Membuat timelapse dengan AI

November 23, 2023 § Tinggalkan komentar

Apa itu timelapse photography?

Saya belum menemukan padanan “timelapse” yang tepat dalam bahasa Indonesia. Saya juga belum berani mengajukan usulan, misalnya “fotografi waktu-lipat” atau “fotografi jangka waktu”.

Timelapse Tokyo oleh AI

Padanan tersebut untuk menggambarkan esensi dari teknik ini, yaitu pengambilan foto dalam rentang waktu tertentu untuk menunjukkan perubahan yang terjadi secara bertahap. Jadi saya akan tetap memakai istilah tersebut sesuai aslinya.

Timelapse photography adalah teknik di mana frekuensi frame yang direkam lebih rendah dari yang digunakan untuk melihat sekuen. Saat putar ulang pada kecepatan normal, waktu tampaknya berjalan lebih cepat.

Teknik ini sering digunakan untuk merekam perubahan yang berlangsung secara perlahan dan tidak mudah terlihat secara real time, seperti pergerakan bintang di langit malam, proses pertumbuhan tanaman, atau perubahan cuaca.

Karya AI

Cara kerjanya adalah dengan mengambil serangkaian foto dari objek atau pemandangan pada interval waktu tetap — bisa beberapa detik, menit, atau bahkan jam — lalu menggabungkannya menjadi video. Teknik ini memberikan efek visual yang unik dan sering digunakan dalam film, dokumenter, dan berbagai media visual lainnya untuk menciptakan narasi visual yang menarik atau untuk mengkomunikasikan perubahan dalam jangka waktu yang panjang dalam waktu singkat.

London di malam hari oleh AI

Untuk membuat timelapse, setelan kamera perlu disesuaikan tergantung pada subjek dan efek yang ingin dicapai. Berikut ini adalah contoh umum setelan kamera untuk timelapse.

Malam di Tokyo oleh AI.

Mode Manual: Gunakan mode manual untuk mengontrol eksposur. Ini penting untuk menjaga konsistensi antara setiap frame.

Interval Waktu: Sesuaikan interval waktu antar foto sesuai dengan subjek. Misalnya, untuk merekam pergerakan awan, interval 1-5 detik bisa digunakan, sedangkan untuk menangkap pergerakan bintang, interval 20-30 detik lebih cocok.

London oleh AI.

Eksposur: Atur eksposur sesuai kondisi pencahayaan. Untuk siang hari, mungkin memerlukan waktu eksposur yang lebih pendek, sementara untuk malam hari atau kondisi cahaya rendah, waktu eksposur lebih panjang mungkin diperlukan.

Aperture: Sesuaikan aperture (f-stop) berdasarkan kedalaman bidang yang diinginkan dan jumlah cahaya yang tersedia.

ISO: Tetapkan ISO serendah mungkin untuk mengurangi noise, terutama untuk timelapse yang dilakukan di kondisi cahaya rendah.

White Balance: Tetapkan white balance secara manual untuk menghindari perubahan warna antar frame.

Resolusi dan Format: Gunakan resolusi tinggi dan format RAW jika memungkinkan, untuk fleksibilitas lebih dalam pasca produksi.

Tripod: Gunakan tripod untuk memastikan kamera tetap stabil dan di posisi yang sama selama proses pengambilan gambar.

Remote Shutter atau Intervalometer: Gunakan alat ini untuk mengambil foto secara otomatis pada interval yang ditentukan tanpa harus menyentuh kamera, untuk menghindari getaran.

Setiap proyek timelapse bisa berbeda, jadi eksperimen dengan setelan ini mungkin diperlukan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

Kita juga bisa membuat timelapse dengan aplikasi seperti Dall-e. Cukup dengan menuliskan prompt: Timelapse photography, night life in Tokyo, car speeding, street light, detail, real, HD.

Sampeyan tertarik mencoba, Kisanak?

Tagged: ,

Tinggalkan komentar

What’s this?

You are currently reading Membuat timelapse dengan AI at Ndoro Kakung.

meta