesempatan untuk menjadi ibu,,,hmm
hmm..kesimpulannya yg terakhir agak miris yah,,hehe yah smoga org yg masih blm punya kesempatan untuk jd seorang ibu,,bisa diberikan kesempatan untuk menjadi seorang ibu.. 🙂 terimakasih ibu ^^
terimakasih rantai cerita dan informasinya. sangat bermanfaat
sangat berkesan ndoro 😦
Luar biasa
makasih
Sangat menyentuh ndoro :’)
Lagi nyari rumah murah di banten? setau saya ada yg ngembangin Ciputra kalo gak salah namanya Citra Maja Raya di daerah lebak, surga baru di pedalaman 😀
Ibu..engkaulah yang terbaik..makasih ndoro..
Ijin nih.info investasi makam keluarga di San diego hills memorial park..klik
Ibuk memang segalanya
ibu is quen ini the home 🙂
hanya ibu yg mengetahui semua pengalaman itu, tak da wanita lain yg mampu menggantikan ibu
Saya memaknai kalimat surga di bawah telapak kaki ibu adalah, bahwa surga (kesucian) itu sebagai landasan yg kokoh bagi para kaum wanita, yg harus dijaga dalam setiap langkah guna menyokong beban berat di atasnya (tubuh itu sendiri),, #salam damai
ibu memang sosok yang sangat the best doa ibu sangatlah mujarab
Subhanallah…sangat bermanfaat. Kesadaran saya langsung tergugah setelah membaca cerita Ndoro kakung. Semoga kita senantiasa diberi kesadaran dan rasa cinta yang mendalam terhadap ibu kita. selagi masih hidup, rawatlah ibu kalian dengan penuh kasih sayang. Jika sudah tiada, doakanlah semoga arwah beliau dimasukkan ke dalam sorgaNya..Aamiin yaa rabbal aalamiin…
Maaf nich gan numpang promo boleh?
waow
ijin share ndoro
Ternyata ndorokakung ini blogger juga.. Namun sudah pada level yang tinggi sehingga bisa bangun start up seperti beritagar.id.. keren!!!
Kalau kata Rhoma irama, tak ada keramat yang ampuh di dunia, selain doa ibu!
Jadi inget ibu
ibu adalah sosok jiwa yang tak perah letih dalam mengurus keluarga nya
Hadehh jadi kepikiran almarhum ibu ku. Mau nangis bacanya. :’-(
foto resmi bumi NASA hoax
surga ada di telapak kaki ibu. sayangilah cintailah ibu,
Ibu bisa menggantikan siapapun, tetapi tidak bisa digantikan siapapun.
Setuju kan ndoro???
Yes sayangilah ibu anda selagi beliau masih ada. Sebaik2 nya orang lain terhadap kita, tetap masih lebih baik ibu yang telah melahirkan kita 🙂
Mulai Investasi
terima kasih info nya